Sabtu, 15 November 2014

MENJAGA KESEHATAN JANGKA PANJANG - Ustadz Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo


"Disarikan dari ceramah pamanda dokter Muhammad Sasongko bin Hadikoesoemo (beliau adalah pensiunan Kakanwil Kesehatan Irian Jaya -nama propinsi waktu beliau menjabat-, Timor Timur dan Kalimantan Timur) di perumahan Villa Inti Persada Pamulang Tangerang Selatan tanggal 7 Oktober 2012, kemudian di masjid Al Ihsan Pondok Timur Mas – Villa Jaka Setia Bekasi tanggal 14 Oktober 2012, juga uraian-uraian beliau tatkala sempat berbincang-bincang waktu beliau "nyare" (bermalam) di kediaman saya di Pondok Timur Mas, serta makalah-makalah beliau yang saya coba rangkum sebagai di bawah" Ustadz Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo

Gambaran umum perilaku masyarakat terhadap kesehatan boleh dikata sebagai berikut ; Kebanyakan orang kurang memperhatikan kesehatannya. Kalau sudah jatuh sakit baru datang ke dokter, ke puskemas, ataupun ke rumah sakit untuk berobat. Dokter memeriksa, memberi resep atau mengobati, mengoperasi, lalu pasien sembuh. Akan tetapi lain waktu jatuh sakit lagi ( berobat lagi ( sembuh ( sakit lagi, bahkan mungkin lebih parah ( perlu tindakan ekstra misalnya cuci darah, cangkok ginjal, cangkok hati, cangkok jantung, terapi radiasi, kemoterapi, dll. Hidupnya bolak balik pergi ke dokter atau rumah sakit. Masyarakat lebih melihat pelayanan rumah sakit (kecanggihan teknologi pelayanan medis di rumah sakit), bukan bagaimana menjaga kesehatannya agar tidak mudah sakit. Masyarakat hanya pasif, menggantungkan nasibnya pada dokter, rumah sakit, dan obat-obatan. Bahkan ada yang sampai hidupnya bergantung pada bantuan peralatan medis.
Kondisi kesehatan adalah akumulasi dari kebiasaan sepanjang hidupnya. Kebiasaan buruk akan menimbulkan masalah kesehatan, yang makin lama makin serius. Pada awalnya tidak dirasakan atau belum tampak gejalanya atau sering disebut dengan istilah "DORMAN", yang selangkah lagi akan muncullah penyaklitnya. Dengan perjalanan umur diiringi kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak berubah, pelan-pelan kondisi kesehatan akan semakin parah sampai muncullah gejalanya, makin lama makin parah dan akhirnya tidak bisa lagi turun dari tempat tidur, makan dan minum harus dibantu, tidak  bisa sama sekali beraktifitas. Kondisi seperti ini ada yang sampai bertahun-tahun, hidup tetapi dalam penderitaan.
Sakit disebabkan oleh radikal bebas. Sebenarnya radikal bebas dalam jumlah yang tidak berlebihan ada manfaatnya bagi tubuh, yaitu dapat membunuh virus, bakteri, jamur dan dapat menekan infeksi, namun dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas merupakan produk metabolisme yang dalam jumlah yang berlebihan akan sangat merugikan kesehatan. Ia berasal dari lingkungan dan sampah metabolisme yang sangat berbahaya bagi kesehatan, di antaranya gas CO, CO2, NO, Cl, Mercuri (Hg) dll. Dalam jumlah berlebihan radikal bebas akan merusak sel (dinding sel dan DNA).
DNA (Desoxyribo Nucleic Acid) berfungsi sebagai pengontrol sel. Jika DNA rusak, maka fungsi kontrol akan terganggu sehingga sel akan tumbuh secara liar dan akan menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif seperti : Obesitas, hipertensi, pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosisi), kolesterol tinggi, diabetus, jantung koroner stroke, kanker, dll.
Radikal bebas yang berlebihan juga akan menguras cadangan enzim dalam tubuh, karena banyak digunakan untuk menetralkan radikal bebas sehingga mengganggu system metabolisme.
Radikal bebas dapat meningkat akibat pola makan yang tidak baik, gaya hidup yang buruk, pikiran/perilaku negatif, dan polusi lingkungan (merkuri, timbal dan bahan-bahan kimia lainnya).
Sedangkan enzim adalah suatu molekul protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses reaksi kimia dalam tubuh dalam menunjang proses metabolisme (pertukaran zat) dalam tubuh. Dalam proses metabolisme setiap hari akan terjadi ribuan reaksi kimia (sekitar 25000 reaksi kimia terjadi dalam tubuh), sehingga tubuh merupakan pabrik kimia raksasa di alam. SUBHANALLAH !!! Untuk menunjang reaksi kimia tersebut diperlukan bantuan enzim. Sekitar 5000 macam enzim disiapkan oleh Allah untuk sempurnanya proses reaksi kimia dalam system metabolisme kita.
Dalam proses penetralan radikal bebas, diperlukan banyak enzim, sehingga akan menurunkan jumlah enzim dalam tubuh, terutama enzim SOD (Super Oksida Dismutase). Jumlah enzim SOD akan terus menurun produksinya pada usia di atas 40 tahun. Kekurangan in akan digantikan oleh enzim pangkal (Prototip enzim) yang dapat diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai yang dibutuhkan. Akan tetapi apabila radikal bebas sangat berlebihan, maka cadangan enzim pangkal juga dapat terkuras. Jika jumlah enzim menurun, maka radikal bebas tidak dapat dinetralisasi sempurna. Reaksi kimia tidak dapat berlangsung sempurna, selanjutnya proses metabolisme tidak bisa berjalan sempurna ( proses regenerasi terganggu ( sel tidak sehat ( tubuh tidak sehat (sakit).
Bahkan jika sampai cadangan enzim habis (proses reaksi kimia terhenti(proses metabolisme terhenti (bisa berakibat kematian.
Cadangan enzim dapat diperoleh (bersumber) dari makanan yang segar.
Makan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk menjaga system keseimbangan tubuh, agar kita tetap hidup, berumur panjang dan dalam keadaan sehat. Oleh karena itu hendaknya kita makan dari makanan yang halal dan baik, tidak konsumtif dan tidak berlebih-lebihan.
Beliau mengingatkan agar kita memperhatikan beberapa ayat Al Qur-an di bawah :
maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS. 'Abasa (80) : 24)
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, (QS. Infithaar (82) : 7)
Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (QS. Thahaa  (20) : 81)
Di dalam ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman :
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. ( Q.S. Al A'raaf : 31)
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni`mat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (Q.S. An Nahl 114).
Beliau juga menyarankan agar makan tidak konsumtif. Makan yang konsumtif biasanya juga berlebihan, baik jumlah, porsi maupun komposisi nutrisinya karena ingin mengejar kenikmatan/kelezatan dan kepuasan untuk memanjakan lidah, lalu makan di restoran, atau masak sendiri yang berlebih-lebihan, baik kwantitas maupun kwalitas nutrisinya. Beliau bukannya melarang makan makanan yang enak, silahkan makan makanan yang enak dan lezat asal tidak berlebihan.
Dalam kitab Zadul Ma'ad jilid 4, bab Menjaga Diri dari Kegemukan dan Manajemen Makan yang ditulis oleh ulama Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (terjemah bahasa Indonesia diterbitkan oleh Pustaka Al- Kautsar Jakarta) disebutkan : Penyakit ada dua macam. Penyakit hati dan penyakit badan. Penyakit hati pun ada dua macam yaitu, penyakit syubhat dan keraguan dan penyakit syahwat dan kesesatan.
Sakit materi yang terjadi dengan bertambahnya materi secara berlebihan dalam tubuh hingga mengganggu aktivitas alaminya. Sakit jenis ini adalah yang sering terjadi. Sebabnya adalah memasukkan makanan pada badan sebelum makanan pertama dicerna, kelebihan kadar yang dibutuhkan tubuh, dan memakan makanan yang sedikit manfaatnya dan sulit dicerna. Sehingga membiasakan makan makanan seperti ini akan menimbulkan berbagai macam penyakit, di antaranya adalah lambat atau cepatnya berak.
Apabila seseorang mengambil jalan tengah dalam makanan, memakan makanan sesuai dengan kadar yang dibutuhkan, dan makanan yang dikonsumsinya memenuhi standar kualitas dan kuantitas, maka tubuhnya akan mengambil manfaat dari makanan ini secara lebih banyak daripada makanan yang banyak.
Tingkatan makanan ada tiga. Tingkatan kebutuhan, tingkatan kecukupan dan tingkatan kelebihan.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi tahu bahwa cukup bagi manusia memakan beberapa suap makanan yang memperkuat tulang sulbinya sehingga kekuatannya tidak jatuh dan tidak melemah. Jika ia ingin lebih dari ini, maka hendaklah mengaturnya dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiganya lagi untuk nafas. Ini adalah yang lebih bermanfaat  bagi tubuh dan hati. Sebab apabila perut penuh dengan makanan, maka tempat untuk air menjadi sempit. Ketika tempat yang sempit ini diisi air, maka nafas terasa sesak, sehingga timbul kesusahan dan kepayahan karena menanggung beban yang berat.
Ini belum termasuk akibat yang pasti timbul darinya berupa kerusakan hati, kemalasan tubuh untuk beribadah, dan gerakan  menuju syahwat akibat kekenyangan. Jadi, penuhnya perut dengan makanan menimbulkan mudharat pada hati dan tubuh.
Hadits riwayat Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah : "Anak Adam tidak memenuhi  suatu wadah yang lebih buruk daripada perut. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang memperkuat tulang sulbinya, apabila ia memanag ingin melakukannya, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya."
Dasar dari proses kehidupan adalah adanya pertukaran zat (metabolisme) yang berupa rangkaian reaksi kimia  yang menghasilkan energi yang tak pernah berhenti. Yang memungkinkan suatu organisme hidup dapat memiliki kemampuan untuk generating, repairing dan perpetuating secara terus menerus selama hidupnya.
Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menjaga kelangsungan hidup melalui :
Self Perpetuating (Mempertahankan diri agar jenisnya tidak punah)
Self Generating (Mengganti sel-sel yang mati dengan sel baru)
Self Repairing (Memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak)
Dan mempunyai energi continue untuk terus hidup, berkembang dan berubah.
Pencegahan :
Jika di atas tadi telah diutarakan bahwa sakit diakibatkan penumpukan radikal bebas dalam tubuh, maka upaya pencegahannya adalah dengan mencegah masuknya dan meningkatnya produksi radikal bebas dalam tubuh dengan cara :
GAYA HIDUP YANG BAIK
Kerja fisik dan pikiran tidak berlebihan
Cukup istirahat
Olahraga teratur sesuai  kondisi
Hindari stress
Hindari radiasi
Hindari Alkohol
Hindari Narkoba
Kurangi ketergantungan pada obat kimia
Hindari tambalan gigi dengan amalgama (merkuri/air raksa)
Jaga lingkungan sehat
Tidak merusak lingkungan

BERPIKIR/BERPRILAKU POSITIP
Tidak pemarah
Tidak pendendam
Tidak menyalahkan orang lain (tidak menaci maki  dsb.)
Tidak berprasangka jelek
Tidak menghina/meremehkan
Tidak memfitnah
Tidak Iri/dengki

Kebalikan dari hal-hal di atas adalah :

Sabar (Pemaaf)
Tenang
Lembut, sopan, santun
Menghargai pendapat orang lain
Suka menolong
Suka mengasihi/menyayangi

POLA MAKAN YANG BAIK
Makan tidak berlebihan
Hindari makanan teroksidasi (tidak segar)
Kurangi makanan berlemak, berminyak
Makan banyak sayur dan buah-buahan segar (85%  nabati, 15% hewani)
Hindari penggunaan minyak teroksidasi (dipakai berulang kali)
Hindari/kurangi makanan menggunakan pewarna, pengawet, tercemar pestisida (merkuri)
Kunyah makanan sampai lembut
Banyak minum air putih (6-10 gelas perhari)
Minum air putih 30-60 menit sebelum makan.
Makan buah 30-60 menit sebelum makan
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
Mudah-mudahan ilmu menjadi catatan amal shaleh bagi beliau.
Segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo