Jumat, 04 November 2016

Banyaknya Penghuni Neraka

Seri Kiamat Besar: "Banyaknya Penghuni Neraka"

*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Abu Haidar as-Sundawi Sabtu, 5 Shafar 1438H / 5 November 2016 di Masjid Jannatul Firdaus Galaxy Bekasi Selatan. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian.

DARI 1000 MANUSIA 999 MASUK NERAKA

~ Hadits 1 ~

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Allah berfirman: "Wahai Adam!" maka ia menjawab: "Labbaik wa sa'daik" kemudian Allah berfirman: "Keluarkanlah dari keturunanmu delegasi neraka!" maka Adam bertanya: "Ya Rabb, apakah itu delegasi neraka?" Allah berfirman: "Dari setiap 1000 orang 999 di neraka dan hanya 1 orang yang masuk surga." Maka ketika itu para sahabat yang mendengar bergemuruh membicarakan hal tersebut. Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah siapakah di antara kami yang menjadi satu orang tersebut?" Maka beliau bersabda: "Bergembiralah, karena kalian berada di dalam dua umat, tidaklah umat tersebut berbaur dengan umat yang lain melainkan akan memperbanyaknya, yaitu Ya'juj dan Ma'juj. Pada lafaz yang lain: "Dan tidaklah posisi kalian di antara manusia melainkan seperti rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut hitam di kulit sapi yang putih."

(HR. Bukhari dan Muslim)

~ Hadits 2 ~

Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa'id bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda, "Allah subhanahu wa ta'ala akan berfirman kepada Adam, 'Wahai Adam!" Adam menjawab, 'Aku mendengar panggilan-Mu, aku patuh kepada perintah-perintah-Mu, dan semua kebaikan ada di tangan-Mu.' Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan Adam 'Sisihkan para penghuni neraka?' Adam bertanya, 'Berapa banyaknya para penghuni neraka?' Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, 'Dari setiap 1.000 orang, ambil 999 orang.' Pada saat itu, rambut anak-anak berubah menjadi uban dan setiap wanita hamil akan keguguran secara spontan, dan engkau akan melihat orang-orang seolah-olah mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah sangat pedih." Ucapan ini sanat menyedihkan para Sahabat, dan mereka berkata, "Ya Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, siapa di antara kita yang akan menjadi yang seorang (di antara seribu) itu?" Beliau bersabda, "Bergembiralah, yang seribu orang itu adalah dari Ya'juj dan Ma'juj, sedangkan yang satu orang itu dari kalian." Kemudian beliau bersabda, "Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap agar jumlah kamu adalah sepertiga dari penduduk surga." Para Sahabat memuji dan mengagungkan allah subhanahu wa ta'ala. Kemudian beliau bersabda, "Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap seperdua penduduk surga adalah kalian, karena kalian dibanding umat-umat lain adalah seperti sehelai bulu putih di tengah-tengah bulu hitam seekor banteng, atau seperti bulatan tanpa bulu di kaki depan seekor keledai." 

(Diriwayatkan oleh Bukhari, Lihat, Fath al-Bari, XI, hal. 388)

~ Hadits 3 ~

Dari imran bin Husain ra, Sesungguhnya Nabi saw ketika turun ayat: "Wahai manusia, takutlah kepada Tuhanku. Sesungguhnya goncangan hari kiamat itu sangat dahsyat…sampai firmanNya; 'Dan tetapi siksa Allah amat pedih.' (al-Hajj: 12).

Imran bin Husain berkata. 'Diturunkan ayat ini kepada beliau, beliau dalam berpergian. Maka Nabi saw bersabda; 'Tahukah kalian, hari apa itu?' mereka menjawab, 'Allah dan RasulNya yang lebih tahu.'

Beliau bersabda, 'Itu adalah hari Allah yang berfirman kepada Adam, perintahkan (berangkat) rombongan ke neraka. Maka Adam bertanya, 'Berapakah rombongan ke neraka?' Dia berfirman, '999 orang ke neraka dan seorang ke surga.' Maka yang demikian itu menyebabkan kaum muslimin menangis.

Lalu rasulullah saw bersabda, 'Hendaklah kalian mendekatkan diri kepada Allah dan bersungguh-sungguhlah. Maka sesungguhnya tidak ada masa kenabian (ada nabi), kecuali sebelumnya didahului oleh masa jahiliyah.'

Beliau bersabda, maka hitungan (jumlah 999) diambil dari orang-orang jahiliyah sampai cukup; bila belum cukup, dicukupkan dari orang-orang munafik. Dan perbandingan kalian dengan dengan umat-umat lain yaitu seperti belang dikaki binatang atau belang dilambung onta.

Kemudian beliau bersabda. 'Sesungguhnya aku berharap supaya kalian menjadi 1/3 ahli surga.' Para sahabat lalu bertakbir. Imran bin Husain berkata 'Aku tidak tahu, apakah beliau menyabdakan 2/3 atau tidak.'"

(HR. Tirmidzi)

KENAPA BANYAK YANG MASUK NERAKA

1. Respons buruk kepada dakwah : Kufur

Setiap umat sudah ada Nabinya

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۚ وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ

Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (QS. Fathir [35]: 24)

2. Munafik

Dalilnya:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

(QS. Al Baqarah [2]: 9-10)

3. Syubhat dan Syahwat. Syubhat menyebabkan kebid'ahan. Syubhat terjadi karena kebodohan. Karena Syahwat maka terjadi kemaksiatan. Dia tahu tapi kalah oleh syahwatnya. Dan fitrah manusia memang dikaruniai Syahwat:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

(QS. Ali Imran [3]: 14)

4. Taklid kepada Nenek moyang mereka

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَىٰ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ

Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.

(QS. Al Maidah [5]: 104)

5. Surga diliputi hal yg tidak menyenangkan, neraka dihiasi hal yg menyenangkan

~ Hadits 1 ~

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu'alaihiwassalam bersabda, "Ketika surga dan neraka diciptakan, Allah Ta'ala mengutus Jibril 'alaihissalam pergi ke surga seraya berfirman, 'Lihatlah ia dan perhatikanlah segala sesuatu yang Aku sediakan bagi penduduknya kelak!"

Nabi shallallahu'alaihi wasallam melanjutkan, "Jibril pun mendatangi, melihat dan memperhatikan segala nikmat yang Allah sediakan bagi penduduk surga. Kemudian Jibril kembali kepada Allah seraya berkata, 'Demi kemuliaanMu, tidak ada seorangpun yang mendengar tentang berita surga kecuali ingin memasukinya'.

Kemudian Allah memerintahkan surga sehingga ia diliputi perkara-perkara yang dibenci (jiwa). Lalu Allah Ta'ala memerintahkan Jibril, 'Kembalilah kepadanya dan lihatlah segala sesuatu yang Aku sediakan bagi penduduk surga!' Maka Jibrilpun kembali ke surga dan ia temui bahwasanya surga telah diliputi dengan perkara-perkara yang dibenci oleh jiwa manusia. Kemudian Jibril menadatangi Allah Ta'ala seraya berkata, 'Demi kemuliaanMu sungguh aku khawatir tidak ada seorangpun yang bisa memasukinya!'

Lalu Allah memerintahkan,'Pergilah ke neraka, lihatlah dan perhatikanlah siksaan yang Aku sediakan bagi penghuninya kelak!' Maka ketika dineraka terdapat api yang  menyala-nyala dan bertumpuk-tumpuk , Jibril kembali kepada Allah Ta'ala dan berkata, 'Demi kemuliaanMu tidak ada seorangpun yang ingin memasukinya.' Kemudian Allah Ta'ala memerintahkan agar neraka dipenuhi dengan perkara-perkara yang disukai syahwat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kembalilah padanya!' Jibrilpun kembali ke neraka dan berkata, 'Demi kemuliaanMu, aku khawatir tidak ada seorangpun dari hambaMu yang bisa selamat dari siksaan neraka." (HR. Tirmidzi, beliau berkata, "Hadits ini hasan shahih" . Begitupula Syaikh Al-Albani menilai hadits ini hasan shahih.(Sunan At-Tirmidzi, Asy-Syamilah)

~ Hadits 2 ~

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ ، وَحُجِبَتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ »

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu: "Neraka dihiasi hal yang menyenangkan, dan Surga itu diliputi dengan hal2 yang tidak menyenangkan,

(HR. Bukhari V/2379 no.6122)

TANYA JAWAB

o Dalil amalan tergantung akhirnya

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya." (HR. Bukhari, no. 6607)

o Dalil Adzab Qubur

Melewati pemakaman Baqi', Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu tak kuasa membendung air matanya. Hani', sahaya Utsman, tahu betul bahwa bukan kali ini saja menantu Rasulullah tersebut menangis hingga janggutnya basah. Setiap melewati kuburan, Utsman selalu begitu. Bahkan ketika disebutkan tentang kubur pun, matanya mendadak sembab."Engkau menyebut surga dan neraka tapi engkau tidak menangis, sementara jika menyebut kubur engkau menangis?" akhirnya pertanyaan itu keluar dari lisan Hani'. Beruntunglah kita, berkat pertanyaan itu kita mendapatkan pelajaran sangat berharga dan nasehat penyucian jiwa dari khalifah ketiga."Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'kuburan adalah tempat pertama dari tempat-tempat di akhirat. Jika selamat darinya, mudahlah kita selanjutnya. Jika tidak, selanjutnya adalah azab yang lebih mengerikan.' Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kuburan," jawab Ustman bin Affan.

o Suami boleh melarang istri bertemu keluarganya kalau alasan syar'i

o Bawa istri ke pengajian agar tidak timpang. Sehingga memudahkan pelaksanaan Sunnah di keluarga

o Di rumah ortu ada alat musik. Pertebal Iman. Caranya bisa dengan diajak ngaji.

Dahsyatnya Hari Kiamat

فَكَيْفَ تَتَّقُونَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيبًا

Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban.

Rabu, 28 September 2016

1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam

Sumber:

اكثر من الف سُنـــّــة في اليوم والليلة - خالد الحسينان

http://rasoulallah.net/index.php/ar/articles/category/269

PENGANTAR DARI YG PUNYA BLOG

Sebagaimana An Nawawi dalam Syarh Muslim (6/16) mengatakan,

أَنَّ الْمُبَاح إِذَا قَصَدَ بِهِ وَجْه اللَّه تَعَالَى صَارَ طَاعَة ، وَيُثَاب عَلَيْهِ

"Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta'ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran)."
Jadi tidur yang bernilai ibadah jika tidurnya adalah demikian.

Ibnu Rajab pun menerangkan hal yang sama, "Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala. Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah." (Latho-if Al Ma'arif, 279-280)

Ikhwatiy fillaah, semua kita mendapatkan waktu yang sama, 24 jam sehari semalam, namun ternyata tidak semua kita bisa mendapat kebaikan dengan memanfaatkan waktunya.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

"Memanfaatkan waktu lebih berat daripada memperbaiki masa lalu dan masa depan. Memanfaatkan waktu berarti melakukan amal-amal paling utama, paling berguna bagi diri dan paling banyak membawa kebahagiaan. Dalam hal ini manusia terbagi menjadi beberapa tingkatan. Demi Allâh, itulah kesempatanmu mengumpulkan bekal untuk menyongsong akhirat, ke surga ataukah ke neraka...."
(al-Fawâ'id, hlm. 115)

Apa amal-amal paling utama, paling berguna bagi diri dan paling banyak membawa kebahagiaan bagi kita?

Dalam suatu Hadits Qudsi Allâh berfirman:

" ... Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya."
(HR. Al Bukhari)

Dengan demikian tidaklah diragukan, memanfaatkan waktu dgn melakukan amalan wajib dan memperbanyak amalan sunnah itulah yang akan membawa kebaikan bagi kita. Karena ia amal paling utama, paling berguna bagi diri, dan paling banyak membawa kebahagiaan kepada kita. Kebaikan dan kebahagiaan apa lagi yang lebih besar daripada Dicintai Allâh,  Diberi-Nya jika meminta dan Dilindungi-Nya.

Amalan wajib InsyaaAllah hampir semua kita tahu, namun amalan sunnah (baik secara terminologi fiqih maupun terminologi aqidah) masih banyak yang belum kita ketahui. Tahukah, ada lebih dari 1000 amalan sunnah dalam sehari !!!
Ingin tahu apa saja? InsyaaAllah akan disampaikan amalan-amalan sunnah dalam sehari semalam yang sudah dirangkum oleh Syaikh Khalid Al Husainan dalam kitabnya "Aktsaru min alfi sunnatin fii yaum wa lailah (Lebih dari 1000 amalansunnah dalam sehari semalam)"
اكثر من الف سُنـــّــة في اليوم والليلة- خالد الحسينان

SUNNAH KETIKA BANGUN TIDUR

#1 Mengusap bekas tidur yang ada di wajah dengan tangan

Menurut Imam An-Nawawi dan Al Hafizh Ibnu Hajar, hal ini dianjurkan berdasar hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :

فَاسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ

Rasulullah Shollallahu'alaihi wassalam bangun tidur kemudian duduk sambil mengusap wajahnya dengan tangannya (HR. Muslim)

#2 Doa ketika bangun tidur.

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَاناَ بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَ إِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangkitkan (HR. Bukhari)

Sumber:

اكثر من الف سُنـــّــة في اليوم والليلة - خالد الحسينان

http://rasoulallah.net/index.php/ar/articles/category/269

#3 Bersiwak

كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِسْتَيْقَظَ مِنَ اللَيْلِ يَصُوْشُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ

Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam apabila bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak
(Mutafaqqun 'alaihi)

Hikmah dari bersiwak itu adalah:

1. Termasuk dari keistimewaan siwak adalah memberikan stimulan untuk bangun terjaga dan memberikan kesegaran.
2. Mengurangi/menghilangkan bau dari mulut.

#4 Beristintsaar (mengeluarkan /menyemburkan air dari hidung sesudah menghirupnya)

إِذَا اِسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلاَثاً فَإِنًّ الشَّيْطَانَ يَبِيْتُ عَلَى خَيْشُوْمِهِ

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, sesungguhnya Nabi Shollallahu'alaihi wassalam pernah bersabda:"Apabila seorang diantara kalian bangun tidur maka beristintsaarlah tiga kali karena sesungguhnya syaitan bermalam di batang hidungnya"
(HR. Bukhari no. 3295 dan Muslim no. 238 (23) dari Shahabat Abu Hurairoh radhiallahu'anhu)

#5 Mencuci kedua tangan tiga kali

Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam :

إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِي اْلإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا

"Bila salah seorang diantaramu bangun tidur, janganlah ia menyelamkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali"
(HR. Bukhari no. 162 dan Muslim no. 278 (87) dari Shahabat Abu Hurairoh radhiallahu'anhu)

SUNNAH-SUNNAH YANG BERKAITAN
DENGAN KELUAR MASUK KAMAR
MANDI

Sunnah-sunnahnya adalah:

#6 Masuk dengan kaki kiri dan
keluar dengan kaki kanan

#7 Doa ketika masuk kamar mandi

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلخُبُثِ وَاْلخَبَائِثِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan laki-laki dan perempuan"
(HR. Al-Bukhari no. 142; 6322 dan Muslim no. 375)

#8 Doa ketika keluar kamar mandi

ﻏُﻔْﺮَﺍﻧَﻚَ
"Aku minta ampun kepada-Mu"
(HR. Seluruh Penyusun Sunan kecuali An Nasa'i)

Masuk dan keluar kamar mandi adalah rutinitas manusia yang terjadi berulang kali dalam sehari semalam. Dan setiap kali keluar masuk dari kamar mandi dengan menerapkan sunnah-sunnah tersebut maka ia telah melaksanakan dua sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika masuk (mendahulukan kaki kiri dan
berdoa ketika masuk) dan dua sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika keluar (mendahulukan kaki kanan dan berdoa ketika keluar).
Makna dari اْلخُبُثِ وَاْلخَبَائِثِ (al khubusyu wal khabai'syi) adalah syaitan dari jenis laki-laki dan perempuan. Berlindunglah kepada Allah dari kejahatan mereka karena sesungguhnya kamar mandi adalah tempat tinggal mereka.

SUNAH-SUNNAH DALAM WUDHU

#9 Mengucapkan بسم الله ("Bismillah", dengan nama Allah)

#10 Membasuh kedua telapak tangan tiga kali

#11 Mendahulukan madhmadhoh
(berkumur-kumur) dan istinsyaq
(memasukkan air ke dalam hidung lalu menghirupnya dengan sekali nafas sampai ke dalam hidung yang paling ujung) sebelum membasuh muka

#12 Setelah Istinsyaq lalu Istintsaar (mengeluarkan /menyemburkan air dari hidung sesudah menghirupnya) dengan tangan kiri.
Berdasarkan hadits :

فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ تمَضْمَض  واستنشقَ وَاسْتَنْثَرَ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

"...Lalu Nabi membasuh kedua telapak tangan tiga kali kemudian berkumur-kumur dan istinsyaq, lalu istintsaar lalu membasuh muka tiga kali..."
(HR. Al-Bukhari no. 159 dan Muslim no. 226)

#13 Bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur dan istinsyaq bagi orang yang sedang tidak berpuasa.
Berdasarkan hadits :

بَالِغْ فِى الاِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمًا

"Bersungguh-sungguh dalam menghirup air ke hidung, kecuali kalau kamu sedang berpuasa."
(HR.Abu Dawud, no. 142; Tirmidzi, no.38; Nasaaiy, no. 114 dan Ibnu Majah, no. 407 & 448 dan selain mereka)

Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur adalah menggerakkan air di ke seluruh bagian mulutnya. Sedangkan makna bersungguh-sungguh dalam istinsyaq adalah menghirup air sampai ke bagian hidung yang terdalam.

#14 Menyatukan antara berkumur dan istinsyaq dengan sekali cidukan tangan kanan, tanpa pemisahan antara keduanya.

ثُمَّ ادخل يده فَتمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ
"Berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air kehidung) dari satu telapak tangan."
(HR. Bukhari dan Muslim)

#15 Bersiwak saat akan berkumur-kumur. Berdasar hadits:

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلىَ أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ باِلسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوْءٍ

"Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu".
(HR. Ahmad dan An-Nasa'i)

#16 Menyela-nyela jenggot yang lebat saat membasuh wajah

: أَنَّ النَّبِيَّصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ

"Bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (apabila berwudhu'), beliau menyela-nyela jenggotnya."
(HR. Tirmidzi)

#17 Mengusap Kepala.
Cara mengusap kepala, memulai dari bagian depan kepala depan kemudian menggerakkan kedua tangannya hingga ke belakang (tengkuk) lalu mengembalikan ke tempat semula. Hukum membasuh kepala adalah wajib yaitu berlaku keumuman pada setiap apa yang dibasuh dari kepala dalam berbagai kondisi.
Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

ومَسَحَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم برَأْسَه فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ
"Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membasuh kepalanya lalu menjalankan kedua tangannya ke belakang dan mengembalikannya"
(HR. Al Bukhari no. 185 dan Muslim no. 235. Pent)

#18 Menyela-nyela jari-jari kedua tangan dan kedua kaki.
Berdasarkan hadits:

أسبغ الوضوء وخلل بين الأصابع

"Sempurnakanlah wudhu, selai-selailah jari-jemari
(HR.Abu Dawud, no. 142; Tirmidzi, no.38; Nasaaiy, no. 114 dan Ibnu Majah, no. 448. Pent)

#19 At Tayaamun (memulai dari sebelah kanan)
At-Tayaamun (dalam wudhu) artinya memulai membasuh anggota wudhu yang sebelah kanan kemudian yang kiri dari kedua tangan maupun kaki.
Berdasar hadits:

كَانَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyukai dalam mendahulukan yang kanan ketika memakai sandalnya, menyisir, bersuci dan dalam semua urusannya."
(HR. Al Bukhari no.168 dan Muslim no. 268 dan selain keduanya. Pent.)

#20 Menambah bilangan basuhan dari sekali menjadi tiga kali basuhan. Tambahan ini berlaku dalam membasuh muka, kedua tangan dan kedua kaki.

#21 Mengucapkan dua kalimat syahadat setelah selesai dari wudhu dengan ucapan:

ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَـﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ .

"Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya."

Manfaat membaca syahadat setelah wudhu diatas seperti disebutkan dalam sebuah riwayat:
"Tiada lain balasannya kecuali pasti
dibukakan baginya pintu-pintu
surga yang bejumlah delapan, lalu ia
masuk dari pintu mana saja yang ia
sukai"
(HR. Muslim, no. 234; Abu Dawud, no. 169; Tirmidzi, no. 55 ; Nasaaiy, no. 148 dan Ibnu Majah, no. 470. Pent)

#22 Wudhu di rumah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

"Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya, kemudian berjalan ke masjid untuk melaksanakan kewajiban dari Allah dan langkah yang satu menghapuskan dosa dan langkah yang lain mengangkat derajat.
(HR. Muslim no. 666)

#23 Ad-Dalk. Yaitu menggosokkan telapak tangan pada anggota wudhu bersama air atau setelahnya.

#24 Berhemat dalam menggunakan air

كان النّبيصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بتوضّأ بالمدّ
"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu' dengan satu mud* "
(Muttafaqun alaihi)

*) 1 mud =ukuran 1 1/3 liter, dinamakan demikian karena air yang diambil sepenuh kedua telapak tangan manusia.

#25 Melewati batasan yang diwajibkan dalam membasuh empat anggota wudhu (kedua tangan dan kedua kaki).
Karena Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berwudhu, kemudian ia membasuh tangan hingga mengenai bagian lengan atasnya, kemudian membasuh kakinya sampai betis, kemduian ia berkata :
"Demikian aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu"
(HR. Muslim no. 246)

#26 Shalat dua raka'at setelah wudhu. Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam::

مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa berwudhu' seperti wudhu'ku ini, kemudian shalat dua raka'at dan tidak berkata-kata dalam hati (yakni dikerjakan dengan khusyu') selama mengerjakannya niscaya Allâh akan mengampuni dosanya yang telah lalu.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pada riwayat Muslim ada tambahan pada hadits Uqbah bin Amr yaitu "melainkan pasti ia mendapatkan Surga"

#27 Menyempurnakan Wudhu, yaitu memberikan kepada setiap anggota wudhu haqnya dalam membasuh yaitu sempurna dan menyeluruh pada setiap anggota wudhu. Seorang muslim dalam kesehariannya berwudhu berkali-kali paling tidak lima kali dan muslim yang lain terkadang lebih dari lima kali ketika dia menghendaki untuk melakukan shalat-shalat sunnah seperti shalat dhuha atau shalat malam. Dengan berulang-ulangnya seorang muslim berwudhu dan mengikuti sunnah-sunnah tersebut maka tentunya ia akan mendapatkan pahala yang sangat banyak.

Faedah Mengikuti Sunnah-Sunnah Rasulullah Shallallahu A'alaihi wa Sallam Dalam Berwudhu

Sesungguhnya hal tersebut tercantum pada sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ

"Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya."
(HR. Muslim no.245)

Dan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
ما منكم من احدْ يتَوَضَّأ فَيحْسن الْوُضُوءَ ثُمَّ يقوم يركَع رَكْعَتَيْن يقبل بقلبه ووخهه إلا وجبت له الجنة وغفرله

"Barang siapa diantara kalian yang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya lalu ia bangkit shalat dua rakaat yang ia hadapkan hati dan wajahnya (kepada Allah) maka pasti ia akan mendapat syurga dan diampuni dosa-dosanya"
(HR. Muslim no. 234)

Berkata Imam an-Nawawi rahimahullah "Sesungguhnya apa- apa yang ia dapatkan dari derajat (orang-orang yang membaguskan wudhu') adalah ia mampu berjuang membela dirinya dari kejahatan-kejahatan syaitan dan meniadakannya dari dirinya, serta menjaga dirinya agar tidak diganggu oleh syaitan walau hanya sekejap matapun. Dia selamat dari syaitan dengan usaha perjuangannya (untuk melakukan sunnah-sunnah wudhu) dan ia mendapat kelapangan bagi hatinya."

SIWAK

#28 - #47

Dianjurkan bagi seorang muslim untuk bersiwak di berbagai waktu dalam kesehariannya.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam.

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلىَ أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ باِلسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوْءٍ

"Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu". (HR. Bukhari no.887 dan Muslim no.252)

Apabila dihitung dalam kesehariannya maka seorang muslim telah melakukan tidak kurang dari 20 kali bersiwak. Rinciannya yaitu, setiap sholat lima waktu [#28-#32], shalat sunnah rawatib (dua belas kali) [#33-#44], shalat dhuha [#45], shalat witir [#46], ketika akan masuk rumah [#47]. Bersiwak adalah hal yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika akan masuk rumah seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallahu'anha dalam shahih muslim.

Oleh karena itu setiap Anda memasuki rumah maka mulailah dengan bersiwak, karena hal itu termasuk mengikuti sunnah, begitu juga ketika akan membaca al-Qur'an, ketika bau mulut mulai berubah, bangun dari tidur, berwudhu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ (رواه أحمد)

"Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhaan bagi Rabb".
(HR. Ahmad)

Faedah mengikuti sunnah ini (bersiwak):
1. Bagi hamba-hambaNya yang mulutnya bersih akan mendapatkan ridho dari Allah.
2. Siwak dapat membersihkan mulut.

Berdasarkan penelitian kesehatan modern tentang siwak didapatkan bahwa sesungguhnya siwak meliputi banyak sekali materi yang bermanfaat bagi gigi dan gusi, antara lain :

a. Materi yang dapat membasmi kuman-kuman
b. Materi yang dapat membersihkan gigi dan gusi.
c. Materi yang dapat menjaga kebersihan gigi
d. Materi yang wangi dan dapat menghilangkan bau mulut yang tidak sedap.

Berambung ...

Minggu, 11 September 2016

Belajar dari Nabi Ibrahim as: "Tunduk, Patuh, Taat Kepada Allah dengan Konsekuensi Apapun"

Khutbah 'Iedul Adha
Masjid Nurul Iman Garut
Senin, 10 Dzulhijjah 1437H / 12 September 2016

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ

وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ

Amma Ba'du

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

اللهُ اَكْبَرْ (x3×)

اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً

اللهُ اَكْبَرْ (x3×)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَه   

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Segala puji kita panjatkan kepada Allah Subhanahu  Ta'ala atas berbagai ni'mat yang diberikan kepada kita. 

Ni'mat menjadi orang Islam,  yang Allah menjamin setiap Muslim akan masuk surga walau membawa dosa setinggi langit seluas bumi.

Ni'mat ditutupi aib-aib kita, keburukan-keburukan kita sehingga kita masih dihormati oleh istri atau suami kita, anak kita, tetangga kita, teman kita, saudara kita. Bayangkan Yaa Ma'asyiral Muslimin kalau Allah Membukakan aib kita, keburukan kita, apakah masih ada rasa hormat itu untuk kita.

Ni'mat shaum Arafah tanggal 9 Dzulhijjah kemarin yg dengannya Allah Menjamin menghapus dosa kita 1 tahun yg lalu dan 1 tahun yg akan datang.

Sebagaimana hadits dari Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

"Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang"

(HR. Muslim no. 1162).

Ni'mat beribadah lainnya di 10 hari di awal bulan mulia ini, di tanggal 1 sd 10 bulan Dzulhijah ini, yang disampaikan oleh Rasulullah amal shalih pada 10 hari ini lebih dicintai daripada Jihad. Amal shalih pada 10 hari ini lebih dicintai daripada Jihad.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

Yaa Ma'syiral Muslimin inilah hari ke 10 Dzulhijjah, inilah hari ke 10 Dzulhijjah hari terakhir dari 10 hari yg dijanjikan amal shalih di dalamnya lebih baik dari Jihad.

Dan Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah, kita diberikan Ni'mat hari ini dengan mampu melaksanakan amal shalih, melaksanakan Shalat 'Iedul Adha dan akan melaksanakan Ibadah Qurban, menyembelih Hewan sebagaimana diperintahkan dalam al-Qur'an surat al-Kautsar

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2).

Dan berbagai ni'mat lainnya yang telah, sedang dan akan kita terima yang saking banyaknya tidak akan pernah bisa kita hitung ni'mat dari Allah itu.

Semoga Allah "Azza wa Jalla menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang mampu mensyukuri ni'mat-ni'mat-Nya dengan senantiasa tunduk patuh taat menjalankan perintah Allah dan sunnah-sunnah Rasul-Nya dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk ketakwaan dan rasa syukur kepada-Nya

Aamiin, Aamiin, Aamiiin Ya Allah, Ya Robbal 'Alamin. 

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Khotib berwasiat untuk senantiasa tunduk, patuh dan taat kepada Allah. Melaksanakan segala perintah-Nya sesuai kemampuan dan menjauhi Larangan-Nya tanpa kecuali, walau dengan konsekuensi kesengsaraan, kesedihan, kehilangan, dan hal-hal dunia lainnya. Inilah hakikat taqwa.

Dan Ibadah Qurban dengan penyembelihan hewan diawali dengan kisah kesempurnaan ketundukan, kepatuhan dan ketaatan ini.

Kisah kesempurnaan ketundukan, kepatuhan dan ketaatan ini kepada Perintah Allah dari Bapak para Nabi, Khalilullah - Kekasih Allah, Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dan Putranya yang sangat sabar - al Ghulamin Halim - Nabi Ismail "Alaihissalam.

Kisah bagaimana ketaatan dan ketundukkan kepada Allah mengalahkan konsekuensi kehilangan cinta kasih seorang ayah kepada anak lelaki satu-satunya yang sangat-sangat dicintainya. Kisah ketaatan dan ketundukkan seorang hamba yg mengharuskannya menyembelih putranya.

Ma'asiral Muslimin

Pada saat Nabi Ismail lahir, Nabi Ibrahim berumur 86 tahun. Ya 86 tahun. Bayangkan Ya Ma'asiral Muslimin sudah berapa puluh tahun Nabi Ibrahim menunggu-nunggu kelahiran anaknya ini. Inilah Nabi Ismail, anak yang ditunggu-tunggu.

Dan prosesnya pun seperti diabadikan dalam Al Qur'an dipenuhi dengan rintihan, hibaan beliau memohon kepada Allah:  

 رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

(QS. As Shaffat [37]: 100)

Inilah Ismail, anak yang datang sebagai jawaban doa seorang kekasih Allah. Inilah mengapa dinamakan Ismail, gabungan kata dari isma (dengar) dan ail (tuhan). Ismail =doa yg didengar oleh Allah.

Pun Nabi Ibrahim harus terpisah dari Nabi Ismail saat masih bayi. Nabi Ismail dengan ibunda Hajar diperintah Allah untuk tinggal di Mekah sedangkan Nabi Ibrahim harus tinggal di Kan'an atau Harran di sekitar Palestina sekarang. Jarak keduanya sekitar 1500km. 40 hari sd 2 bulan perjalanan pada saat itu. Tidak heran dari pertemuan ayah dan anak ini dari lahir sampai datang perintah penyembelihan bisa dihitung jari. Jarang mereka bertemu.

Inilah Ismail anak yang selalu dirindukan karena jarangnya pertemuan.

Pada saat perintah menyembelih Ismail dari Allah turun, Ismail berusia di bawah 14 tahun. Ini dibuktikan oleh ahli Tarikh/ahli sejarah mengatakan Nabi Ishaq, adik tiri Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim dari Ibunda Sarah, lahir saat usia Nabi Ibrahim 100tahun. Sedangkan tersirat dalam QS as Shaffat 99-112 bahwa perintah penyembelihan turun pada saat Nabi Ibrahim baru mempunyai satu anak.

Jadi Nabi Ismail saat itu berusia kurang dari 14 tahun. Antara 12 sd 13 tahun. Dan anak laki-laki seusia itu sedang mendekat kepada ayahnya. Dalam Ilmu psikologi diterangkan sebelum baligh, anak laki-laki akan dekat dengan ibunya, namun setelah baligh sekitar 9-12 tahun. Anak laki-laki akan dekat dengan Bapaknya. Hal ini juga disampaikan dalamAl Qur'an surat As Shaffat ayat 102:

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"

Ma'siral Muslimin Inilah Ismail anak yg sedang dekat-dekatnya dengan Ayahnya.

Dan kemudian Allah Memerintahkan lewat Mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak yang ditunggu berpuluhtahun kelahirannya, Allah Memerintahkan menyembelih anak hasil doanya kepada Allah, Alllah Memerintahkan menyembelih anak yg selalu dirindukan karena jarang bertemu, Allah Memerintahkan menyembelih anak lelaki satu-satunya yang sedang dekat-dekatnya dengan beliau.

Bayangkan perasaan Nabi Ibrahim pada saat itu Yaa Ma'asiral Muslimin. Sedihkah beliau, beratkah hatinya untuk mengatakan kepada anak dan istrinya, khawatir kah beliau dengan tanggapan tetangganya nanti, tanggapan orang-orang yg mengenal beliau sebagai pendakwah kepada kebaikan, bagaimana mungkin pendakwah kepada kebaikan menyembelih anaknya. Bagaimana senangnya hati orang-orang kafir yg menolak dakwahnya saat mendengar  beliau menyembelih anaknya. Tentunya mereka akan berkata tuh lihat terbukti Ibrahim bukan seorang Nabi, bagaimana mungkin Nabi, utusan Allah menyembelih anaknya. Atau paling ringan, tuh lihat jangan mau menyembah Tuhannya Ibrahim, masa Tuhan menyuruh menyembelih anak. Mau anak-anak kalian juga disembelih kalau mengikuti Ibrahim.

Berat Yaa Ma'asiral Muslimin, berat.

Kita saja bukan Nabi, bukan orang terkenal, orang tidak terlalu peduli pada apa yang akan kita lakukan, anak kita juga tidak sesoleh Nabi Ismail, tapi kalau kita disuruh Allah menyembelih anak kita? Berat perasaan kita. Bisa jadi kita menolak, dengan berbagai alasan yg mungkin baik menurut kita.

Tapi apakah Nabi Ibrahim menolak? Tidak.

Perintah Allah Datang, kalah semua perasaan, kekhawatiran masa depan, hal-hal duniawi lainnya, kalah, beliau tunduk patuh taat kepada Allah.

Dan apakah Allah menyia-nyiakan hambanya yang taat ini? Tidak

Lihat akhir dari cerita menawan ini:

1. Penyembelihan diganti dengan gibas (domba) yg kemudian menjadi syariat Qurban sampai akhir zaman. Dan setiap yg Kurban setelah itu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat jg pahalanya.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya

Dan karena Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang memulai ibadah Qurban dengan penyembelihan pada Yaumun Nahr 10 Dzulhijjah ini maka setiap ada orang yang berkurban sejak saat itu sampai hari kiamat kelak maka Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapatkan pahalanya.

2. Nabi Ismail dijadikan Nabi dan Rasul. Orang tua akan bangga anaknya jadi profesor, anaknya jadi Presiden, tapi tidak akan sebanding dengan kebanggaan orang tua yang anaknya menjadi Nabi dan Rasul. Jadi professor jadi presiden belum tentu sukes diakhirat tapi jadi Nabi dan Rasul? Dijamin Allah dengan surga. Juga kisah kesabaran Nabi Ismail dalam mendorong ayahnya mentaati perintah Allah walau berujung kebinasaan dirinya abadi sampai nanti akhir zaman tertera dalam Al Qur'an surat as Shaffat ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

3. Allah Memuji Nabi Ibrahim dan memjamin kesejahteraanya yg diabadikan dalam Al Qur'an surat As Shaffat 108-110

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

سَلَامٌ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

(yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".

كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.


اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'syiral Mu'minin rohimaniy wa rohimakumullah

Itulah kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang menunjukkan bahwa tunduk, patuh dan taat kepada Allah walau secara duniawi terlihat menyengsarakan, menyusahkan tapi Akan selalu berujung pada kebaikan dunia dan akhirat. Karena tiap kepatuhan, ketundukan, ketaatan akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah.

Tunduk, patuh dan taat kepada Allah akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah. Akan selalu berujung pada kebaikan dunia dan akhirat.

Aqulu qouli hadza. Astagfirullaahu liy wa la kum.

KHUTBAH II

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Tunduk, patuh dan taat kepada Allah akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah. Akan selalu berujung pada kebaikan dunia dan akhirat.

Ibu Nabi Musa tunduk patuh taat kepada Allah untuk menghanyutkan bayi Musa ke sungai Nil yang sepertinya akan membahayakan Musa dengan arus dan berbagai hewan buas di dalamnya ternyata berujung dengan kebaikan, ia dapat menyusui Nabi Musa dan membuat Nabi Musa selamat dari bayi pembunuhan Fir'aun.

Maryam binti Imran, tunduk patuh taat untuk mengandung Isa dengan konsekuensi disebut pezina, dicibir, dikucilkan dari masyarakat, tapi berujung kebaikan dengan diangkatnya Isa sebagai Nabi dan diangkat kemuliaannya dengan diabadikan dengan Al Qur'an

Rasulullah saw tunduk patuh taat menyampaikan kisah Isra Mi'raj nya pulang pergi ke Baitul Maqdis 1500km tambah ke Sidratul Muntaha Langit ke 7 dalam 1 malam, dengan konsekuensi dianggap gila, pengikutnya berkurang, dikucilkan, tapi berujung kebaikan perintah shalat hasil dari isra mi'raj dilakukan oleh setiap muslim sampai akhir zaman. Dan di setiap shalat kita bershalawat kepada Rasullah. Dan setiap detik di bumi ini berkumandang adzan ajakan shalat yg bersaksi bahwa beliau adlah Rasulullah.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Sekarang mari kita berkaca kepada kita sendiri, sudahkah kita tunduk patuh taat kepada Allah walau konsekuensi dunia terlihat menyengsarakan. Atau kita kalah melepaskan diri dari perintah Allah karena ketakutan, kekhawatiran dunia.

Sudahkah kita menyiap hewan kurban untuk hari ini atau besok lusa sd 13 Dzulhijjah. Ya, setan akan menakut-nakuti kita konsekuensi kesengsaraan duniawi. Uang kita, tabungan kita akan berkurang, ada barang yg mungkin tidak akan jadi kita beli, atau ada rencana lain yg batal karena ini. Sebelum memutuskan untuk melaksanakan perintah Allah ini, coba ingat lagi yg dialami oleh Nabi Ibrahim. Berat mana tabungan berkurang, tidak jadi beli yg diinginkan dengan kehilangan anak yg dicintai, anak yg dirindukan, anak yg dekat dengan kita, anak satu-satunya. Berat mana? Kenapa Nabi Ibrahim mampu melaksanakan sedang kita tidak? Tidak yakinkah kita akan janji Allah yg menjanjikan akhir berupa kebaikan? Yuk belajar lagi dari Nabi Ibrahim!

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. 

(QS. Al Baqarah [2]: 268)

Bagaimana dengan perintah Allah untuk berjilbab? Apakah takut tidak terlihat cantik, takut ditinggalkan orang yg dicintai, takut dikeluarkan dari kantor, menghalangi kita dari tunduk patuh taat kepada Allah? Yuk belajar lagi dari Nabi Ibrahim!

Bagaimana dengan undangan menghadiri pengajian? Apakah takut kehilangan episode sinetron, takut lepas final SUCA2, takut ada urusan bisnis yang terlewat, menghalangi kita dari tunduk patuh taat kepada Allah dengan menghadiri undangan pengajian ini? Yuk belajar lagi dari Nabi Ibrahim !

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Ijinkan khotib tutup dengan perkataan yang selalu khotib ingat dari Abuya Ajengan Kholil rahimahullah - Masjid Agung Garut:

"Pait peuheur ti Allah (parentah Allah) ... teureuy... !!

Amis Kareueut ti setan (larangan Allah)..

burakeun .. !! "

("Pahit, super pahit, kalau itu perintah Allah ... telan ..!!

Manis, super manis, kalau dari Setan ... muntahkan... !!")

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Mari kita berdoa kepada Allah agar kita dianugerahi tunduk partuh taat, kepada Allah walau konsekuensinya kesengsaraan dunia. Mari kita berdoa agar Allah memberikan kekuatan kepada kita agar dapatterus menerus memperbaiki diri dalam beribadah.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Ya Allah , berilah shalawat/kasih sayang kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi shalawat kasih sayang Mu kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia

Dan berkatilah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya diantara makhluk makhlukmu, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.   

ALLAHUMMA A'INNA 'ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBADATIK.

Ya Allah, tolonglah kami untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu

ALLAAHUMMA ASHLIHLANAA DIININAA ALLADZII HUWA 'ISHMATU AMRINA,

Ya Allah, perbaikilah urusan agama kami yang menjadi penjaga bagi setiap urusan kami.

WA ASHLIHLANAA DUNYANAA ALLATIY FIIHAA MA'AASYINA,

Perbaikilah dunia kami yang di situlah urusan kehidupan kami

WA ASHLIHLANA AAKHIROTINA ALLATIY FIIHAA MA'ADINAA,

Perbaikilah akhirat kami yang ke sanalah kami akan kembali

WAJ'ALIL HAYAATA ZIYAADATALLANAA FII KULLI KHOIRIN,

Jadikanlah hidup kami ini sebagai tambahan kesempatan untuk memperbanyak amal kebajikan,

 WAJ'ALIL MAUTA ROOHATALLANA MIN KULLI SYAR

dan jadikanlah kematian kami sebagai tempat peristirahatan dari setiap kejahatan."

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

"Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan wanita, kaum muslimin laki-laki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa."

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." 

اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

"Ya Allah, berilah kami keamanan di negeri kami, jadikanlah pemimpin kami dan penguasa kami orang yang baik. Jadikanlah loyalitas kami untuk orang yang takut kepada-Mu, bertakwa kepada-Mu, dan mengikuti ridha-Mu, yaa Rabbal 'alamin. Ya Allah, berikanlah taufik kepada pemimpin kami untuk menempuh jalan petunjuk-Mu, jadikanlah sikap dan perbuatan mereka sesuai ridha-Mu, dan berikanlah teman dekat yang baik untuk mereka, yaa Rabbal 'alamin."

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.

Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang zhalim dan kafir.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَّشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرًا

Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa'i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian

رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
 

Minggu, 12 Juni 2016

Tawakal

Masjid Baiturrahim Galaxy
6 Ramadhan 1437H / 11 Juni 2016
Ustadz Dzikrullah
"TAWAKAL"
------------------------------------------

MUQADDIMAH

Nasehat Rasulullah saw ke Abu Dzar Al Ghifari ra.

Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

"…Barangsiapa bertakwa kepada Allâh niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allâh, niscaya Allâh akan mencukupkan (keperluan)nya…" [ath-Thalâq/65:2-3]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan ayat di atas kepada Abu Dzar Radhiyallahu anhu dan bersabda kepadanya, "Seandainya seluruh manusia mengambil ayat ini, maka ayat ini cukup bagi mereka."
(Tafsiir Ibni Katsiir (VIII/146))

Maksudnya adalah yg Taqwa dan Tawakal maka Allah akan Mencukupinya.
[6/11, 5:32 PM] Redi Rindayadi: MAKNA TAWAKAL

Secara bahasa, Tawakkal artinya mewakilkan, yaitu menampakkan kelemahan dan bersandar atau bergantung kepada orang lain (Mujmal Maqâyis al-lughah (bab wakala), karya Abul Husain Ahmad bin Faris (wafat th. 395 H)).

Tawakkal ialah keadaan hati yang tumbuh dalam mengenal Allâh Azza wa Jalla , beriman kepada keesaan-Nya dalam menciptakan, mengatur, mendatangkan manfaat, menolak bahaya, memberi dan menahan, apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa saja yang tidak Dia kehendaki maka tidak akan terjadi. Oleh karena itu, wajib bersandar dan berserah diri kepada-Nya, percaya kepada-Nya, yakin bahwa Allâh Azza wa Jalla akan mencukupinya."(At-Tawakkul 'Alallâh (hlm. 22))
[6/11, 5:34 PM] Redi Rindayadi: TAWAKAL TIDAK [6/11, 5:31 PM] Redi Rindayadi: Catatan Kajian sore ini:

Masjid Baiturrahim Galaxy
6 Ramadhan 1437H / 11 Juni 2016
Ustadz Dzikrullah
"TAWAKAL"
------------------------------------------

MUQADDIMAH

Nasehat Rasulullah saw ke Abu Dzar Al Ghifari ra.

Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

"…Barangsiapa bertakwa kepada Allâh niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allâh, niscaya Allâh akan mencukupkan (keperluan)nya…" [ath-Thalâq/65:2-3]

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan ayat di atas kepada Abu Dzar Radhiyallahu anhu dan bersabda kepadanya, "Seandainya seluruh manusia mengambil ayat ini, maka ayat ini cukup bagi mereka."
(Tafsiir Ibni Katsiir (VIII/146))

Maksudnya adalah yg Taqwa dan Tawakal maka Allah akan Mencukupinya.
[6/11, 5:32 PM] Redi Rindayadi: MAKNA TAWAKAL

Secara bahasa, Tawakkal artinya mewakilkan, yaitu menampakkan kelemahan dan bersandar atau bergantung kepada orang lain (Mujmal Maqâyis al-lughah (bab wakala), karya Abul Husain Ahmad bin Faris (wafat th. 395 H)).

Tawakkal ialah keadaan hati yang tumbuh dalam mengenal Allâh Azza wa Jalla , beriman kepada keesaan-Nya dalam menciptakan, mengatur, mendatangkan manfaat, menolak bahaya, memberi dan menahan, apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa saja yang tidak Dia kehendaki maka tidak akan terjadi. Oleh karena itu, wajib bersandar dan berserah diri kepada-Nya, percaya kepada-Nya, yakin bahwa Allâh Azza wa Jalla akan mencukupinya."(At-Tawakkul 'Alallâh (hlm. 22))
[6/11, 5:34 PM] Redi Rindayadi: TAWAKAL TIDAK MENAFIKAN USAHA

Satu analogi (tamtsil) dari Rasulullah mengenai Tawakal :

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغدُوْ خِمَاصًا ، وتَرُوْحُ بِطَانًا

Dari Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya kalian bertawakkal kepada Allâh dengan sungguh-sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allâh sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang."
(HR. Ahmad)

Tawakal bukan meninggalkan usaha.
Tetap harus berusaha.
Dan usaha yg kita lakukan mesti manifestasi ketaatan dan mencari ridho-Nya Allah. Jangan usaha yg tidak sesuai yg diperintah Allah, contoh:
- puasa agar dimudahkan ujian nasional (UN)
- puasa untuk kelancaran pernikahan
- puasa kelahiran anak
- istighatsah dengan cara yg salah

Usaha harus dilakukan, seperti nasehat Rasulullah ke Ibnu 'Abbas:

Dari Abul 'Abbas 'Abdullah bin 'Abbâs Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, "Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, 'Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: 'Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.'" [HR. at-Tirmidzi, dan ia berkata, "Hadits ini hasan shahîh."]

Apa yg dijaga?
- Hukum Allah
- Hak-hak Allah
- PerintahNya
- Larangan Nya
[6/11, 5:39 PM] Redi Rindayadi: BAGAIMANA AGAR BISA TAWAKAL?

~ Menjaga Shalat ~

QS. Al Baqarah [2]:238

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.

QS. Al Ma'arij 70:34

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ

Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

Untuk laki-laki ada 3 pertanyaan berkaitan dengan memelihara shalat:
1. Mataa (Kapan): waktu
2. Aina (Dimana): tempat
3. Kaifa (kaifiat/bagaimana): tatacara (utk yg ini berlaku utk wanita juga)

QS. Thaha [20]:132

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

Secara harfiah ayat ini adalah perintah untuk Rasulullah, namun hakikatnya untuk kita semua.

Sabar ada 3 (imam Nawawi):
- Sabar dalam ketaatan
- Sabar dalam meninggalkan larangan
- Sabar dalam menghadapi mushibah
[6/11, 5:42 PM] Redi Rindayadi: ~ Melaksanakan amal shaleh / kebaikan ~

QS. Al Isra [17]:7

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,

QS. Ar-Ruum [30]:44
مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ

Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan),

Ahli tafsir mengatakan (saat menafsirkan "tempat yg menyenangkan"), jika kamu shalat maka Allah akan memberikan rezeki yg tidak disangka-sangka kepada kita
[6/11, 5:44 PM] Redi Rindayadi: ~ Menjaga Pandangan, Pendengaran, Lisan, Kemaluan  ~

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya (hadits no. 6474) dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

"Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga."

Yang dimaksud dengan "sesuatu yang ada di antara dua janggutnya" adalah mulut, sedangkan "sesuatu yang ada di antara dua kakinya" adalah kemaluan.
[6/11, 5:48 PM] Redi Rindayadi: ~ Menjaga Hak-hak Allah ~

2:40
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).

2:152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

2:186
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
[6/11, 5:55 PM] Redi Rindayadi: ~ Jangan hanya Nonton ~

Ingin menang berperang ya harus keluar untuk berperang
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا

Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!

Kisah Nabi Ibrahim (QS.21:59-69). Nabi Ibrahim melakukan kemudian bertawakal.

Bertebaranlah di muka bumi
QS.62:10

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
[6/11, 5:57 PM] Redi Rindayadi: APA HASIL DARI TAWAKAL

Dengan Tawakal maka Allah:
1. Akan Menjaga dia dari manusia dan jin
2. Akan menjauhkan dari semua keburukan
3. Akan memudahkan orang yg bertawakal mencari sebab dengan cara yg disyariatkan (tidak ngawur/tidak asal)

Umar bin Al Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 310)

TAWAKAL TIDAK MENAFIKAN USAHA

Satu analogi (tamtsil) dari Rasulullah mengenai Tawakal :

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغدُوْ خِمَاصًا ، وتَرُوْحُ بِطَانًا

Dari Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya kalian bertawakkal kepada Allâh dengan sungguh-sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allâh sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang."
(HR. Ahmad)

Tawakal bukan meninggalkan usaha.
Tetap harus berusaha.
Dan usaha yg kita lakukan mesti manifestasi ketaatan dan mencari ridho-Nya Allah. Jangan usaha yg tidak sesuai yg diperintah Allah, contoh:
- puasa agar dimudahkan ujian nasional (UN)
- puasa untuk kelancaran pernikahan
- puasa kelahiran anak
- istighatsah dengan cara yg salah

Usaha harus dilakukan, seperti nasehat Rasulullah ke Ibnu 'Abbas:

Dari Abul 'Abbas 'Abdullah bin 'Abbâs Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, "Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, 'Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: 'Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.'" [HR. at-Tirmidzi, dan ia berkata, "Hadits ini hasan shahîh."]

Apa yg dijaga?
- Hukum Allah
- Hak-hak Allah
- PerintahNya
- Larangan Nya

BAGAIMANA AGAR BISA TAWAKAL?

~ Menjaga Shalat ~

QS. Al Baqarah [2]:238

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.

QS. Al Ma'arij 70:34

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ

Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

Untuk laki-laki ada 3 pertanyaan berkaitan dengan memelihara shalat:
1. Mataa (Kapan): waktu
2. Aina (Dimana): tempat
3. Kaifa (kaifiat/bagaimana): tatacara (utk yg ini berlaku utk wanita juga)

QS. Thaha [20]:132

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

Secara harfiah ayat ini adalah perintah untuk Rasulullah, namun hakikatnya untuk kita semua.

Sabar ada 3 (imam Nawawi):
- Sabar dalam ketaatan
- Sabar dalam meninggalkan larangan
- Sabar dalam menghadapi mushibah

~ Melaksanakan amal shaleh / kebaikan ~

QS. Al Isra [17]:7

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,

QS. Ar-Ruum [30]:44
مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ

Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan),

Ahli tafsir mengatakan (saat menafsirkan "tempat yg menyenangkan"), jika kamu shalat maka Allah akan memberikan rezeki yg tidak disangka-sangka kepada kita

~ Menjaga Pandangan, Pendengaran, Lisan, Kemaluan  ~

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya (hadits no. 6474) dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

"Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga."

Yang dimaksud dengan "sesuatu yang ada di antara dua janggutnya" adalah mulut, sedangkan "sesuatu yang ada di antara dua kakinya" adalah kemaluan.

~ Menjaga Hak-hak Allah ~

2:40
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).

2:152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

2:186
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

~ Jangan hanya Nonton ~

Ingin menang berperang ya harus keluar untuk berperang
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا

Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!

Kisah Nabi Ibrahim (QS.21:59-69). Nabi Ibrahim melakukan kemudian bertawakal.

Bertebaranlah di muka bumi
QS.62:10

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

~ Berdoa agar dijadikan orang yg tawakal ~

Doa Rasulullah agar dijadikan orang yg bertawakal:
"Allaahummajalni min man tawakkal 'alaika faa kafaitahu"

APA HASIL DARI TAWAKAL?

Dengan Tawakal maka Allah:
1. Akan Menjaga dia dari manusia dan jin
2. Akan menjauhkan dari semua keburukan
3. Akan memudahkan orang yg bertawakal mencari sebab dengan cara yg disyariatkan (tidak ngawur/tidak asal)

Umar bin Al Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 310)

Semoga Allah Menjadikan kita bagian dari orang yg bertawakal.