Jumat, 06 Juni 2025

Bersabar Untuk Tidak Melakukan Maksiat di Tanggal 10 Dzulhijjah

Khutbah Idul Adha 1446H

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Assalamu 'alaikum Wr. Wb )

 

 

اللهُ اَكْبَرْ (3×)

اللهُ اَكْبَرْ (3×)

اللهُ اَكبَرْ (3×)

 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ

أما بعد

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Mari  kita panjatkan Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas berbagai ni'mat yang kita terima yang tidak akan bisa kita hitung karena saking banyaknya.

Khususnya ni'mat yang sedang Allah Berikan kepada kita hari ini, ni'mat melaksanakan ibadah 10 hari awal Dzulhijjah. Ni'mat yang sangat besar, karena melaksanakan ibadah di 10 Hari Awal Dzulhijjah lebih Dicintai dari amalan yang lain kecuali Syahid di Jalan Allah. Shalat kita di 10 awal Dzulhijjah lebih Allah Cintai daripada berangkat perang di jalan Allah kecuali sampai Syahid. Bacaan Al Qur'an kita dari tanggal 1 Dzulhijjah kemarin Lebih Dicintai Allah dari kita berangkat Umroh (di luar 10 awal Dzulhijjah). Sedekah yang kita keluarkan kemarin Lebih Dicintai Allah dari kita memberi makan 1000 anak yatim di luar awal Dzulhijjah ini.

Jika kita ta'jub mengetahui hal ini, jangankan kita para sahabat pun ta'jub:

Ketika Rasulullah bersabda:

"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada hari–hari yang sepuluh ini". Para sahabat bertanya, "Tidak juga jihad di jalan Allâh ? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak juga jihad di jalan Allâh, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun."

[HR al-Bukhâri dan at-Tirmidzi]

 

Puasa yang kita lakukan dari tanggal 1 Dzulhijjah kemarin lebih dicintai Allah dari Puasa Daud di hari biasa. Bahkan puasa tanggal 9 Dzulhijjah kemarin menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.

Ni'mat yang luar biasa.

Jika kita merasa amal ibadah kita dari tanggal 1 Dzulhijjah kemarin kurang maksimal masih ada kesempatan. Bukankah hari ini tanggal 10 Dzulhijjah masih termasuk 10 hari awal Dzulhijjah. Bukankah Shalat Sunnah dan Khutbah Idul Adha ini adalah Ibadah. Mari kita sempurnakan Shalat sunnah Idul Adha kita ini dengan fokus dan berdoa agar diberikan manfaat yang besar berupa hidayah ilmu dan hidayatuttaufiq dari kita melaksanakan shalat Sunnah Idul Adha ini.

Kita juga masih ada kesempatan melakukan Ibadah Nahr, penyembelihan hewan qurban. Ibadah membantu pembagian daging qurban. Ibadah memperbanyak Takbir mutlaq, kita bisa takbir sambil kita berjalan saat menyembelih, saat menunggu shalat dan di setiap saat di segala aktivitas kita. Juga kita ada Takbir Muqayyad yang dilakukan setelah shalat fardhu sampai Ashar di akhir hari Tasyriq tanggal 13 Dzulhijjah. Bayangkan kita ikut Takbir setelah shalat Fardhu, lebih Dicintai Allah daripada kita berangkat Umroh. MasyaaAllah.

Masih ada shalat Jum'at dan shalat Ashar di hari ke 10 ini untuk kita mengerjakan Ibadah takbir Muqayyad.

Mari kita sempurnakan ibadah penyembelihan hewan qurban kita, membantu pembagian daging kurban, dan memperbanyak takbir di hari ke 10 ini agar kita mendapatkan keutamaan memperbanyak amal ibadah yang Dicintai Allah Lebih dari ibadah apapun di waktu yang lain .

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

Dibalik keutamaan yang sangat besar yang Allah Berikan kepada kita di 10 hari awal Dzulhijjah ini, juga ada ancaman yang sangat besar jika kita melakukan maksiat di 10 hari awal Dzulhijjah ini.

Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali Dalam kitabnya Latha'if Al-Ma'arif, saat beliau menjelaskan tentang keutamaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah, beliau menekankan: "Apabila amal shalih dilipatgandakan pahalanya di waktu dan tempat yang mulia, maka demikian pula keburukan-keburukan (dosa-dosa) yang dilakukan di dalamnya juga akan berlipat ganda dosanya."

Dan inilah tema Khutbah kita hari ini yaitu: "Bersabar Untuk Tidak Melakukan Maksiat di Tanggal 10 Dzulhijjah"

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

Secara bahasa Sabar artinya al-habs (menahan/mencegah). Menahan untuk tetap melakukan sesuatu walau kita tidak menyukainya dan menahan untuk tidak melakukan sesuatu walau kita menyukainya.

Dan yang dimaksud Sabar dalam agama kita, kesabaran sejati adalah seperti kesabaran yang diperlihatkan Keluarga Ibrahim yaitu mencakup 3 hal:

 

1. Sabar dalam melaksanakan perintah Allah. Sebagaimana kita ketahui Nabi Ibrahim sabar untuk mentaati perintah Allah untuk menyembelih anaknya, dan Nabi Ismail sabar dalam mentaati perintah Allah untuk disembelih.

2. Sabar meninggalkan larangan Allâh. Ibunda Hajar digoda Iblis untuk melarang Nabi Ibrahim untuk menyembelih sang putra Ismail tapi Ibunda Hajar sabar untuk tidak tergoda melanggar perintah Allah dengan menghalangi suaminya.

3. Sabar atas musibah, yaitu takdir Allâh yang kita anggap buruk. Kesabaran Nabi Ibrahim saat dibakar oleh Raja Namruz, kesabaran Nabi Ismail ditinggal sejak kecil oleh Ayahnya.

   

Dan yang saat ini kita akan bahas adalah "Bersabar Untuk Tidak Melakukan Maksiat di Tanggal 10 Dzulhijjah"

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

Kemaksiatan yang dianggap hal biasa di tanggal 10 Dzulhijjah adalah Mencuri Daging Qurban.

Apapun alasannya, jika mengambil barang orang lain secara diam-diam maka itu adalah mencuri. Seperti disebutkan oleh para ahli fikih:

"Mencuri adalah perbuatan mengambil harta orang lain tanpa hak dan tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya, dengan cara sembunyi-sembunyi dan tidak terang-terangan."

 

Oleh karena itu siapapun, apakah itu pengurus, DKM, RT RW, Kelurahan, jika mengambil daging secara sembunyi-sembunyi maka itu termasuk mencuri.

Mengambil lebih banyak daging dari yang menjadi haknya itu mencuri.

Memberikan kepada orang lain secara sembunyi-sembunyi maka itu Mencuri.

Memberikan kepada orang lain yang bukan haknya atau lebih besar dari haknya itu mencuri.

Mengambil daging lebih karena merasa jadi pengurus itu Mencuri.

Mengambil daging lebih karena merasa berjasa itu Mencuri.

Dan kita tahu mencuri adalah perbuatan Maksiat dan perbuatan maksiat yang dilakukan di 10 Dzulhijjah itu dilipatgandakan Adzabnya. Berlipatganda kemurkaan Allah karena hal ini.

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

Bagaimana agar kita bisa bersabar dari melakukan maksiat, khususnya maksiat di tanggal 10 Dzulhijjah ini.

Allah Berfirman dalam Surat Al Kahfi ayat 68:  

 

وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا

 

"Bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

 

Ayat ini menerangkan kita bisa bersabar jika kita punya Pengetahuan yang Cukup.

Jika kita mengetahui dan meyakini bahwa Rizki kita sudah diatur oleh Allah SWT maka kita tidak akan mengambil barang hak orang lain secara batil.

Jika kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah Akan Mengganti dengan yang lebih baik jika kita menahan diri dari barang haram maka kita tidak akan mencuri.

Jika kita mengetahui dan meyakini bahwa barang haram tidak akan pernah bisa memuaskan kita maka kita tidak akan mengambil daging orang lain dengan mencuri.

Jika kita mengetahui keburukan-keburukan karena kita mencuri maka kita tidak akan mengambil daging kurban melebihi hak kita

Jika kita mengetahui keburukan daging haram yang masuk ke dalam tubuh kita maka kita tidak akan mencuri.

 

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

Ketahuilah dalam QS. Ar-Rum ayat 40 Allah SWT berfirman:

 

"ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ "

"Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberi rezeki kepadamu, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali)

Kita mengambil daging kurban yang bukan milik kita, kita sangka akan mendapatkan lebih, tapi jika rezeki kita hanya makan beberapa ons misalnya, maka kiloan daging yang kita ambil tidak akan menjadi rezeki kita tidak akan bis akita makan. Apakah menjadi busuk, diminta anak, lupa ada makanan lain atau banyak hal lain yang Allah takdirkan.

Ketahuilah salah satu prinsip agung dalam Islam, yaitu prinsip "Man Taraka Syai'an Lillahi 'Awwadhahuullahu Khairan Minhu" (Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari itu). Seperti yang disampaikan oleh Baginda saw:

Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta'ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti) yang lebih baik darinya." (HR. Ahmad)

 

Kita ingin daging kurban yang banyak tapi hak kita tidak sebanyak yang kita inginkan, sabar dan yakin ucapan baginda Nabi ini, kita sabar tidak mengambil hak orang lain Allah Pasti Ganti dengan yang lebih baik darinya.

 

Ketahuilah Allah Berfirman dalam QS. Al-Ma'idah ayat 100:

"قُل لَّا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ"

 

"Katakanlah (wahai Muhammad): 'Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu.' Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan."

 

Yakinlah wahai saudara-saudaraku Daging Kurban Curian yang kita ambil sama sekali tidak akan memberikan keberkahan. Tidak akan menambah kesehatan. Malah bisa memberikan penyakit. Menyebabkan hal-hal buruk pada kita dan keluarga.

 

Ketahuilah mencuri itu merugikan diri di dunia dan akhirat.

Dalam Hadits Mutafaqun 'Alaihi, Rasulullah bersabda:

"Allah melaknat pencuri yang mencuri sebutir telur lalu dipotong tangannya, dan mencuri seutas tali lalu dipotong tangannya." (HR. Bukhari no. 6783 dan Muslim no. 1687)

  • Keburukan: Laknat Allah adalah keburukan yang sangat besar, artinya diusir dari rahmat Allah. Hadis ini menunjukkan betapa seriusnya dosa mencuri, bahkan untuk barang yang nilainya kecil sekalipun jika memenuhi syarat untuk dikenakan hukuman had. Ini adalah ancaman yang sangat berat.

 

Saudaraku Ketahuilah, Rasulullah bersabda:

"Tidaklah tumbuh daging dari harta yang suht (haram) kecuali neraka lebih pantas untuknya." (HR. Tirmidzi)

 

Maukah kita menjerumuskan anak cucu kita ke dalam api neraka. Naudzubillah summa naudzubillah.

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

Sungguh tidak layak Daging Kurban Curian itu dibandingkan dengan adzab dan kerugian yang akan kita tanggung di dunia dan akhirat.

 

Aqulu qauli hadza, fastagfiru. Innahu huwal ghafurur rahim.

 

Khutbah Kedua

 

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،

7x

 


اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،

 أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ

 وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

 وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

 

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Di dalam khutbah kedua ini, mari kita berdoa agar Allah menjaga kita dari berbuat maksiat khususnya hari ini tanggal 10 Dzulhijjah dimana maksiat akan diganjar dengan jauh lebih buruk dari hari-hari biasa.

Semoga Allah Menganugerahkan kepada kita keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah dan kita  Sabar dalam meninggalkan larangan Semoga Allah Meninggikan Derajat kita dan keluarga kita dan memberikan kita kebaikan yang banyak.

 

Mari kita tengadahkan tangan kita memohon kepada Allah Subhanaahu Wa Ta'ala, Dzat yang Maha Pengasih dan Penyatang, Dzah Yang Maha Mengabulkan Doa.

 

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 

"Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung."

 


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا

Rabbanaa afrigh alainaa shabra


Yaa Allah Yaa Rab Anugerahkan kepada kami kesabaran

Jadikan kami orang yang Sabar dalam melaksanakan perintah, Sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Rabbanaa afrigh alainaa shabra wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa alal qaumil kaafiriin.

Artinya: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."


 

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

 

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

 

 

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

 

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

 

رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

Subhana Rabbika Rabbil 'Izzati 'amma yasifun wa salamun 'alal Mursalin wal hamdulillahi Rabbil 'aalamin

 

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Wassalamu 'alaikum Wr. Wb)

 

Sabtu, 14 September 2024

Khutbah Nikah A Isal - Neng Resa

Assalaaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
Ikhwatiy Fillaah, Rahimaniy wa Rahimakumullah,
Hadiriin wal Hadiroot,
Khususna Calon Panganten Pameget, A Salman anak Om Redi,
Calon Panganten Istri, Neng Resa
Keluarga Besar Calon Panganten Pameget, Keluarga Bapak Edi-Ibu Yanti, Keluarga Besar Almarhum Wa H. Mamad Kusnadi, Keluarga Besar Almarhum Aki H. Gaos
Keluarga Besar Calon Panganten Istri, Bapak Wawan - Ibu Tarsiah,
Alhamdulillah danget ieu urang sadaya dikempelkeun ku Allah di tempat nu barakah di waktos nu mulia karena urang sadayana seja ngalaksanakeun Sunnah Nabi nu agung mangrupi pernikahan putri-putri urang A Salman sareng Neng Resa.
Ka Kasepuhan, 'Alim 'Ulama, Kyai, Ustadz, guru abdi sadaya, Nyuhunkeun widi abdi seja ngalaksanakeun khutbah nikah, nyonto sunnah kanjeng Nabi, Rasulullaah Shalallaahu 'alaihi wa sallam dina rangkaian tatacara akad nikah secara islam.
A Isal, Neng Resa, regepkeun ieu nasehat kanggo hidep duaan calon panganten baru oge kanggo panganten baru 10 tahun, 20 tahun tangtosna kanggo sadaya nu hadir di haflah mubaroka ieu.
A Isal, Neng Resa, Rasulullah di setiap nikah ngabacakeun Khutbatul Hajjah ieu mangga regepkeun:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ
Saestuna sagala puji mung kagungan Allah Ta'ala
Sagala puji kagungan Allah karena sadaya nu aya di dunia, di langit di bumi, di awak urang, sagala ciptaan sareng perbuatan, eta sadayana ti Allah.
A Isal, Neng Resa, Termasuk ayeuna InsyaaAllah hidep duaan bade ngadahup janten suami istri eta kersaning Allah. Seragam, catering, gedung, ieu sadayana ni'mat ti Allah. Dari ari Ibu, rama, bantuan ti keluarga eta mah mung media wungkul.
نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
ku lantaran sadayana ti Allah maka wajar pami salawasna.
"Urang muji ka Allah"
"Uang nyuhunkeun pitulung ka Allah"
"Urang nyuhunkeun ampun, istighfar ka Allah"
Jadi saur Rasulullah, A Isal, Neng Resa, engke di kahirupan hidep pasti aya kabungah, kasusah sareng aya hilapna.
Aya kabungah, kabahagiaan, puji Allah eta bakal nebihkeun kasombongan
Aya kasusah, minta pertolongan ka Allah, pasti dipasihan jalan kaluarna. Eta nebihkeun tina kamusyrikan, nyuhunkeun , ngagantungkeun diri ka selain Allah.
Sebagai manusia urang bakal aya hilapna, aya salahna, minta ampun ka Allah nu maha jembar, maha ngahampura, Maha Mengampuni. Eta bakal nebihkeun tina depresi, oge penyakit batin sanesna.
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
"Urang nyalindung ka Allah tina kaawonan hate urang." Teu sabar, gampang ngambe, hasad, dengki, teu nyaah ka istri.
"Urang nyalindung ka Allah tina kajahatan amal urang". Dosa teh bakal jadi bengberat urang. Ngadoreksakeun hirup urang. Seueur nu hirupna teu berkah karena teu nyuhunkeun hapunten, teu nyalindung ka Allah tina dosa-dosana.
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،
"Saha-saha nu Allah Pasihan pituduh/petunjuk, bakal jauh tina kasesatan"
"Saha-saha nu ku Allah di sesatkeun, bakal jauh tina pituduh/petunjuk"
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
"Urang nyakseni/bersaksi teu aya Ilah nu berhak disembah iwal ti Allah wungkul
hiji-hijna, teu aya sekutu kanggo Allah"
Urang nyakseni/bersaksi bahwa Kangjeng Nabi Muhammar eta hamba saren Rasul Allah"

Salajengna Rasulullah ngabacakeun ayat Al Qur'an: 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Wahai sadaya jalma nu ariman, tarakwa anjeun kalayan sabener-benerna takwa. Omat anjeun tong maot kecuali dina kaislaman"
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
"Wahai sadaya manusa, kudu tarakww anjeun ka Rabb anjeun nu nyiptakeun anjeun ti jiwa nu hiji (Nabi Adam), diciptakeun ti jiwa eta pasanganna (Siti Hawa). Diturunkeun ti anjeunna duaan, lalaki sareng perempuan nu seueur. Tarakwa anjeun ka Allah, nu anjeun marenta ka Zatna, jaga silaturahim. Saenyana Allah Nenjo/Ngawas ka aranjeun sadaya"
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
"Wahai sadaya jalma nu ariman, tarakwa anjeun ka Allah, berkatalah yang benar (tong ngabohong, sampaikan agama). Allah bakal memperbaiki amal-amal aranjeun, ngahampura kasalahan-kasalahan aranjeun, Saha-saha nu ta'at ka Allah sareng Rasulna, pasti Allah sukseskeun, sukes nu agung (dunia akhirat)
Ditutup ku ayat ieu.

A Isal, Neng Resa,
Dina khutbah ieu kahartos ku urang, Rasulullah menasihati ka calon panganten .. hal:
  1. Yakin sadaya nu nimpa ka hidep duaan, bungahna, susahna, eta ti Allah Subhanaahu wa Ta'ala. Ieu dasar nu agung. Tauhid Rububiyah. Pami hidep duaan tiasa ngamalkeun, InsyaaAllah keluarga bakal aman tentrem, sakinah mawaddah wa rohmah karena moal silih salahkeun da sadayana ge tos diatur ku Allah.
  2. Selalu bersyukur dengan selalu memuji Allah. Pami aya pangabutuh aya kahoyong minta ka Allah, pami aya kasalahan geura-geura istighfar ka Allah. Ieu Tauhid Uluhiyah. Ngagantungkeun ibadah mung ka Allah.
  3. Sadar bahwa jalmi teh dipasihan ku Allah sisi nu jahat. Hidep kedah teras-terasan nyalindung ka Allah. Pami kajadian, urang ngalaksanakeun kajahatan. istighfar teras urang nyalindung tina kajahatan eta amal urang.
  4. Salawasna nyuhunkeun pituduh ka Allah Subhanaahu wa Ta'ala. Hiji-hijina nu tiasa masihan pituduh iwal ti Allah SWT.
  5. Opat hal eta bakal tiasa ku hidep laksanakeun pami gaduh 2 bekel:
    1. Hiji, bekel Islam, ku Syahadat nu ikhlas
    2. Dua, bekel Takwa, kayakinan ngalaksanakeun naon wae eta mungguhing parentah Allah SWT

Ieu teh nasehat kanggo urang sadayana termasuk om redi ya A Isal.
Mugia urang sadayana tiasa taat patuh ka tuntunan Rasulullah ieu.
doa kanggo A Isal sareng Neng Resa
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ

/Baarakallahu laka wa baaraka 'alaika wa jama'a bainakuma fi khayrin/"Semoga Allah memberikan keberkahan padamu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan" (HR. Abu Daud no. 2130, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Garut, 11 Rabiul Awwal 1446H / 14 September 2024
redi 

Minggu, 16 Juni 2024

Khutbah Idul Adha 1445H

 

Ahad, 17 Juni 2024

Khutbah Idul Adha 1445H

"Menggapai Kesabaran Sejati: Hikmah dari Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail"

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Assalamu 'alaikum Wr. Wb )

 

 

اللهُ اَكْبَرْ (3×)

اللهُ اَكْبَرْ (3×)

اللهُ اَكبَرْ (3×)

 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ

أما بعد

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Mari  kita panjatkan Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas berbagai ni'mat yang kita terima yang tidak akan bisa kita hitung karena saking banyaknya.

Khususnya ni'mat yang sedang Allah Berikan kepada kita hari ini, ni'mat melaksanakan ibadah dan kebahagiaan hari Raya Idul Adha. Ni'mat melaksanakan ibadah diluar ibadah rutin kita di hari-hari biasa yang hanya dilakukan satu tahun satu kali yaitu Shalat I'ed Al Adha dan penyembelihan hewan Qurban. Ni'mat kebahagiaan hari raya, seperti yang saat ini sama-sama kita rasakan, berkumpul dengan segenap keluarga kita, Ayah Ibu berkumpul dengan anak-anaknya, Kakak bertemu adiknya, Paman bertemu keponakannya,saudara bertemu saudaranya, kita dikumpulkan dengan tetangga kita, teman kita, mengenakan baju terbaik kita berkumpul di tempat yang mulia ini Rumah Allah, Baitullah, Masjid Nurul Iman. Dan InsyaaAllah kita akan memamakan daging Qurban, daging Istimewa yang penuh keberkahan.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

"Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia." 

(HR. Abu Dawud no. 2970, Ahmad no. 7926 dengan isnad sahih, lihat Al-Shahih no. 417)


Oleh karena itu untuk menyempurnakan syukur kita kepada Allah atas ni'mat Hari Raya 'Iedul Adha ini, kita harus bersyukur kepada Keluarga Ibrahim, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Ibunda Hajar yang atas kesabaran merekalah Allah Tetapkan hari ini 10 Dzulhijjah diperingati setiap tahun sebagai Hari Raya 'Iedul Adha. Dan salah satu bentuk syukurnya adalah mengambil hikmah dari kisah manusia-manusia mulia ini, mengetahui kebaikan besar yang telah diberikan mereka. Sehingga pada saat mendoakan mereka di setiap shalat kita, di saat tasyahud akhir:

 

 

"اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ."

 

"Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung."

 

Kita akan mengucapkannya dengan pengagungan yang sepenuh hati, yang ikhlas, karena kita mengetahui keagungan kebaikan beliau.

Ini hikmah pertama yang kita akan dapatkan, dan hikmah kedua kita akan bersyukur kepada keduanya dengan meneladani kebaikan keduanya mengikutinya dalam peribadatan dan dalam setiap aspek kehidupan.

Semoga Allah Mengkaruniakan kedua hikmah di atas dengan jalan khutbah Idul Adha kita ini. Aamiiin Yaa Allah Yaa Rabbal 'Aalamiin.    

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Kurang lebih 4000 tahun yang lalu pada hari yang sama dengan hari ini, 10 Dzulhijjah, terlihat seorang ayah bersama anak laki-lakinya keluar meninggalkan kota Bakkah, yang saat ini bernama Mekah.

Sang Ayah usianya mendekati 100 tahun, sedangkan  usia anaknya antara 10-15 tahun. Di tengah padang tandus yang penuh pasir dan bebatuan mereka berdua menuju suatu bukit, tempat yang saat ini dinamakan daerah Mina. Yang jaraknya sekitar 6km dari Mekah.

Sengaja mereka berdua mencari tempat yang jauh dari Mekah untuk menjauh dari istri sang ayah atau Ibunda dari anak laki-laki tadi. Karena apa yang akan mereka lakukan adalah hal yang pasti akan membuat seorang Ibu sangat-sangat sedih. Kesedihan yang besar.

Ya, Sang Ayah membawa anaknya ke tempat yang jauh untuk disembelih.

Disembelih demi untuk menunaikan perintah Tuhannya, Allah Subhaanahu wa Ta'ala.

Benar, beliau adalah Nabi Ibrahim yang Allah gelari dengan Al Khalil,  dan putranya Ismail yang Allah berikan gelar ghulaamun Halim, anak yang Halim yang amat sabar, santun dan bijaksana.

Di sepanjang jalan Setan mengganggu mereka tanpa henti. Membujuk, menakut-nakuti bahkan menghalang-halangi, sampai-sampai Nabi Ibrahim melempar setan pengganggu dengan 7 batu. Dan tidak hanya sekali, sampai 3 kali.

Dan tidak ke Nabi Ibrahim saja, Setan menggoda Ismail bahkan Ibundanya, Ibunda Hajar.

Walau demikian, tetaplah Nabi Ibrahim dan Ismail sampai ke tempat penyembelihan dan terjadilah apa yang sudah kita ketahui bahwa Ismail digantikan dengan Gibas/domba yang besar dan kemudian penyembelihan ini menjadi syariat bagi umat Islam sampai saat ini.

Dan inilah awal mulanya Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Penyembelihan – Yaumun Nahr, di setiap 10 Dzulhijjah.

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Jelaslah bahwa Hari Raya 'Iedul Adha ada karena kesabaran Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Ibunda Hajar.


Kesabaran Nabi Ibrahim selaku hamba Allah dalam menjalankan perintah tuhannya walaupun tidak ia sukai, walaupun itu hal yang ia benci. Kesabaran Nabi Ibrahim selaku seorang hamba meninggalkan larangan tuhannya untuk tidak mencintai apapun dan siapapun melebihi cinta kepada tuhannya, termasuk cinta kepada anaknya sendiri. Kesabaran Nabi Ibrahim menghadapi musibah harus kehilangan anaknya, menyembelih sendiri anaknya yang ia tunggu berpuluh tahun, putra pertama, yang beliaupun jarang bertemu karena terpisah jarak. Memuncak kerinduannya untuk bertemu anaknya ini, namun ternyata saat bertemu beliau harus menyembelih, membunuh anaknya ini. Sungguh musibah yang luar biasa yang hanya bisa dihadapi oleh kesabaran yang luar biasa.

 

Kesabaran Ismail selaku hamba Allah dalam menjalankan perintah tuhannya yang disampaikan oleh Rasul yang juga ayahnya yaitu Nabi Ibrahim. Kesabaran Ismail selaku hamba Allah meninggalkan larangan tuhannya untuk tidak durhaka kepada orang tua. Kesabaran Ismail menghadapi musibah, sebagai seorang yang masih remaja yang masih senang-senangnya hidup di dunia, badan yang masih kuat sehat, impian-impian dalam hidup yang masih banyak ingin dicapai, tapi itu semua akan sirna karena akan disembelih, dibunuh ayahnya.

 

Kesabaran Ibunda Hajar selaku hamba Allah dalam menjalankan perintah tuhannya yang disampaikan oleh Rasul yang juga suaminya yaitu Nabi Ibrahim. Kesabaran Ibunda Hajar selaku hamba Allah meninggalkan larangan tuhannya untuk tidak durhaka kepada suaminya, tidak menentang suaminya padahal yang akan dilakukan suaminya adalah membunuh anak Ibunda satu-satunya. Tapi Ibunda Hajar sabar tidak menentang suaminya walaupun harus kehilangan anak yang dicintainya. Kesabaran Ibunda Hajar dalam menghadapi musibah akan ditinggalkan oleh satu-satunya keluarga yang beliau miliki di tempat asing Bakkah yang saat ini dikenal dengan kota Mekah. Tempat yang ribuan km jauhnya dari tanah kelahirannya, Mesir. Ribuan km jauhnya dari tempat tinggal suaminya, Palestina. Yang beliau dikunjungi suaminya pun sangat jarang karena jauhnya jarak. Jika anaknya wafat maka ia akan tinggal sendirian di negeri asing tanpa sanak famili. Musibah yang luar biasa yang hanya bisa dihadapi oleh kesabaran yang luar biasa.

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Itulah kesabaran sejati yang ditunjukkan oleh Keluarga Ibrahim yang agung. Itulah kesabaran yang Allah harapkan dari kita semua selaku hamba-Nya. Seperti Allah Firmankan dalam QS. Ali Imran ayat 200:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allâh, supaya kamu beruntung. [Ali 'Imrân/3:200]

 

Juga dalam surat Al Baqarah ayat 153:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

 

Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allâh bersama orang-orang yang bersabar [al-Baqarah/2:153]

 

Dan tidak hanya di 2 ayat ini saja. Allâh Azza wa Jalla telah menyebutkan tentang kesabaran dalam al-Qur'ân sebanyak 90 kali. Belum lagi hadits-hadits banyak menyebutkan kewajiban dan keutamaan bersabar yang menunjukkan pentingnya kesabaran di sisi Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam.

Sehingga cukuplah nash-nash dalam al Quran dan Hadits tersebut menjadi hujjah bahwa kita semua diwajibkan bersabar oleh Allah Subhaanahu Wa Ta'ala. Wajib kita semua selaku Hamba Allah untuk bersabar.

 

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Secara bahasa Sabar artinya al-habs (menahan/mencegah).

 

Dan yang dimaksud Sabar dalam agama kita, kesabaran sejati adalah seperti kesabaran yang diperlihatkan Keluarga Ibrahim yaitu mencakup 3 hal:

 

1. Sabar dalam melaksanakan perintah Allah

2. Sabar meninggalkan larangan Allâh.

3. Sabar atas musibah, yaitu takdir Allâh yang kita anggap buruk

 

Kita sama-sama merasakan bahwa melaksanakan perintah Allah tidaklah mudah. Allah Memerintahkan kita untuk berqurban. Kita harus keluar uang berjuta rupiah untuk melaksanakan perintah ini. Setan pun berbisik, masih banyak kebutuhan kamu, tidak akan bisa terpenuhi kalau uangmu habis untuk Qurban. Sudah nanti saja Qurbannya tahun depan. Audzubillahi minasy Syaithonirrojim. Sabar. Tetap kita berqurban. Sabar walaupun uang kita habis. Ini perintah Allah, sabar, lakukan walau kita tidak menyukainya.

Allah Memerintahkan kita untuk belajar agama. Sudah ada fasilitasnya dari DKM Masjid Nurul Iman. Ustadz Asep Shodiq hafidzhahullah bada shubuh dan di pengajian mingguan bersedia mengajari kita. Semoga Allah Membalas kebaikan beliau. Ini sudah Allah Mudahkan. Setan berbisik, enaknya habis shubuh itu tidur lagi. Buat apa belajar di Masjid. Yang ikut juga sedikit. Palingan si bapak ini si bapak itu. Kajian pekanan juga paling isinya ngrumpi, gosip. Si ibu ini begini si ibu itu begitu. Sudahlah nanti saja belajarnya. Audzubillahi minas Syaithornirrojim. Sabar. Kita paksakan belajar. Walau banyak godaan. Ini Perintah Allah, Sabar, lakukan walau kita tidak menyukainya.

 

Juga kita alami, meninggalkan larangan Allah itu tidak mudah. Allah Melarang kita bergosip. Membicarakan keburukan orang lain, apalagi membicarakan keburukan tetangga kita. Yang Nabi sering diingatkan oleh Malaikat Jibril untuk memuliakan tetangga ini. Setan berbisik, ini mah bukan gosip tapi fakta, ini mah bukan fitnah tapi amanah menyampaikan kata orang. Dan godaan datang dari berbagai penjuru dan berbagai waktu. Tetangga berkunjung ke rumah, kita tidak bisa nolak ternyata yang dibicarakan adalah keburukan orang lain. Kita bertemu di pengajian, Ustadz sedang mengajar kita malah ngobrol dan yang dibicarakan adalah keburukan orang lain. Enak memang membicarakan orang lain. Hawa nafsu kita suka. Tapi stop. Audzubillaahi minasy Syaithornirrojim. Sabar. Tutup mulut. Tahan untuk tidak membicarakan keburukan orang lain. Saya harus sabar untuk tidak melanggar larangan Allah.

Allah Melarang kita untuk mencuri. Hari ini kita akan ikut membantu mengurus daging qurban. Setan berbisik, ambil dagingnya. Sembunyikan, kan nggak ada yang lihat. Kamu pengurus berhak ngambil daging. Kita bisa mengambil tidak terlihat. Juga barangkali pengurus yang lain sungkan untuk menegur, akan membiarkan. Tapi stop. Audzubillaahi minasy Syaithornirrojim. Sabar. Ngambil daging tanpa ijin adalah mencuri. Mencuri adalah larangan Allah. Saya harus sabar untuk tidak melanggar larangan Allah.

   

Sabar dalam menghadapi musibah juga sangat susah. Musibah itu semua hal yang tidak kita suka yang menimpa kita. Tidak melulu harus kematian atau kehilangan. Kita ingin anak masuk ke perguruan tinggi negeri, agar kualitasnya terjaga juga biayanya terjangkau. Ternyata anak kita tidak lulus. Setan berbisik, marahi istrimu, tidak becus mengajari anak. Jelek-jelekan sekolahnya, tidak bisa mengajari dengan baik sehingga anak kita tidak lulus. Cela gurunya. Stop. Qodarullah wa ma sya-a fa'ala. Ini takdir Allah dan semua yang Allah Kehendaki pasti terjadi.

Kita hari ini ikut berqurban, ingin daging tulang iga. Ternyata pas datang tulang taleng. Setan bebisik, ini pasti pengurusnya curang. Sudah su'udzon. Omongkan ke tetangga hal ini. Ini pengurus dzhalim. Biar nyebar. Biar kapok pengurusnya. Stop. Rezeki sudah diatur Allah. Allah Sang Rabb Yang Maha Mengatur. Qodarullah wa ma sya-a fa'ala. Ini takdir Allah dan semua yang Allah Kehendaki pasti terjadi.

 

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Sabar akan diganjar dengan derajat yang tinggi dan berbagai kebaikan.

Lihat bagaimana Allah Memuliakan Keluarga Ibrahim, menjadikan derajat yang tinggi bagi keluarga beliau karena sabar menjalankan perintah Allah menyembelih anak. Allah menjadikan peristiwa dalam keluarganya itu menjadi Hari Raya seluruh umat Muslim sampai akhir zaman. Dan mendapat banyak kebaikan karena dari pahala setiap orang yang beribadah di dalamnya Keluarga Nabi Ibrahim mendapatkan bagian dari pahala tersebut.

Bahkan disebutkan dalam QS as Shaffat ayat 108 beliau akan selalu dipuji oleh manusia setelahnya.

 

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَ

 

Arab-Latin: Wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn

 

Artinya: Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

 

Dan kita saat ini menyaksikan bahwa setiap umat beragama, baik Yahudi, Nasrani, apalagi Islam memuji dan mengagungkan beliau as.

 

Lihat bagaimana buah kesabaran Ibunda Hajar melaksanakan perintah Allah ditinggal di lembah Bakkah / Mekah saat ini. Derajatnya ditinggikan dengan menjadikan bolak-baliknya beliau dari Shafa ke Marwah dijadikan syari'at Umroh/Haji yaitu rukun Sa'i. Diganjar dengan berbagai kebaikan, setiap orang Sa'i pahalanya mengalir ke beliau. Setiap ada yang minum zamzam pahalanya mengalir ke beliau. Malah ada yang menyampaikan saat kita mengucap "Zamzam" saja beliau Ibunda Hajar mendapatkan pahala karena pertama kali yang menamai Zamzam adalah beliau.

 

Dan di sekitar kita pun banyak kisah kesabaran yang berbuah derajat tinggi dan berbagai kebaikan. Ada tukang beca yang sabar dengan musibah kemiskinannya, tetap rajin berusaha tetap semangat menafkahi, Allah ganjar kesabarannya dengan anaknya meraih gelar doktor S3 yang merupakan puncak tertinggi dari gelar pendidikan. Ada Ustadz yang sabar untuk melaksanakan perintah Allah mengajarkan agama di Masyarakat, Allah tinggikan derajat dan diberikan berbagai kebaikan dengan diberangkatkan Haji juga Umroh.

 

Sabar akan diganjar dengan derajat yang tinggi dan berbagai kebaikan.

 

 

Aqulu qauli hadza, fastagfiru. Innahu huwal ghafurur rahim.

 

Khutbah Kedua

 

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،

7x

 


اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،

 أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ

 وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

 وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

 

 

Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,

 

Di dalam khutbah kedua ini, mari kita berdoa agar Allah Jadikan hati kita hati yang tulus mengagungkan keluarga Ibrahim. Dan kita diberikan kekuatan untuk meneladani Keluarga Ibrahim dalam bersabar. Sabar dalam melaksanakan perintah, Sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah. Semoga Allah Meninggikan Derajat kita dan keluarga kita dan memberikan kita kebaikan yang banyak.

 

Mari kita tengadahkan tangan kita memohon kepada Allah Subhanaahu Wa Ta'ala, Dzat yang Maha Pengasih dan Penyatang, Dzah Yang Maha Mengabulkan Doa.

 

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 

"Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung."

 


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا

Rabbanaa afrigh alainaa shabra


Yaa Allah Yaa Rab Anugerahkan kepada kami kesabaran

Jadikan kami orang yang Sabar dalam melaksanakan perintah, Sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Rabbanaa afrigh alainaa shabra wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa alal qaumil kaafiriin.

Artinya: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."


 

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

 

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

 

 

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

 

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

 

رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

Subhana…

 

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Wassalamu 'alaikum Wr. Wb)