Sabtu, 15 November 2014

MENJAGA KESEHATAN JANGKA PANJANG - Ustadz Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo


"Disarikan dari ceramah pamanda dokter Muhammad Sasongko bin Hadikoesoemo (beliau adalah pensiunan Kakanwil Kesehatan Irian Jaya -nama propinsi waktu beliau menjabat-, Timor Timur dan Kalimantan Timur) di perumahan Villa Inti Persada Pamulang Tangerang Selatan tanggal 7 Oktober 2012, kemudian di masjid Al Ihsan Pondok Timur Mas – Villa Jaka Setia Bekasi tanggal 14 Oktober 2012, juga uraian-uraian beliau tatkala sempat berbincang-bincang waktu beliau "nyare" (bermalam) di kediaman saya di Pondok Timur Mas, serta makalah-makalah beliau yang saya coba rangkum sebagai di bawah" Ustadz Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo

Gambaran umum perilaku masyarakat terhadap kesehatan boleh dikata sebagai berikut ; Kebanyakan orang kurang memperhatikan kesehatannya. Kalau sudah jatuh sakit baru datang ke dokter, ke puskemas, ataupun ke rumah sakit untuk berobat. Dokter memeriksa, memberi resep atau mengobati, mengoperasi, lalu pasien sembuh. Akan tetapi lain waktu jatuh sakit lagi ( berobat lagi ( sembuh ( sakit lagi, bahkan mungkin lebih parah ( perlu tindakan ekstra misalnya cuci darah, cangkok ginjal, cangkok hati, cangkok jantung, terapi radiasi, kemoterapi, dll. Hidupnya bolak balik pergi ke dokter atau rumah sakit. Masyarakat lebih melihat pelayanan rumah sakit (kecanggihan teknologi pelayanan medis di rumah sakit), bukan bagaimana menjaga kesehatannya agar tidak mudah sakit. Masyarakat hanya pasif, menggantungkan nasibnya pada dokter, rumah sakit, dan obat-obatan. Bahkan ada yang sampai hidupnya bergantung pada bantuan peralatan medis.
Kondisi kesehatan adalah akumulasi dari kebiasaan sepanjang hidupnya. Kebiasaan buruk akan menimbulkan masalah kesehatan, yang makin lama makin serius. Pada awalnya tidak dirasakan atau belum tampak gejalanya atau sering disebut dengan istilah "DORMAN", yang selangkah lagi akan muncullah penyaklitnya. Dengan perjalanan umur diiringi kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak berubah, pelan-pelan kondisi kesehatan akan semakin parah sampai muncullah gejalanya, makin lama makin parah dan akhirnya tidak bisa lagi turun dari tempat tidur, makan dan minum harus dibantu, tidak  bisa sama sekali beraktifitas. Kondisi seperti ini ada yang sampai bertahun-tahun, hidup tetapi dalam penderitaan.
Sakit disebabkan oleh radikal bebas. Sebenarnya radikal bebas dalam jumlah yang tidak berlebihan ada manfaatnya bagi tubuh, yaitu dapat membunuh virus, bakteri, jamur dan dapat menekan infeksi, namun dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas merupakan produk metabolisme yang dalam jumlah yang berlebihan akan sangat merugikan kesehatan. Ia berasal dari lingkungan dan sampah metabolisme yang sangat berbahaya bagi kesehatan, di antaranya gas CO, CO2, NO, Cl, Mercuri (Hg) dll. Dalam jumlah berlebihan radikal bebas akan merusak sel (dinding sel dan DNA).
DNA (Desoxyribo Nucleic Acid) berfungsi sebagai pengontrol sel. Jika DNA rusak, maka fungsi kontrol akan terganggu sehingga sel akan tumbuh secara liar dan akan menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif seperti : Obesitas, hipertensi, pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosisi), kolesterol tinggi, diabetus, jantung koroner stroke, kanker, dll.
Radikal bebas yang berlebihan juga akan menguras cadangan enzim dalam tubuh, karena banyak digunakan untuk menetralkan radikal bebas sehingga mengganggu system metabolisme.
Radikal bebas dapat meningkat akibat pola makan yang tidak baik, gaya hidup yang buruk, pikiran/perilaku negatif, dan polusi lingkungan (merkuri, timbal dan bahan-bahan kimia lainnya).
Sedangkan enzim adalah suatu molekul protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses reaksi kimia dalam tubuh dalam menunjang proses metabolisme (pertukaran zat) dalam tubuh. Dalam proses metabolisme setiap hari akan terjadi ribuan reaksi kimia (sekitar 25000 reaksi kimia terjadi dalam tubuh), sehingga tubuh merupakan pabrik kimia raksasa di alam. SUBHANALLAH !!! Untuk menunjang reaksi kimia tersebut diperlukan bantuan enzim. Sekitar 5000 macam enzim disiapkan oleh Allah untuk sempurnanya proses reaksi kimia dalam system metabolisme kita.
Dalam proses penetralan radikal bebas, diperlukan banyak enzim, sehingga akan menurunkan jumlah enzim dalam tubuh, terutama enzim SOD (Super Oksida Dismutase). Jumlah enzim SOD akan terus menurun produksinya pada usia di atas 40 tahun. Kekurangan in akan digantikan oleh enzim pangkal (Prototip enzim) yang dapat diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai yang dibutuhkan. Akan tetapi apabila radikal bebas sangat berlebihan, maka cadangan enzim pangkal juga dapat terkuras. Jika jumlah enzim menurun, maka radikal bebas tidak dapat dinetralisasi sempurna. Reaksi kimia tidak dapat berlangsung sempurna, selanjutnya proses metabolisme tidak bisa berjalan sempurna ( proses regenerasi terganggu ( sel tidak sehat ( tubuh tidak sehat (sakit).
Bahkan jika sampai cadangan enzim habis (proses reaksi kimia terhenti(proses metabolisme terhenti (bisa berakibat kematian.
Cadangan enzim dapat diperoleh (bersumber) dari makanan yang segar.
Makan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk menjaga system keseimbangan tubuh, agar kita tetap hidup, berumur panjang dan dalam keadaan sehat. Oleh karena itu hendaknya kita makan dari makanan yang halal dan baik, tidak konsumtif dan tidak berlebih-lebihan.
Beliau mengingatkan agar kita memperhatikan beberapa ayat Al Qur-an di bawah :
maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS. 'Abasa (80) : 24)
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, (QS. Infithaar (82) : 7)
Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (QS. Thahaa  (20) : 81)
Di dalam ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman :
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. ( Q.S. Al A'raaf : 31)
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni`mat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (Q.S. An Nahl 114).
Beliau juga menyarankan agar makan tidak konsumtif. Makan yang konsumtif biasanya juga berlebihan, baik jumlah, porsi maupun komposisi nutrisinya karena ingin mengejar kenikmatan/kelezatan dan kepuasan untuk memanjakan lidah, lalu makan di restoran, atau masak sendiri yang berlebih-lebihan, baik kwantitas maupun kwalitas nutrisinya. Beliau bukannya melarang makan makanan yang enak, silahkan makan makanan yang enak dan lezat asal tidak berlebihan.
Dalam kitab Zadul Ma'ad jilid 4, bab Menjaga Diri dari Kegemukan dan Manajemen Makan yang ditulis oleh ulama Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (terjemah bahasa Indonesia diterbitkan oleh Pustaka Al- Kautsar Jakarta) disebutkan : Penyakit ada dua macam. Penyakit hati dan penyakit badan. Penyakit hati pun ada dua macam yaitu, penyakit syubhat dan keraguan dan penyakit syahwat dan kesesatan.
Sakit materi yang terjadi dengan bertambahnya materi secara berlebihan dalam tubuh hingga mengganggu aktivitas alaminya. Sakit jenis ini adalah yang sering terjadi. Sebabnya adalah memasukkan makanan pada badan sebelum makanan pertama dicerna, kelebihan kadar yang dibutuhkan tubuh, dan memakan makanan yang sedikit manfaatnya dan sulit dicerna. Sehingga membiasakan makan makanan seperti ini akan menimbulkan berbagai macam penyakit, di antaranya adalah lambat atau cepatnya berak.
Apabila seseorang mengambil jalan tengah dalam makanan, memakan makanan sesuai dengan kadar yang dibutuhkan, dan makanan yang dikonsumsinya memenuhi standar kualitas dan kuantitas, maka tubuhnya akan mengambil manfaat dari makanan ini secara lebih banyak daripada makanan yang banyak.
Tingkatan makanan ada tiga. Tingkatan kebutuhan, tingkatan kecukupan dan tingkatan kelebihan.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi tahu bahwa cukup bagi manusia memakan beberapa suap makanan yang memperkuat tulang sulbinya sehingga kekuatannya tidak jatuh dan tidak melemah. Jika ia ingin lebih dari ini, maka hendaklah mengaturnya dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiganya lagi untuk nafas. Ini adalah yang lebih bermanfaat  bagi tubuh dan hati. Sebab apabila perut penuh dengan makanan, maka tempat untuk air menjadi sempit. Ketika tempat yang sempit ini diisi air, maka nafas terasa sesak, sehingga timbul kesusahan dan kepayahan karena menanggung beban yang berat.
Ini belum termasuk akibat yang pasti timbul darinya berupa kerusakan hati, kemalasan tubuh untuk beribadah, dan gerakan  menuju syahwat akibat kekenyangan. Jadi, penuhnya perut dengan makanan menimbulkan mudharat pada hati dan tubuh.
Hadits riwayat Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah : "Anak Adam tidak memenuhi  suatu wadah yang lebih buruk daripada perut. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang memperkuat tulang sulbinya, apabila ia memanag ingin melakukannya, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya."
Dasar dari proses kehidupan adalah adanya pertukaran zat (metabolisme) yang berupa rangkaian reaksi kimia  yang menghasilkan energi yang tak pernah berhenti. Yang memungkinkan suatu organisme hidup dapat memiliki kemampuan untuk generating, repairing dan perpetuating secara terus menerus selama hidupnya.
Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menjaga kelangsungan hidup melalui :
Self Perpetuating (Mempertahankan diri agar jenisnya tidak punah)
Self Generating (Mengganti sel-sel yang mati dengan sel baru)
Self Repairing (Memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak)
Dan mempunyai energi continue untuk terus hidup, berkembang dan berubah.
Pencegahan :
Jika di atas tadi telah diutarakan bahwa sakit diakibatkan penumpukan radikal bebas dalam tubuh, maka upaya pencegahannya adalah dengan mencegah masuknya dan meningkatnya produksi radikal bebas dalam tubuh dengan cara :
GAYA HIDUP YANG BAIK
Kerja fisik dan pikiran tidak berlebihan
Cukup istirahat
Olahraga teratur sesuai  kondisi
Hindari stress
Hindari radiasi
Hindari Alkohol
Hindari Narkoba
Kurangi ketergantungan pada obat kimia
Hindari tambalan gigi dengan amalgama (merkuri/air raksa)
Jaga lingkungan sehat
Tidak merusak lingkungan

BERPIKIR/BERPRILAKU POSITIP
Tidak pemarah
Tidak pendendam
Tidak menyalahkan orang lain (tidak menaci maki  dsb.)
Tidak berprasangka jelek
Tidak menghina/meremehkan
Tidak memfitnah
Tidak Iri/dengki

Kebalikan dari hal-hal di atas adalah :

Sabar (Pemaaf)
Tenang
Lembut, sopan, santun
Menghargai pendapat orang lain
Suka menolong
Suka mengasihi/menyayangi

POLA MAKAN YANG BAIK
Makan tidak berlebihan
Hindari makanan teroksidasi (tidak segar)
Kurangi makanan berlemak, berminyak
Makan banyak sayur dan buah-buahan segar (85%  nabati, 15% hewani)
Hindari penggunaan minyak teroksidasi (dipakai berulang kali)
Hindari/kurangi makanan menggunakan pewarna, pengawet, tercemar pestisida (merkuri)
Kunyah makanan sampai lembut
Banyak minum air putih (6-10 gelas perhari)
Minum air putih 30-60 menit sebelum makan.
Makan buah 30-60 menit sebelum makan
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
Mudah-mudahan ilmu menjadi catatan amal shaleh bagi beliau.
Segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo

Rabu, 27 Agustus 2014

Belum Berani Menikah?

~ Tulisan ini untuk memotivasi adik-adikku agar segera menyempurnakan setengah agamanya... ~

Keberanian akan muncul dgn adanya Motivasi. Motivasi manusia secara umum didasari oleh 3 hal: Takut (khouf), Harap (roja'), dan Cinta (mahabbah).

Takutlah bagi yg tidak berusaha utk menikah dengan ancaman Rasulullah sbb:
"Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka ia bukan dari golonganku." (HR. Ibnu Majah)

Wahai para pemuda hendaklah rasa takut tidak diakui golongan Rasulullah lebih engkau takuti daripada kekhawatiran bahwa pasangan kita tidak cocok dengan kita, ketakutan kita tidak dapat memberi materi yang cukup, kecemasan bahwa pasangan kita tidak dapat menerima kekurangan kita, dan ketakutan, kekhawatiran, kecemasan apapun. Lebih takutlah tidak diakui sebagai golongan Rasulullah Wahai Saudaraku..

Motivasi yang kedua adalah harap.
Dalam Al-Qur'an dan Hadits shahih banyak disebutkan janji dari Allah tentang keutamaan-keutamaan yang akan didapat oleh yang menikah. Bukankah Janji Allah adalah yg paling layak diharapkan?
Berharaplah akan mendapat ketenangan hati dengan menikah karena Allah Menjanjikan Ketenteraman dalam pernikahan:

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." [QS. Ar. Ruum (30):21].

Berharaplah kaya karena menikah karena Allah Yang Maha Luas pemberianNya Berjanji akan memampukan orang yang menikah:

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin ALLAH akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS.An Nuur 32)

Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu. (HR.Hakim dan Abu Dawud)

Berharaplah selalu mendapat pertolongan Allah dgn menikah karena Allah Sudah berjanji untuk Menolong orang yang menikah:

Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah: (1) mujahid fi sabilillah (orang yang berjihad di jalan Allah), (2) budak yang menebus dirinya supaya merdeka, dan (3) orang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad)

Wahai Para Pemuda sangsikah engkau terhadap Janji Allah mengenai keutamaan-keutamaan yang akan engkau peroleh dengan menikah??

Motivasi ketiga yang akan membuat kita berani untuk segera menikah adalah Cinta (Mahabbah). 
Pupuk Rasa Cinta untuk menikah (ingin sekali menikah, ngebet) dengan membaca buku-buku mengenai keutamaan menikah, Ikut kajian-kajian mengenai pernikahan, merencanakan amal-amal baik yang akan dilakukan dengan menikah (merencanakan keluarga islami, merencanakan pendidikan anak dll), dan hal-hal lainnya yg akan menjaga kuatnya keinginan kita utk menikah.

"Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allah dengan wanita (isteri) yang shalihah, maka sungguh Allah telah membantunya untuk melaksanakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam menjaga separuhnya lagi." (HR. Ath-Thabrani)

Yang terakhir berdoa kepada Allah utk dimudahkan untuk menikah. Wallaahu a'lam bis shawab

Minggu, 01 Juni 2014

Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia

Ahad, 1 Juni 2014 / 2 Sya'ban 1435H
Masjid Al-Ikhlas Galaxy

*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Hamzah  Abbas Sabtu 2 Sya'ban  1435H/1 Junu 2014 di Masjid Al-Ikhlas Galaxi Bekasi Selatan. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian.

Usia produktif Umat Muhammad tidak lebih dari 20 tahun seluruh umurnya. Dari 60 tahun total usianya, 20 tahun dipakai tidur (8 jam per hari), 15 tahun masa kanak-kanak, dan sedikitnya 2-5 tahun dipakai makan dan minum, dan hajat lainnya

Namun Alhamdulillah, usia umat yg pendek ini, dikompensasi dengan disyariatkannya sunnah yang dapat menambah usia dan pahala-pahala ganda. Menyambung silaturahim tak hanya memanen kasih manusia, tapi juga memanjang usia sekaligus memperluas rizki. "Hanya" dengan mengucap beberapa kalimat tasbih, kita bisa mendapat segunung pahala. 

Berikut selengkapnya Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia:

1. Memanjangkan Umur dengan Akhlaq Mulia
    a. Menyambung silaturahim
    b. Berakhlak mulia. Abdullah bin Al Mubarak (tabi'in)berkata: Akhlaq mulia tergambar dalam wajah yg berseri-seri, memberikan yang ma'ruf (materi, tenaga, doa), menahan diri dari menyakiti orang lain (HR. Ahmad)
   c. Muliakan tetangga

2. Membuat Umur menjadi berkah (dari sisi pahala bisa mengimbangi kaum yg berumur panjang) - Lakukan Amal yg Berpahala Ganda
     a. Shalat
          i.   Perbanyak shalat di Dua Masjid Al-Haram
          ii.  Shalat Jamaah di masjid
          iii. Mengerjakan Shalat Sunnah di rumah
          iv. Penuhi adab Shalat Jum'at
          v.  Shalat Duha
    b.  Haji dan Umrah
          i.   Menghajikan orang orang lain
          ii.  Melaksanakan shalat Isyraq
          iii. Menghadiri Majlis Ilmu dan Pengajian di Masjid
          iv. Umrah pada bulan Ramadhan
          v.  Shalat Fardhu di Masjid
          vi. Shalat di Masjid Quba
     c. Menjadi Muadzin atau mengikutinya 
     d. Puasa
          i.   Puasa pada hari-hari tertentu
          ii.  Memberi Buka Puasa
     e. Shalat di malam Lailatul Qadr
     f.  Jihad
     g. Manfaatkan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijah
     h. Ulangi Bacaan Surat-surat tertentu dari Al-Qur'an
     i.  Dzikir yg Berpahala Ganda
          i.  Tasbih
          ii. Istighfar
     j.  Meringankan Beban Orang Lain

3. Memanjangkan Usia dgn Amal Jariyah
     a. Meninggal saat berjaga-jaga (ribath)
     b. Sedekah Jariyah
     c. Mendidik Anak
     d. Mengajarkan Ilmu
          i.  Menyebarluaskan Ilmu dan Menulis
          ii. Berdakwah

Semoga Allah Memudahkan kita semua untuk mengamalkan amalan-amalan yang dapat menambah usia dan berpahala ganda di atas. Aamiin.

Jumat, 30 Mei 2014

MAJLIS TA’LIM XL is still waiting for you to join Twitter...

 
Top corners image
     
 
   
 
 
 

MAJLIS TA'LIM XL is still waiting for you to join Twitter...

 
 
Accept invitation
 
     

Minggu, 25 Mei 2014

MAJLIS TA’LIM XL sent you an invitation

 
Top corners image
     
 
   
 
 
 

MAJLIS TA'LIM XL has invited you to join Twitter!

 
 
Accept invitation
 
     

Jumat, 09 Mei 2014

Golongan Orang yang Berbahagia di Akhirat

*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Abu Haidar as-Sundawi Sabtu 10 Rajab 1435H/10 Mei 2014 di Masjid Al-Ihsan PTM-VJS Galaxi Bekasi Selatan. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian.

Golongan orang berbahagia yang diberikan balasan kebaikan di Akhirat:

1. Golongan orang yang takut kepada Allah
Orang yg bertaqwa takut kepada Allah dan beratnya hari Akhirat pada saat di dunia sehingga rasa takut itu mendorong mereka untuk beribadah kepada Allah dan menghalanginya untuk berbuat maksiat.

Allah Ta'ala berfirman (hadits Qudsi): "Demi kemuliaanKu, aku tidak akan mengumpulkan untuk hambaKu dua rasa aman dan dua rasa takut. Siapa yang merasa aman terhadap diriKu di dunia ini, maka Aku akan jadikan ketakutan nanti pada hari kiamat. Dan jika ia merasa takut kepada Ku di dunia ini, maka Aku akan berikan keamanan untuknya pada hari Aku kumpulkan hamba-hambaKu pada hari kiamat."
(H.R. Abu Nu'aim)

Hati2 mereka takut bahwa amalnya takut tidak diterima.

Syarat agar bisa merasakan takut di dunia untuk mendapatkan rasa aman di akhirat yaitu dengan menjauhi syirik. Seperti disebutkan dalam al-Qur'an:

QS. Al An'am [6]: 82

َّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

2. Golongan yang mendapatkan Naungan Allah

Hadits muttafaqun 'alaih(disepakati Bukhari dan Muslim),

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِى ظِلِّهِ ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ اللَّهِ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِى خَلاَءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسْجِدِ ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا ، حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ

"Tujuh golongan yang di mana mereka akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya, yaitu: [1] pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah pada Allah, [3]seseorang yang mengingat Allah di kesunyian lalu meneteslah air matanya, [4] seseorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, [5] seseorang yang saling mencintai karena Allah, [6]seseorang yang diajak oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan untuk menyetubuhinya namun ia katakan, "Aku takut pada Allah, [7] seseorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya."
(HR. Bukhari - Muslim)

Ada tambahan dari hadits yg diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman pada Hari Kiamat, "Dimanakah orang-[8] orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku." (HR. Muslim; Shahih)

Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ
"Barangsiapa [9] yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya." (HR. Muslim no. 5328)

3. Golongan yang senang membantu saudaranya

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًـا ، سَهَّـلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَـى الْـجَنَّةِ ، وَمَا اجْتَمَعَ قَـوْمٌ فِـي بَـيْتٍ مِنْ بُـيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ ، وَيَتَدَارَسُونَـهُ بَيْنَهُمْ ، إِلَّا نَـزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ ، وَغَشِـيَـتْـهُمُ الرَّحْـمَةُ ، وَحَفَّـتْـهُمُ الْـمَلاَئِكَةُ ، وَذَكَـرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ، وَمَنْ بَطَّـأَ بِـهِ عَمَلُـهُ ، لَـمْ يُسْرِعْ بِـهِ نَـسَبُـهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang [1] melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa [2] memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa [3] menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama [4] hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya (dalam meraih derajat yang tinggi-red), maka garis keturunannya tidak bisa mempercepatnya."

TAKHHRIJ HADITS
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh:
1. Muslim (no. 2699).
2. Ahmad (II/252, 325).
3. Abu Dâwud (no. 3643).
4. Tirmidzi (no. 1425, 2646, 2945).
5. Ibnu Mâjah (no. 225).
6. Ad-Dârimi (I/99).
7. Ibnu Hibbân (no. 78- Mawâriduzh Zham-ân).
8. Ath-Thayâlisi (no. 2439).
9. Al-Hâkim (I/88-89).
10. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 127).
11. Ibnu 'Abdil Barr dalam Jâmi' Bayânil 'Ilmi wa Fadhlihi (I/63, no. 44).

Dalam riwayat lain, Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ ، وَمَنْ كَانَ فِـيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ ، كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ ، فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًـا ، سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Seorang Muslim adalah saudara orang Muslim lainnya. [9] Ia tidak boleh menzhaliminya dan tidak boleh membiarkannya diganggu orang lain (bahkan ia wajib menolong dan membelanya). Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allâh Azza wa Jalla senantiasa akan menolongnya. Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allâh akan melapangkan baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat.
Shahih: HR. Bukhâri (no. 2442 dan 6951), Muslim (no. 2580) dan Ahmad (2/91), Abu Dâwud (no. 4893), at-Tirmidzi (no. 1426), dan Ibnu Hibbân (no. 533) dari Shahabat Ibnu 'Umar ra.

Bersambung ....

Sabtu, 15 Maret 2014

Dosa yang Mengundang 4 Adzab


*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Abu Haidar as-Sundawi Sabtu 6 Jumadil Awwal 1435H/8 Maret 2014 di Masjid Jannatul Firdaus Galaxi Bekasi Selatan. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian.

Disebutkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab Shahih keduanya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.

"Artinya : Tiga golongan yang (1) tidak akan diajak bicara oleh Allah, (2) tidak juga dilihat dan (3) (tidak) di sucikanNya, dan (4) bagi mereka adzab yang sangat pedih ..."

Hadits diatas menunjukkan bahwa ada dosa-dosa yg mendatangkan langsung 4 adzab, yaitu adzab:
1. Tidak diajak bicara oleh Allah
2. Tidak dilihat/dilirik oleh Allah
3. Tidak disucikan
4. Adzab yg pedih

Dosa dosa tersebut diantaranya:

1. Orang yg berilmu tapi menyembunyikan ilmunya karena ingin keuntungan dunia

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknat."
(QS. Al-Baqarah [2]: 159)

Ibnu Katsir berkata contohnya adalah Pendeta yahudi dan pendeta nashrani yg mereka tahu bahwa Muhammad adalah rasul yg sesuai dg apa yg diterangkan oleh kitab-kitab tetapu mereka mengingkari Muhammad sbg Rasul.
Mereka berbuat demikian karena:
1. Uang (akan kehilangan pemasukan, misal:tdk ada lagi pengajuan dosa)
2. Popularitas. Takut kehilangan Pengikut.

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,... "
(QS. Al-Fath [48]: 29)

Ancaman-ancaman bagi yg menyembunyikan ilmu juga disebutkan dalam hadits-hadits. Diantaranya:

"Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu lalu ia menyembunyikannya, maka ia akan di-belenggu pada hari Kiamat dengan tali kekang dari Neraka."
Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3658), at-Tirmidzi (no. 2649), dan Ibnu Majah (no. 266), ini lafazh Ibnu Majah, dari Shahabat Abu Hurairah. Lihat Shahih Sunan Abi Dawud (II/441), Shahih Sunan at-Tirmidzi (II/336, no. 2135), dan Shahih Sunan Ibni Majah (I/49, no. 213).

2. Orang yg Bersumpah Palsu

إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَٰئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih".
(QS. Ali Imran [3]:77)

Allah Ta'ala berfirman di ayat yang lain:

وَلَا تَتَّخِذُوا أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا وَتَذُوقُوا السُّوءَ بِمَا صَدَدتُّمْ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلَكُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

"Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki(mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan bagimu adzab yang pedih."
(QS. An-Nahl [16]: 94)

Ath-Thabari rahimahullah berkata, "Makna dari ayat tersebut di atas adalah janganlah kalian jadikan sumpah-sumpah kalian yang telah kalian ucapkan, sebagai penghianatan dan tipu daya untuk tidak memenuhi janji kepada orang yang telah kalian janjikan, supaya mereka merasa tenang kepada kalian padahal kalian menyembunyikan pengkhianatan terhadap mereka." Tafsiir ath-Thabari (XIV/166)

3. Al Mushbil (orang yg isbal)

"Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan bagi mereka adzab yang pedih. Rasulullah menyebutkan tiga golongan tersebut berulang-ulang sebanyak tiga kali, Abu Dzar berkata : "Merugilah mereka! Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab : "Orang yang suka memanjangkan pakaiannya, yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu."
Hadits Riwayat Muslim 106, Abu Dawud 4087, Nasa'i 4455, Darimi 2608. Lihat Irwa': 900.

Ancaman bagi yang musbil ini berlaku baik dgn sombong maupun tidak.

Adapun berpakaian bagus, berkendaraan yang bagus tidak termasuk kesombongan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi". Seorang laki-laki bertanya: "Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah termasuk bersikap sombong?)" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Bersikap sombong, ialah menolak kebenaran dan merendahkan manusia" 
HR Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ud.

Juga dikisahkan bahwa Imam Ibnu Hajar beliau mengenakan pakaian yang bagus dan kendaraan yang bagus dan beliau bukanlah orang yang sombong.

Imam Ibnu Hajar  dikisahkan Imam Adz-Dzahabi di Siyar A'lam an-Nubala:
Ibnu Hajar rahimahullah dulu adalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau keledai-keledai dalam sebuah arak-arakan.

Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang yahudi Mesir. Si yahudi itu adalah  seorang  penjual  minyak.  Sebagaimana  kebiasaan  tukang  minyak,  si  yahudi  itu pakaiannya kotor. Melihat arak-arakan itu, si yahudi itu menghadang dan menghentikannya.

Si yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar: "Sesungguhnya Nabi kalian berkata

" Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir. " (HR. Muslim)

Namun kenapa engkau  sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir, dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini. Sedang aku -yang kafir- dalam penderitaan dan kesengsaraan seperti ini."

Maka   Ibnu   Hajar   menjawab:   "Aku   dengan   keadaanku   yang   penuh   dengan kemewahan dan  kenikmatan dunia ini bila dibandingkan dengan kenikmatan surga adalah seperti  sebuah  penjara.  Sedang  penderitaan  yang  kau  alami  di  dunia  ini  dibandingkan dengan yang adzab neraka itu seperti sebuah surga."

Maka si yahudi itupun kemudian langsung mengucapkan syahadat: "Asyhadu anla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammad rasulullah," tanpa berpikir panjang langsung masuk Islam.

4. Al-Mannaan (orang yg suka mengungkit-ungkit pemberian)

Ancaman bagi orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian sudah disampaikan pada hadits sebelumnya.

Hendaknya kita merasa rugi jika kita mengungkit-ungkit pemberian. Lihatlah besarnya pahala kita yang akan hilang yang seyogianya akan kita dapatkan dengan memberi atau menolong orang dari kesulitan.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًـا ، سَهَّـلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَـى الْـجَنَّةِ ، وَمَا اجْتَمَعَ قَـوْمٌ فِـي بَـيْتٍ مِنْ بُـيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ ، وَيَتَدَارَسُونَـهُ بَيْنَهُمْ ، إِلَّا نَـزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ ، وَغَشِـيَـتْـهُمُ الرَّحْـمَةُ ، وَحَفَّـتْـهُمُ الْـمَلاَئِكَةُ ، وَذَكَـرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ، وَمَنْ بَطَّـأَ بِـهِ عَمَلُـهُ ، لَـمْ يُسْرِعْ بِـهِ نَـسَبُـهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya (dalam meraih derajat yang tinggi-red), maka garis keturunannya tidak bisa mempercepatnya."

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh:
1. Muslim (no. 2699).
2. Ahmad (II/252, 325).
3. Abu Dâwud (no. 3643).
4. Tirmidzi (no. 1425, 2646, 2945).
5. Ibnu Mâjah (no. 225).
6. Ad-Dârimi (I/99).
7. Ibnu Hibbân (no. 78- Mawâriduzh Zham-ân).
8. Ath-Thayâlisi (no. 2439).
9. Al-Hâkim (I/88-89).
10. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 127).
11. Ibnu 'Abdil Barr dalam Jâmi' Bayânil 'Ilmi wa Fadhlihi (I/63, no. 44).

Dalam riwayat lain, Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ ، وَمَنْ كَانَ فِـيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ ، كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ ، فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًـا ، سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Seorang Muslim adalah saudara orang Muslim lainnya. Ia tidak boleh menzhaliminya dan tidak boleh membiarkannya diganggu orang lain (bahkan ia wajib menolong dan membelanya)[1] . Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allâh Azza wa Jalla senantiasa akan menolongnya. Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allâh akan melapangkan baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat.[2]
[1]. Lihat Fathul Bâri (5/97, Kitâbul Mazhâlim).
[2]. Shahih: HR. Bukhâri (no. 2442 dan 6951), Muslim (no. 2580) dan Ahmad (2/91), Abu Dâwud (no. 4893), at-Tirmidzi (no. 1426), dan Ibnu Hibbân (no. 533) dari Shahabat Ibnu 'Umar ra.

5. Tidak membantu Ibnu Sabil yg sudah
kehabisan bekal

Berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab Shahih keduanya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.

"Artinya : Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak juga dilihat dan di sucikanNya, dan bagi mereka adzab yang sangat pedih ; Seseorang yang mempunyai kelebihan air di sebuah jalanan, dimana dia menghalangi para pejalan dari air tersebut, lalu seseorang membai'at seseorang –dalam sebuah riwayat : seorang imam- yang dia tidak membai'atnya melainkan untuk kepentingan dunia, yang jika orang dibai'atnya itu memberi apa yang dia inginkan, maka dia akan mentaatinya dan jika tidak maka dia tidak mentaatinya, serta seseorang yang menawar barang dagangan orang lain setelah Ashar, lalu dia (penjual, -ed) bersumpah dengan menggunakan nama Allah bahwa dia benar-benar telah memperoleh barang tersebut sekian dan sekian, lalu diambillah oleh orang itu"
Hadits Riwayat Ahmad II/253 dan 480, Al-Bukhari III/76 dan 160, VIII/124, Muslim I/103 nomor 108, Abu Dawud III/749 dan 750 nomor 3474 dan 3575, At-Tirmidzi IV/150-151 nomor 1595 dengan sebagia lafazh hadits tersebut, An-Nasa'i VII/247 nomor 4462, Ibnu Majah II/744 dan 958 nomor 2207 dan 2870, Ibnu Abi Syaibah VI/257, Abu Awanah I/41, Ibnu Hibban XI/274 nomor 4908, hadits senada, Al-Baihaqi di dalam kitab As-Sunnah V/330 dan VIII/160, dan juga di dalam kitab Al-Asmaa wash Shifaat I/551 nomor 477 (Tahqiq Al-Hasyidi), Al-Baghawi X/142 nomor 2516 dengan hadits senada.

6. Orang tua yg berzina

"Ada tiga golongan (manusia) yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang sangat pedih, yaitu ; Orang tua yang berzina, raja yang pendusta (pembohong) dan orang miskin yang sombong"
Hadits shahih riwayat Muslim 1/72 dari jalan Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam seperti diatas.

3 golongan diatas ini dibenci karena keburukan karakter mereka.

7. Penguasa yg berdusta

Seperti disebutkan dalam hadits sebelumnya.

8. Orang Miskin yg sombong

Seperti disebutkan dalam hadits sebelumnya.

9. Durhaka kepada Orang Tua

Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

Tiga golongan yang tidak akan masuk surga: "Seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dayyuts (seorang lelaki yang tidak gusar atas kemungkaran yang ada pada keluarganya), dan wanita yang menyerupai lelaki".
Diriwayatkan oleh al-Hâkim (1/72), sekaligus menshahîhkannya, dan disepakati oleh adz-Dzahabi].

10. Wanita yg menyerupai laki dan laki yg menyerupai perempuan

Seperti disebutkan dalam hadits sebelumnya

11. Ad-Dayuts

Seperti disebutkan dalam hadits sebelumnya

Demikianlah diantara dosa-dosa yang mengundang 4 adzab, berusaha dan berdoalah kepada Allah agar kita dijauhkan dari dosa-dosa tersebut.
Aamiiin Ya Allah Ya Rabbal 'Alaamiin.

Jumat, 07 Februari 2014

Manisnya Hidayah


*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Ali Saman Hasan, MA Sabtu 9 Rabi'ul Awwal 1435H/11 Jan 2014 di Masjid Jannatul Firdaus Galaxi Bekasi Selatan. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian. Dan ada tambahan di akhir tulisan yg diambil dari muslim.or.id

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

"Sayangilah orang-orang di bumi, niscaya Allah yang ada di langit akan menyayangimu". [HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 1924]

Syahadat orang tua adalah syahadat anak, sehingga anak sudah otomatis muslim.
Juga hadits bahwa semua manusia dilahirkan dalam keadaan muslim.

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

"Setiap manusia yang lahir, mereka lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanya lah yang menjadikannya yahudi atau nasrani"
(HR. Bukhari-Muslim)

Berbahagialah kita yang lahir dalam keluarga muslim dan mendapat hidayah Islam. Karena hidayah lebih mahal dari dunia seisinya. Hidayah adalah hak Allah. Allah sajalah yang dapat memberikan hidayah:

وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦ 

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk". [Al Qashash/28 : 56]

Ibnu katsir mengatakan mengenai tafsir ayat ini, "Allah mengetahui siapa saja dari hambanya yang layak mendapatkan hidayah, dan siapa saja yang tidak pantas mendapatkannya".

Jagalah Hidayah karena hidayah akan mengantarkan kita kepada kemenangan yang besar dan menjauhkan dari neraka. Seperti disebutkan dalam QS. an-Nisa 13-14 berikut:

تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.

وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ

Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

Jagalah Hidayah karena hidayah akan menghindarkan kita dari penghidupan yang sempit dan dihindarkan dari dibangkitkan dalam keadaan buta. Seperti disebutkan dalam QS. Thaha 123-124 berikut:

وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ

Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Jagalah Hidayah karena hidayah akan menjadikan kita seorang mu'min yang sempurna. Dimana sifat orang mu'min yg sempurna itu adalah:
1.Ketika berdzikir kepada Allah maka hatinya menjadi tenang
2. Ketika dibacakan al-Qur'an maka semakin takut dan semakin harap kepada Allah
3. Rizkinya digantungkan kepada Allah
4. Mendirikan shalat pada waktunya berjama'ah
5. Menginfaqkan sebagian rizki yg diberikan Allah kepadanya

Carilah Hidayah Allah dengan melakukan sebab-sebab yang mendatangkan hidayah.

Di antara sebab-sebab seseorang mendapatkan hidayah adalah (muslim.or.id):

1. Bertauhid

Seseorang yang menginginkan hidayah Allah, maka ia harus terhindar dari kesyirikan, karena Allah tidaklah memberi hidayah kepada orang yang berbuat syirik. Allah berfirman yang artinya "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kesyirikan, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-an'am:82).

2. Taubat kepada Allah

Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang tidak bertaubat dari kemaksiatan, bagaimana mungkin Allah memberi hidayah kepada seseorang sedangkan ia tidak bertaubat? Allah berfirman yang artinya "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya".

3. Belajar Agama

Tanpa ilmu (agama), seseorang tidak mungkin akan mendapatkan hidayah Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda yang artinya "Jika Allah menginginkan kebaikan (petunjuk) kepada seorang hamba, maka Allah akan memahamkannya agama" (HR Bukhori)

4. Mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi hal yang dilarang.

Kemaksiatan adalah sebab seseorang dijauhkan dari hidayah. Allah berfirman yang artinya "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami,dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus." (An-nisa: 66-68).

5. Membaca Al-qur'an, memahaminya mentadaburinya dan mengamalkannya.

Allah berfirman yang artinya "Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus" (QS. Al-Isra:9)

6. Berpegang teguh kepada agama Allah

Allah berfirman yang artinya "Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (QS. Ali-Imron:101).

7. Mengerjakan sholat.

Di antara penyebab yang paling besar seseorang mendapatkan hidayah Allah adalah orang yang senantiasa menjaga sholatnya, Allah berfirman pada surat al-baqoroh yang artinya "Aliif laam miim, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya dan merupakan petunjuk bagi mereka yang bertaqwa."

Siapa mereka itu, dilanjutkan pada ayat setelahnya "yaitu mereka yang beriman kepada hal yang ghoib, mendirikan sholat dan menafkahkah sebagian rizki yang diberikan kepadanya" (QS. Al-baqoroh:3).

8. Berkumpul dengan orang-orang sholeh

Allah berfirman yang artinya "Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami." Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am:72).

Ibnu katsir menafsiri ayat ini, "Ayat ini adalah permisalan yang Allah berikan kepada teman yang sholeh yang menyeru kepada hidayah Allah dan teman yang jelek yang menyeru kepada kesesatan, barangsiapa yang mengikuti hidayah, maka ia bersama teman-teman yang sholeh, dan barang siapa yang mengikuti kesesatan, maka ia bersama teman-teman yang jelek. "

Semoga Allah Melanggengkan bagi kita nikmat hidayah ini.

"Ya Allah, hiasilah kami dengan perhiasan iman, dan jadikanlah kami orang yang memberikan hidayah dan terus diberi hidayah, tidak sesat dan tidak pula menyesatkan. Mendatangkan keselamatan kepada wali-wali-Mu dan memerangi musuh-musuh-Mu. Dengan cinta-Mu Kami mencintai orang yang mencintai-Mu. Dengan permusuhan-Mu kami akan memusuhi siapa saja yang menentang-Mu."
(HR. Tirmidzi dalam Kitab ad-Da'awatsanadnya dilemahkan Syaikh al-Albani, tetapi sisi pendalilan dari hadits ini didukung oleh hadits yang lain)

Sabtu, 11 Januari 2014

Faidah dari Surat Maryam

*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Abu Muhsin Firanda pada hari Ahad 10 Rabi'ul Awwal 1435H/12 Jan 2014 di Masjid Raya At-Taqwa Rawalumbu Bekasi. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian.

Surat Maryam adalah surat Makkiyah, yaitu surat yg diturunkan sebelum hijrah. Buktinya adalah surat ini dibacakan oleh Ja'far bin Abi Thalib kepada Raja Najasyi.

Faedah di Surat Maryam

Ayat 1:

كهيعص

Tidak diartikan, hanya Allah Yang Maha Mengetahui artinya.

Ayat 2:
Menurut Ibnu Katsir, sebelumnya Zakaria tidak pernah berdoa untuk meminta anak karena tahu istrinya mandul.

Sebab yg membuat Nabi Zakaria terdorong untuk meminta mempunyai anak:
1. Melihat keajaiban Maryam
     - Ada makanan di mihrab Maryam tanpa ada manusia yg membawakan
     - Makanan yg ada tidak sesuai musimnya (buah musim panas dihidangkan di musim dingin, buah musim dingin dihidangkan musim panas)
2. Ingin ada yang meneruskan dakwahnya

Ayat 3:
Adab berdoa yg diajarkan Nabi Zakaria:
1. Berdoa dengan suara yg lirih (hanya didengar oleh yg berdoa). Kecuali jika ada dalil yg harus mengeraskan, misal: Takbir di hari raya, adzan, (talbiyah: red). Hal ini juga bisa menjauhkan dari riya. Juga termasuk saat thawaf berdoa secara lirih.
2. Tawasul dengan kebaikan yg pernah dilakukan (ayat 4), tawasul dg husnudzhon kepada Allah dan tawasul syar'i lainnya
3. Terperinci dalam berdoa. Lihat bagaimana Nabi Zakaria memperinci saat tawasul dgn kebaikan yg pernah dilakukannya dan memperinci saat meminta diberikan anak yg shaleh.

Ayat 4-6:
Allah Menyampaikan kabar mengenai isi doanya Zakaria.
Dan doanya dilakukan sedang shalat. Ini menunjukkan keutamaan berdoa saat shalat. Perbanyak berdoa pada sujud saat shalat.

Tawasul yg dilakukan Nabi Zakaria:
1. Dengan kebaikan yg pernah dilakukan
2. Dengan husnudzhon bahwa Allah akan Mengabulkan doanya

Yang dimaksud "anak untuk mewarisiku" di ayat 6 bukanlah mewarisi harta, dalilnya:
1. Seorang shaleh tidak mungkin meminta anak untuk menjaga hartanya
2. Dalam nashnya juga disebutkan "mewarisi Ahli Ya'qub", tidak mungkin artinya untuk menjaga harta peninggalan Ya'qub. Terlalu jauh zamannya.

Ayat 7:
Doanya dikabulkan, dan disebut oleh mufassirin bahwa berita pengkabulan doa ini pada saat Nabi Zakaria shalat

Ayat 8:
Ungkapan kagetnya Zakaria ketika diberitakan akan mempunyai anak.

Ayat 9:
Mudahnya Allah Menciptakan apapun termasuk hanya memberikan anak kepada yang mandul dan dari seorang ayah yg sangat tua

Ayat 10-11:
Bisunya Zakaria adalah bisu bercakap-cakap tapi beliau masih bisa mengucapkan kalimat thoyyibah (tasbih, takbir, tahmid, etc)

Ayat 12-14:
Yahya belajar sejak kecil sampai tidak bermain dg anak-anak lainnya. Ayahnya sudah sangat tua dan beliau harus mewarisi ilmunya

Ayat 15:
Yahya akan selamat dari gangguan setan

Ayat 16:
Permulaan kisah Maryam

Ayat 17:
Malaikat Jibril datang kepada Maryam dalam bentuk manusia yg sempurna (sangat tampan). Seperti banyak disebutkan Malaikat 
Rasulullah saja merasa takut saat melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya

Ayat 18:
Dan datangnya Malaikat dalam bentuk laki-laki tampan, ini adalah bentuk ujian bagi Maryam. Namun Maryam menghadapi ujian dengan:
1. Berlindung kepada ar-Rahman. Jangan pede bahwa kuat menghadapi godaan. Mintalah perlindungan kepada Allah. Lihatlah Nabi Yusuf, seorang Nabi, tapi tetap meminta perlindungan kepada Allah
2. Menasehati orang yg mengganggu/menggoda

Ayat 19-21:
Kandungan Maryam normal seperti kehamilan biasa. Ini merupakan ujian yg berat bagi Maryam dan juga ujian bagi Zakaria (bisa dituduh menzinahi Maryam), dan ujian bagi umat masa itu (apakah akan menerima bayi "yg biasa-biasa saja cara dikandungnya")

Ayat 22-23:
Ujian ini begitu beratnya sehingga Maryam menjauh dari kotanya bahkan meminta mati. Para 'Ulama menyebutkan bahwa meminta mati ini dikarenakan takut menggoncang keimanannya

Ayat 24-26:
Allah bisa mendatangkan akibat tanpa sebab, contoh: makanan yg langsung ada di mihrabnya, dan ada mata air yg mengalir seperti di ayat 24. Dan yg harus ada usahanya walaupun akibat yg dihasilkan diluar dari hal biasa, seperti Maryam disuruh menggoyang pohon kurma seperti di ayat 25.
Jadi harus ada usaha kita, biarlah akibatnya Allah Yang Menentukan. Namun ketika akibat tidak ada atau tidaj sesuai harapan maka bertawakallah kepada Allah.
Allah Kemudian Memerintahkan Maryam untuk diam. Ini juga ibroh bagi kita bahwa tidak semua harus kita katakan.

Ayat 27-28:
Yang dimaksud Harun pada ayat 28 adalah saudaranya Maryam pada zamannya (bukan Harun, saudara Musa).

Ayat 29-34:
Nabi 'Isa yg masih bayi pun berbicara.
Yang dikatakan pertama kali adalah "Sesungguhnya aku adalah 'Abdullah (hamba Allah)"

Nabi 'Isa disebutkan "berkah dimanapun ia berada", ka arena ia mengajar kebaikan dimana-mana (mu'allim, da'i).

Kelahiran Nabi 'Isa juga menurut injil adalah musim panas. Disebutkan dalam injil bahwa saat Nabi 'Isa lahir "domba-domba dilepaskan di malam hari". 
Adapun bagi kita tidak ada kepentingan bagi kita untuk menetapkan kapan di musim apa Nabi 'Isa lahir karena tidak ada 'ibadah yg terkait dengannya.
Mohon digarisbawahi bahwa ada yg membolehkan mengucapkan "selamat natal"  dengan dalil ayat 33:

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

"Dan kesejahteraan (salam) semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (Maryam:33)

Pendalilan ini mudah dikenali kesalahannya yaitu:
1. Salam dalam bahasa Arab (al-Qur'an) berbeda ma'nanya dengan "Selamat" dalam bahasa Indonesia, terutama pada ucapan "Selamat Natal".  Dalam kamus Bhs Indonesia artinya "terbebas dr bahaya, malapetaka, bencana; terhindar dr bahaya, malapetaka; bencana; tidak kurang suatu apa; tidak mendapat gangguan; kerusakan, dsb". Bagaimana arti kata ini disandingkan dengan ayat diatas yg juga menyebutkan "salam di hari kematianku". Bukankah kematian seorang Nabi adalah mushibah.
2. Keselamatan dalam kelahiran tidak berarti memperingatinya. Tidak disebutkan Nabi dan para Shahabat dan orang-orang shalih memperingati hari kelahiran Nabi 'Isa.
3. Memberikan ucapan selamat malah menjauhkan dari dakwah kita kepada kaum Nasrani. Malah memberi selamat atas kekafiran mereka.

Ayat 35-40:
Ayat yg jelas-jelas menunjukkan kesesatan Nasrani yang meyakini tuhan ada 3.

Pengetahuan tambahan:

Curhat hanya kepada Allah. Nabi Ya'qub: aku hanya mengadukan kesedihanku kepada Allah

Nabi Zakaria adalah tukang kayu (carpenter)

Waktu diijabah di hari Jum'at, dua pendapat yg kuat:
1. Setelah Ashar
2. Saat shalat di hari Jum'at

Malaikat Jibril punya 600 sayap

Doa dicukupkan dengan yg halal:

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahummak-finii bi halaalika 'an haroomik, wa aghniniy bi fadhlika 'amman siwaak. [Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu dan jauhkanlah aku dari yang Engkau haramkan. Cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dan jauhkan dari bergantung pada selain-Mu]. (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153. Kata Tirmidzi, hadits ini hasan ghorib. Sebagaimana disebutkan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 1: 474, hadits ini hasan secara sanad)

Al-Masih: menyembuhkan hanya dengan menyentuh. Adapun Al-Masihnya Dajjal karena semua daerah di dunia akan disentuh/disinggahi dajjal

Jumat, 10 Januari 2014

Takabbur, Dosa yg menyebabkan muslim masuk neraka

*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Abu Haidar as-Sundawi Sabtu 9 Rabi'ul Awwal 1435H/11 Jan 2014 di Masjid Jannatul Firdaus Galaxi Bekasi Selatan. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian.

Manusia makhluq yg ajwaf (berongga)
Ketika iblis tahu manusia adalah makhluq yg ajwaf maka tahulah dia bahwa manusia adalah makhluq yg tidak tamalluk yaitu makhluq yg tidak mampu menahan dirinya:
1. Dari syahwat
2. Dari marah
3. Dari waswas

Oleh karena manusia pasti terjerumus ke dalam dosa. Lihat ciri orang taqwa di QS.3:135

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." QS.3:135

Namun Allah Ar-Rahman Yang Maha Penyayang meyiapkan hal-hal yang dapat menghapus dosa.

Hal-hal penghapus dosa:
1. Taubat
2. Segala kebaikan
3. Segala gangguan (kesedihan, kesakitan, penderitaan fisik dan psikis)
4. Doa malaikat
5. Doa orang-orang mukmin

Orang mukmin bisa masuk Surga tanpa hisab jika kebaikannya lebih besar dari dosanya. Saldo kebaikannya akan menjadi dasar tingkatannya di surga. Saldo dosa menjadi dasar lama sebentarnya di neraka.

Namun ada dosa yg diancam masuk neraka yaitu salahsatunya adalah Takabbur.

Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi". Seorang laki-laki bertanya: "Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah termasuk bersikap sombong?)" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Bersikap sombong, ialah menolak kebenaran dan merendahkan manusia" HR Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ud.

Arti "Tidak akan masuk surga" dalam hadits di atas atau dalam Al-Qur'an dan Hadits menurut Syaikh al-Utsaimin adalah:
- Kekal di neraka, ATAU
- Tidak akan langsung masuk surga (masuk dulu neraka)
Tergantung dari siapa yg dimaksud dari ayat tersebut.

Takabbur secara bahasa artinya merasa besar, asal katanya "kaburo".

Adapun secara syari'at, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam hadits beliau Shallallahu 'alaihi wa salllam :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". [HR. Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ûd

Balasan bagi orang yg takabbur yaitu dihinakan. Tubuhnya akan mengecil di akhirat. Padahal ahli neraka tubuhnya dibesarkan oleh Allah (giginya sebesar gn Uhud). Disebutkan dalam hadits akan dijadikan sebesar benih atau sebesar semut yg kecil.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِينَةَ الْخَبَالِ

"Pada hari kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan)". [Hadits Hasan. Riwayat Bukhari di dalam al-Adabul Mufrad, no. 557; Tirmidzi, no. 2492; Ahmad, 2/179; dan Nu'aim bin Hammad di dalam Zawaid Az-Zuhd, no. 151]

Secara umum bentuk takabbur/kesombongan diantaranya:
1. Menolak kebenaran
2. Merendahkan manusia
3. Memvonis orang dgn vonis yg hanya Allah yg berwenang.
Seperti disebutkan dalam hadits shahih:

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam bersabda: "Ada dua orang laki-laki dari kalangan Bani Israil yang saling bersaudara. Yang satu rajin ibadah dan lainnya berbuat dosa. Lelaki yang rajin beribadah selalu berkata kepada saudaranya, 'Hentikan perbuatan dosamu!" Suatu hari ia melihat saudaranya berbuat dosa dan ia berkata lagi, 'Hentikan perbuatan dosamu!" "Biarkan antara aku dan Tuhanku. Apakah kamu diutus untuk mengawasiku?" jawabnya. Ia berkata lagi, "Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu" atau "Dia tidak akan memasukanmu ke surga." Kemudian Allah mengutus malaikat kepada keduanya untuk mengambil ruh keduanya hingga berkumpul di sisi-Nya. Allah berkata kepada orang yang berdosa itu,"Masuklah kamu ke surga berkat rahmat-Ku."Lalu Allah bertanya kepada lelaki yang rajin beribadah,"Apakah kamu mampu menghalangi antara hamba-Ku dan rahmat-Ku?"Dia menjawab, "Tidak, wahai Tuhanku." Allah berfirman untuk yang rajin beribadah (kepada para malaikat): "Bawalah dia masuk ke dalam neraka." Abu Hurairah– semoga Allah meridhainya – berkomentar, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh ia berkata dengan satu kalimat yang membinasakan dunia dan akhiratnya."(HR Abu Dawud).

4. Ta'jub kepada dirinya

Contohnya dengan penamaan yg menyiratkan kesombongan. Seperti disebutkan dalam hadits shahih,

إِنَّ أَخْنَعَ اسْمٍ عِنْدَ اللَّهِ رَجُلٌ تَسَمَّى مَلِكَ الأَمْلاَكِ

"Sesungguhnya nama yang paling jelek di sisi Allah Ta'ala ialah nama "Malikul Amlak" (Maha Raja Diraja)". (HR. Bukhari no. 6206 dan Muslim no. 2143)

Nama yang diqiyaskan (dianalogikan) dengan  Malikul Amlak adalah Sulthon As Salaathin (Sultan dari segala sultan), Hakimul Haakim (Hakim dari para hakim), Qodhi Al Qudhot (Qodhi dari para Qodhi). Nama-nama ini adalah nama yang haram karena mengandung penyucian diri dan kedustaan.

5. Sombong dalam hal berpakaian (misal: isbal untuk laki-laki)

Semoga Allah Menjauhkan kita semua dari sifat takabbur. Aamiiin.