- Yakin sadaya nu nimpa ka hidep duaan, bungahna, susahna, eta ti Allah Subhanaahu wa Ta'ala. Ieu dasar nu agung. Tauhid Rububiyah. Pami hidep duaan tiasa ngamalkeun, InsyaaAllah keluarga bakal aman tentrem, sakinah mawaddah wa rohmah karena moal silih salahkeun da sadayana ge tos diatur ku Allah.
- Selalu bersyukur dengan selalu memuji Allah. Pami aya pangabutuh aya kahoyong minta ka Allah, pami aya kasalahan geura-geura istighfar ka Allah. Ieu Tauhid Uluhiyah. Ngagantungkeun ibadah mung ka Allah.
- Sadar bahwa jalmi teh dipasihan ku Allah sisi nu jahat. Hidep kedah teras-terasan nyalindung ka Allah. Pami kajadian, urang ngalaksanakeun kajahatan. istighfar teras urang nyalindung tina kajahatan eta amal urang.
- Salawasna nyuhunkeun pituduh ka Allah Subhanaahu wa Ta'ala. Hiji-hijina nu tiasa masihan pituduh iwal ti Allah SWT.
- Opat hal eta bakal tiasa ku hidep laksanakeun pami gaduh 2 bekel:
- Hiji, bekel Islam, ku Syahadat nu ikhlas
- Dua, bekel Takwa, kayakinan ngalaksanakeun naon wae eta mungguhing parentah Allah SWT
Ilmu, Amal, Saling wasiat al-Haq dan Kesabaran
Upaya untuk tidak termasuk golongan orang merugi seperti yang diancamkan QS.103
Sabtu, 14 September 2024
Khutbah Nikah A Isal - Neng Resa
Minggu, 16 Juni 2024
Khutbah Idul Adha 1445H
Ahad, 17 Juni 2024
"Menggapai Kesabaran Sejati: Hikmah dari Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail"
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Assalamu 'alaikum Wr. Wb )
اللهُ اَكْبَرْ (3×)
اللهُ اَكْبَرْ (3×)
اللهُ اَكبَرْ (3×)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
أما بعد
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Mari kita panjatkan Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas berbagai ni'mat yang kita terima yang tidak akan bisa kita hitung karena saking banyaknya.
Khususnya ni'mat yang sedang Allah Berikan kepada kita hari ini, ni'mat melaksanakan ibadah dan kebahagiaan hari Raya Idul Adha. Ni'mat melaksanakan ibadah diluar ibadah rutin kita di hari-hari biasa yang hanya dilakukan satu tahun satu kali yaitu Shalat I'ed Al Adha dan penyembelihan hewan Qurban. Ni'mat kebahagiaan hari raya, seperti yang saat ini sama-sama kita rasakan, berkumpul dengan segenap keluarga kita, Ayah Ibu berkumpul dengan anak-anaknya, Kakak bertemu adiknya, Paman bertemu keponakannya,saudara bertemu saudaranya, kita dikumpulkan dengan tetangga kita, teman kita, mengenakan baju terbaik kita berkumpul di tempat yang mulia ini Rumah Allah, Baitullah, Masjid Nurul Iman. Dan InsyaaAllah kita akan memamakan daging Qurban, daging Istimewa yang penuh keberkahan.
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
"Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia."
(HR. Abu Dawud no. 2970, Ahmad no. 7926 dengan isnad sahih, lihat Al-Shahih no. 417)
Oleh karena itu untuk menyempurnakan syukur kita kepada Allah atas ni'mat Hari Raya 'Iedul Adha ini, kita harus bersyukur kepada Keluarga Ibrahim, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Ibunda Hajar yang atas kesabaran merekalah Allah Tetapkan hari ini 10 Dzulhijjah diperingati setiap tahun sebagai Hari Raya 'Iedul Adha. Dan salah satu bentuk syukurnya adalah mengambil hikmah dari kisah manusia-manusia mulia ini, mengetahui kebaikan besar yang telah diberikan mereka. Sehingga pada saat mendoakan mereka di setiap shalat kita, di saat tasyahud akhir:
"اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ."
"Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung."
Kita akan mengucapkannya dengan pengagungan yang sepenuh hati, yang ikhlas, karena kita mengetahui keagungan kebaikan beliau.
Ini hikmah pertama yang kita akan dapatkan, dan hikmah kedua kita akan bersyukur kepada keduanya dengan meneladani kebaikan keduanya mengikutinya dalam peribadatan dan dalam setiap aspek kehidupan.
Semoga Allah Mengkaruniakan kedua hikmah di atas dengan jalan khutbah Idul Adha kita ini. Aamiiin Yaa Allah Yaa Rabbal 'Aalamiin.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Kurang lebih 4000 tahun yang lalu pada hari yang sama dengan hari ini, 10 Dzulhijjah, terlihat seorang ayah bersama anak laki-lakinya keluar meninggalkan kota Bakkah, yang saat ini bernama Mekah.
Sang Ayah usianya mendekati 100 tahun, sedangkan usia anaknya antara 10-15 tahun. Di tengah padang tandus yang penuh pasir dan bebatuan mereka berdua menuju suatu bukit, tempat yang saat ini dinamakan daerah Mina. Yang jaraknya sekitar 6km dari Mekah.
Sengaja mereka berdua mencari tempat yang jauh dari Mekah untuk menjauh dari istri sang ayah atau Ibunda dari anak laki-laki tadi. Karena apa yang akan mereka lakukan adalah hal yang pasti akan membuat seorang Ibu sangat-sangat sedih. Kesedihan yang besar.
Ya, Sang Ayah membawa anaknya ke tempat yang jauh untuk disembelih.
Disembelih demi untuk menunaikan perintah Tuhannya, Allah Subhaanahu wa Ta'ala.
Benar, beliau adalah Nabi Ibrahim yang Allah gelari dengan Al Khalil, dan putranya Ismail yang Allah berikan gelar ghulaamun Halim, anak yang Halim yang amat sabar, santun dan bijaksana.
Di sepanjang jalan Setan mengganggu mereka tanpa henti. Membujuk, menakut-nakuti bahkan menghalang-halangi, sampai-sampai Nabi Ibrahim melempar setan pengganggu dengan 7 batu. Dan tidak hanya sekali, sampai 3 kali.
Dan tidak ke Nabi Ibrahim saja, Setan menggoda Ismail bahkan Ibundanya, Ibunda Hajar.
Walau demikian, tetaplah Nabi Ibrahim dan Ismail sampai ke tempat penyembelihan dan terjadilah apa yang sudah kita ketahui bahwa Ismail digantikan dengan Gibas/domba yang besar dan kemudian penyembelihan ini menjadi syariat bagi umat Islam sampai saat ini.
Dan inilah awal mulanya Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Penyembelihan – Yaumun Nahr, di setiap 10 Dzulhijjah.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Jelaslah bahwa Hari Raya 'Iedul Adha ada karena kesabaran Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Ibunda Hajar.
Kesabaran Nabi Ibrahim selaku hamba Allah dalam menjalankan perintah tuhannya walaupun tidak ia sukai, walaupun itu hal yang ia benci. Kesabaran Nabi Ibrahim selaku seorang hamba meninggalkan larangan tuhannya untuk tidak mencintai apapun dan siapapun melebihi cinta kepada tuhannya, termasuk cinta kepada anaknya sendiri. Kesabaran Nabi Ibrahim menghadapi musibah harus kehilangan anaknya, menyembelih sendiri anaknya yang ia tunggu berpuluh tahun, putra pertama, yang beliaupun jarang bertemu karena terpisah jarak. Memuncak kerinduannya untuk bertemu anaknya ini, namun ternyata saat bertemu beliau harus menyembelih, membunuh anaknya ini. Sungguh musibah yang luar biasa yang hanya bisa dihadapi oleh kesabaran yang luar biasa.
Kesabaran Ismail selaku hamba Allah dalam menjalankan perintah tuhannya yang disampaikan oleh Rasul yang juga ayahnya yaitu Nabi Ibrahim. Kesabaran Ismail selaku hamba Allah meninggalkan larangan tuhannya untuk tidak durhaka kepada orang tua. Kesabaran Ismail menghadapi musibah, sebagai seorang yang masih remaja yang masih senang-senangnya hidup di dunia, badan yang masih kuat sehat, impian-impian dalam hidup yang masih banyak ingin dicapai, tapi itu semua akan sirna karena akan disembelih, dibunuh ayahnya.
Kesabaran Ibunda Hajar selaku hamba Allah dalam menjalankan perintah tuhannya yang disampaikan oleh Rasul yang juga suaminya yaitu Nabi Ibrahim. Kesabaran Ibunda Hajar selaku hamba Allah meninggalkan larangan tuhannya untuk tidak durhaka kepada suaminya, tidak menentang suaminya padahal yang akan dilakukan suaminya adalah membunuh anak Ibunda satu-satunya. Tapi Ibunda Hajar sabar tidak menentang suaminya walaupun harus kehilangan anak yang dicintainya. Kesabaran Ibunda Hajar dalam menghadapi musibah akan ditinggalkan oleh satu-satunya keluarga yang beliau miliki di tempat asing Bakkah yang saat ini dikenal dengan kota Mekah. Tempat yang ribuan km jauhnya dari tanah kelahirannya, Mesir. Ribuan km jauhnya dari tempat tinggal suaminya, Palestina. Yang beliau dikunjungi suaminya pun sangat jarang karena jauhnya jarak. Jika anaknya wafat maka ia akan tinggal sendirian di negeri asing tanpa sanak famili. Musibah yang luar biasa yang hanya bisa dihadapi oleh kesabaran yang luar biasa.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Itulah kesabaran sejati yang ditunjukkan oleh Keluarga Ibrahim yang agung. Itulah kesabaran yang Allah harapkan dari kita semua selaku hamba-Nya. Seperti Allah Firmankan dalam QS. Ali Imran ayat 200:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allâh, supaya kamu beruntung. [Ali 'Imrân/3:200]
Juga dalam surat Al Baqarah ayat 153:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allâh bersama orang-orang yang bersabar [al-Baqarah/2:153]
Dan tidak hanya di 2 ayat ini saja. Allâh Azza wa Jalla telah menyebutkan tentang kesabaran dalam al-Qur'ân sebanyak 90 kali. Belum lagi hadits-hadits banyak menyebutkan kewajiban dan keutamaan bersabar yang menunjukkan pentingnya kesabaran di sisi Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam.
Sehingga cukuplah nash-nash dalam al Quran dan Hadits tersebut menjadi hujjah bahwa kita semua diwajibkan bersabar oleh Allah Subhaanahu Wa Ta'ala. Wajib kita semua selaku Hamba Allah untuk bersabar.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Secara bahasa Sabar artinya al-habs (menahan/mencegah).
Dan yang dimaksud Sabar dalam agama kita, kesabaran sejati adalah seperti kesabaran yang diperlihatkan Keluarga Ibrahim yaitu mencakup 3 hal:
1. Sabar dalam melaksanakan perintah Allah
2. Sabar meninggalkan larangan Allâh.
3. Sabar atas musibah, yaitu takdir Allâh yang kita anggap buruk
Kita sama-sama merasakan bahwa melaksanakan perintah Allah tidaklah mudah. Allah Memerintahkan kita untuk berqurban. Kita harus keluar uang berjuta rupiah untuk melaksanakan perintah ini. Setan pun berbisik, masih banyak kebutuhan kamu, tidak akan bisa terpenuhi kalau uangmu habis untuk Qurban. Sudah nanti saja Qurbannya tahun depan. Audzubillahi minasy Syaithonirrojim. Sabar. Tetap kita berqurban. Sabar walaupun uang kita habis. Ini perintah Allah, sabar, lakukan walau kita tidak menyukainya.
Allah Memerintahkan kita untuk belajar agama. Sudah ada fasilitasnya dari DKM Masjid Nurul Iman. Ustadz Asep Shodiq hafidzhahullah bada shubuh dan di pengajian mingguan bersedia mengajari kita. Semoga Allah Membalas kebaikan beliau. Ini sudah Allah Mudahkan. Setan berbisik, enaknya habis shubuh itu tidur lagi. Buat apa belajar di Masjid. Yang ikut juga sedikit. Palingan si bapak ini si bapak itu. Kajian pekanan juga paling isinya ngrumpi, gosip. Si ibu ini begini si ibu itu begitu. Sudahlah nanti saja belajarnya. Audzubillahi minas Syaithornirrojim. Sabar. Kita paksakan belajar. Walau banyak godaan. Ini Perintah Allah, Sabar, lakukan walau kita tidak menyukainya.
Juga kita alami, meninggalkan larangan Allah itu tidak mudah. Allah Melarang kita bergosip. Membicarakan keburukan orang lain, apalagi membicarakan keburukan tetangga kita. Yang Nabi sering diingatkan oleh Malaikat Jibril untuk memuliakan tetangga ini. Setan berbisik, ini mah bukan gosip tapi fakta, ini mah bukan fitnah tapi amanah menyampaikan kata orang. Dan godaan datang dari berbagai penjuru dan berbagai waktu. Tetangga berkunjung ke rumah, kita tidak bisa nolak ternyata yang dibicarakan adalah keburukan orang lain. Kita bertemu di pengajian, Ustadz sedang mengajar kita malah ngobrol dan yang dibicarakan adalah keburukan orang lain. Enak memang membicarakan orang lain. Hawa nafsu kita suka. Tapi stop. Audzubillaahi minasy Syaithornirrojim. Sabar. Tutup mulut. Tahan untuk tidak membicarakan keburukan orang lain. Saya harus sabar untuk tidak melanggar larangan Allah.
Allah Melarang kita untuk mencuri. Hari ini kita akan ikut membantu mengurus daging qurban. Setan berbisik, ambil dagingnya. Sembunyikan, kan nggak ada yang lihat. Kamu pengurus berhak ngambil daging. Kita bisa mengambil tidak terlihat. Juga barangkali pengurus yang lain sungkan untuk menegur, akan membiarkan. Tapi stop. Audzubillaahi minasy Syaithornirrojim. Sabar. Ngambil daging tanpa ijin adalah mencuri. Mencuri adalah larangan Allah. Saya harus sabar untuk tidak melanggar larangan Allah.
Sabar dalam menghadapi musibah juga sangat susah. Musibah itu semua hal yang tidak kita suka yang menimpa kita. Tidak melulu harus kematian atau kehilangan. Kita ingin anak masuk ke perguruan tinggi negeri, agar kualitasnya terjaga juga biayanya terjangkau. Ternyata anak kita tidak lulus. Setan berbisik, marahi istrimu, tidak becus mengajari anak. Jelek-jelekan sekolahnya, tidak bisa mengajari dengan baik sehingga anak kita tidak lulus. Cela gurunya. Stop. Qodarullah wa ma sya-a fa'ala. Ini takdir Allah dan semua yang Allah Kehendaki pasti terjadi.
Kita hari ini ikut berqurban, ingin daging tulang iga. Ternyata pas datang tulang taleng. Setan bebisik, ini pasti pengurusnya curang. Sudah su'udzon. Omongkan ke tetangga hal ini. Ini pengurus dzhalim. Biar nyebar. Biar kapok pengurusnya. Stop. Rezeki sudah diatur Allah. Allah Sang Rabb Yang Maha Mengatur. Qodarullah wa ma sya-a fa'ala. Ini takdir Allah dan semua yang Allah Kehendaki pasti terjadi.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Sabar akan diganjar dengan derajat yang tinggi dan berbagai kebaikan.
Lihat bagaimana Allah Memuliakan Keluarga Ibrahim, menjadikan derajat yang tinggi bagi keluarga beliau karena sabar menjalankan perintah Allah menyembelih anak. Allah menjadikan peristiwa dalam keluarganya itu menjadi Hari Raya seluruh umat Muslim sampai akhir zaman. Dan mendapat banyak kebaikan karena dari pahala setiap orang yang beribadah di dalamnya Keluarga Nabi Ibrahim mendapatkan bagian dari pahala tersebut.
Bahkan disebutkan dalam QS as Shaffat ayat 108 beliau akan selalu dipuji oleh manusia setelahnya.
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَ
Arab-Latin: Wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn
Artinya: Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
Dan kita saat ini menyaksikan bahwa setiap umat beragama, baik Yahudi, Nasrani, apalagi Islam memuji dan mengagungkan beliau as.
Lihat bagaimana buah kesabaran Ibunda Hajar melaksanakan perintah Allah ditinggal di lembah Bakkah / Mekah saat ini. Derajatnya ditinggikan dengan menjadikan bolak-baliknya beliau dari Shafa ke Marwah dijadikan syari'at Umroh/Haji yaitu rukun Sa'i. Diganjar dengan berbagai kebaikan, setiap orang Sa'i pahalanya mengalir ke beliau. Setiap ada yang minum zamzam pahalanya mengalir ke beliau. Malah ada yang menyampaikan saat kita mengucap "Zamzam" saja beliau Ibunda Hajar mendapatkan pahala karena pertama kali yang menamai Zamzam adalah beliau.
Dan di sekitar kita pun banyak kisah kesabaran yang berbuah derajat tinggi dan berbagai kebaikan. Ada tukang beca yang sabar dengan musibah kemiskinannya, tetap rajin berusaha tetap semangat menafkahi, Allah ganjar kesabarannya dengan anaknya meraih gelar doktor S3 yang merupakan puncak tertinggi dari gelar pendidikan. Ada Ustadz yang sabar untuk melaksanakan perintah Allah mengajarkan agama di Masyarakat, Allah tinggikan derajat dan diberikan berbagai kebaikan dengan diberangkatkan Haji juga Umroh.
Sabar akan diganjar dengan derajat yang tinggi dan berbagai kebaikan.
Aqulu qauli hadza, fastagfiru. Innahu huwal ghafurur rahim.
Khutbah Kedua
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
7x
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،
أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Di dalam khutbah kedua ini, mari kita berdoa agar Allah Jadikan hati kita hati yang tulus mengagungkan keluarga Ibrahim. Dan kita diberikan kekuatan untuk meneladani Keluarga Ibrahim dalam bersabar. Sabar dalam melaksanakan perintah, Sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah. Semoga Allah Meninggikan Derajat kita dan keluarga kita dan memberikan kita kebaikan yang banyak.
Mari kita tengadahkan tangan kita memohon kepada Allah Subhanaahu Wa Ta'ala, Dzat yang Maha Pengasih dan Penyatang, Dzah Yang Maha Mengabulkan Doa.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung."
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا
Rabbanaa afrigh alainaa shabra
Yaa Allah Yaa Rab Anugerahkan kepada kami kesabaran
Jadikan kami orang yang Sabar dalam melaksanakan perintah, Sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Rabbanaa afrigh alainaa shabra wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa alal qaumil kaafiriin.
Artinya: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Subhana…
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Wassalamu 'alaikum Wr. Wb)