Selasa, 19 Mei 2020

Jangan Lupa Bahagia I – Sabar Menghadapi Musibah

Tidak Bahagia kebanyakan disebabkan oleh tidak sabar menghadapi musibah.

Penting untuk sabar dalam menghadapi musibah, selain agar kita Bahagia, juga karena 3 hal berikut (diantaranya):

1.       Setiap kita, semua manusia, pasti akan mengalami mushibah.  

وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan [al-Anbiyâ'/21:35]

2.       Response kita terhadap musibah adalah indicator keimanan kita

dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya." (HR. Muslim, no. 2999)

3.       Response kita terhadap musibah akan menentukan tempat kita nanti di Akhirat kelak

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata : Allah mempersiapkan bagi hamba-hambaNya kedudukan (yang tinggi) di surga, yang mereka tidak akan mampu mencapai kedudukan tersebut hanya dengan amalan sholeh mereka. Mereka tidak akan mencapainya kecuali dengan ujian dan musibah, maka Allahpun menyiapkan sebab-sebab yang menggiring mereka kepada ujian dan musibah (Zaadul Ma'aad 3/221)

 

Dari 3 hal tadi, dan masih banyak lagi sebenarnya, penting bagi kita untuk mempunyai ilmu agar bisa Sabar dalam Menghadapi Musibah.

Apa arti Sabar dalam Menghadapi Musibah?

Sabar secara umum ada 3, seperti disampaikan Syaik Salim bin 'Ied al Hilali dalam Bahjatun Nâzhirîn Syarah Riyâdhus Shâlihîn 1/78:

1.    Sabar dalam melaksanakan perintah Allah:  yaitu menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allâh dengan menjaga ketaatan terus menerus, memperhatikan keikhlasannya, memperbaiki ketaatan dengan ilmu

2.    Sabar dalam meninggalkan larangan Allah, yaitu mencegah jiwa dari perbuatan maksiat, dan menguatkan jiwa agar senantiasa tegar dalam menghadapi gempuran syahwat dan melawan hawa nafsu

3.    Sabar dalam menghadapi musibah, yaitu  ridha terhadap qadha' dan takdir-Nya, minimum tanpa ada keluh kesah malah lebih baik lagi jika ia mengingat Allah dengan mengucapkan kalimat istirja'

 

Perlu di ingatkan disini musibah bukanlah hanya bencana yang besar, hal-hal yang dramatis, ditinggal wafat atau menjadi bangkrut, tapi semua hal yang menyusahkan kita yang kita tidak senang dengannya adalah musibah.

Ikrimah meriwayatkan bahwa suatu malam lampu padam, dan saat lampu padam Nabi yang mulia berucap Inna Lillaahi wa inna ilaihi roji'un. Dan ada sahabat yang bertanya: Apakah ini musibah ya Rasulullah? Beliau menjawab: "Benar. Segala yang menyusahkan kita adalah musibah."

Jadi Sabar dalam menghadapi musibah termasuk di dalamnya kita tidak berkeluh kesah saat hujan dating, saat macet, saat anak kita nilainya kurang baik, saat harus lock down di rumah seperti sekarang dan lain-lain.

Itu bagian pertama yaitu definisi Sabar dalam menghadapi Musibah.

Bagian kedua adalah bagaimana caranya agar kita bisa sabar, bisa Ridho atau minimal tidak berkeluh kesah saat musibah dating menimpa.

Menurut Ibnul Jauzi, yaitu Ibn al-Jauzi adalah al-Imam al-Hafizh Abdurrahman ibn Abi al-Hasan al-Jauzi (w 597 H), Imam Ahlussunnah terkemuka, ahli hadits, ahli tafsir, dan ahli ushul terdepan. Beliau bermadzhab Hanbali.

Awas salah; beda antara Ibn al-Jauzi dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah. Adapun ibn Qayyim al-Jauziyyah ini adalah Muhammad ibn Abi Bakr az-Zar'i (w 751 H) murid dari Ibn Taimiyah.

  

Menurut Ibnul Jauzi, ada 7 hal yang bisa membuat kita sabar dalam menghadapi musibah.

Dan ada tambahan dari penulis buku ini: Syaikh Muhammad bin Muhammad al Manjabi menambah 6 hal sehingga totalnya menjadi 13 (ada di Foto).

 

Demikian semoga Allah Menambahkan ilmu dan merizkikan pemahaman bagi kita khususnya ilmu dan pemahaman tentang sabar menghadapi musibah. Dan kita memohon kepada Allah Agar Allah Memberikan Hidayatut Taufik, hidayah untuk kita melaksanakan apa yang telah kita ketahui. Aamiiin Yaa Allah Yaa Rabbal 'aalamiin