السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Assalamu 'alaikum Wr. Wb )
اللهُ اَكْبَرْ (3×)
اللهُ اَكْبَرْ (3×)
اللهُ اَكبَرْ (3×)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
أما بعد
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Mari kita panjatkan Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas berbagai ni'mat yang kita terima yang tidak akan bisa kita hitung karena saking banyaknya.
Khususnya ni'mat yang sedang Allah Berikan kepada kita hari ini, ni'mat melaksanakan ibadah 10 hari awal Dzulhijjah. Ni'mat yang sangat besar, karena melaksanakan ibadah di 10 Hari Awal Dzulhijjah lebih Dicintai dari amalan yang lain kecuali Syahid di Jalan Allah. Shalat kita di 10 awal Dzulhijjah lebih Allah Cintai daripada berangkat perang di jalan Allah kecuali sampai Syahid. Bacaan Al Qur'an kita dari tanggal 1 Dzulhijjah kemarin Lebih Dicintai Allah dari kita berangkat Umroh (di luar 10 awal Dzulhijjah). Sedekah yang kita keluarkan kemarin Lebih Dicintai Allah dari kita memberi makan 1000 anak yatim di luar awal Dzulhijjah ini.
Jika kita ta'jub mengetahui hal ini, jangankan kita para sahabat pun ta'jub:
Ketika Rasulullah bersabda:
"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada hari–hari yang sepuluh ini". Para sahabat bertanya, "Tidak juga jihad di jalan Allâh ? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak juga jihad di jalan Allâh, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun."
[HR al-Bukhâri dan at-Tirmidzi]
Puasa yang kita lakukan dari tanggal 1 Dzulhijjah kemarin lebih dicintai Allah dari Puasa Daud di hari biasa. Bahkan puasa tanggal 9 Dzulhijjah kemarin menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.
Ni'mat yang luar biasa.
Jika kita merasa amal ibadah kita dari tanggal 1 Dzulhijjah kemarin kurang maksimal masih ada kesempatan. Bukankah hari ini tanggal 10 Dzulhijjah masih termasuk 10 hari awal Dzulhijjah. Bukankah Shalat Sunnah dan Khutbah Idul Adha ini adalah Ibadah. Mari kita sempurnakan Shalat sunnah Idul Adha kita ini dengan fokus dan berdoa agar diberikan manfaat yang besar berupa hidayah ilmu dan hidayatuttaufiq dari kita melaksanakan shalat Sunnah Idul Adha ini.
Kita juga masih ada kesempatan melakukan Ibadah Nahr, penyembelihan hewan qurban. Ibadah membantu pembagian daging qurban. Ibadah memperbanyak Takbir mutlaq, kita bisa takbir sambil kita berjalan saat menyembelih, saat menunggu shalat dan di setiap saat di segala aktivitas kita. Juga kita ada Takbir Muqayyad yang dilakukan setelah shalat fardhu sampai Ashar di akhir hari Tasyriq tanggal 13 Dzulhijjah. Bayangkan kita ikut Takbir setelah shalat Fardhu, lebih Dicintai Allah daripada kita berangkat Umroh. MasyaaAllah.
Masih ada shalat Jum'at dan shalat Ashar di hari ke 10 ini untuk kita mengerjakan Ibadah takbir Muqayyad.
Mari kita sempurnakan ibadah penyembelihan hewan qurban kita, membantu pembagian daging kurban, dan memperbanyak takbir di hari ke 10 ini agar kita mendapatkan keutamaan memperbanyak amal ibadah yang Dicintai Allah Lebih dari ibadah apapun di waktu yang lain .
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Dibalik keutamaan yang sangat besar yang Allah Berikan kepada kita di 10 hari awal Dzulhijjah ini, juga ada ancaman yang sangat besar jika kita melakukan maksiat di 10 hari awal Dzulhijjah ini.
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali Dalam kitabnya Latha'if Al-Ma'arif, saat beliau menjelaskan tentang keutamaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah, beliau menekankan: "Apabila amal shalih dilipatgandakan pahalanya di waktu dan tempat yang mulia, maka demikian pula keburukan-keburukan (dosa-dosa) yang dilakukan di dalamnya juga akan berlipat ganda dosanya."
Dan inilah tema Khutbah kita hari ini yaitu: "Bersabar Untuk Tidak Melakukan Maksiat di Tanggal 10 Dzulhijjah"
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Secara bahasa Sabar artinya al-habs (menahan/mencegah). Menahan untuk tetap melakukan sesuatu walau kita tidak menyukainya dan menahan untuk tidak melakukan sesuatu walau kita menyukainya.
Dan yang dimaksud Sabar dalam agama kita, kesabaran sejati adalah seperti kesabaran yang diperlihatkan Keluarga Ibrahim yaitu mencakup 3 hal:
1. Sabar dalam melaksanakan perintah Allah. Sebagaimana kita ketahui Nabi Ibrahim sabar untuk mentaati perintah Allah untuk menyembelih anaknya, dan Nabi Ismail sabar dalam mentaati perintah Allah untuk disembelih.
2. Sabar meninggalkan larangan Allâh. Ibunda Hajar digoda Iblis untuk melarang Nabi Ibrahim untuk menyembelih sang putra Ismail tapi Ibunda Hajar sabar untuk tidak tergoda melanggar perintah Allah dengan menghalangi suaminya.
3. Sabar atas musibah, yaitu takdir Allâh yang kita anggap buruk. Kesabaran Nabi Ibrahim saat dibakar oleh Raja Namruz, kesabaran Nabi Ismail ditinggal sejak kecil oleh Ayahnya.
Dan yang saat ini kita akan bahas adalah "Bersabar Untuk Tidak Melakukan Maksiat di Tanggal 10 Dzulhijjah"
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Kemaksiatan yang dianggap hal biasa di tanggal 10 Dzulhijjah adalah Mencuri Daging Qurban.
Apapun alasannya, jika mengambil barang orang lain secara diam-diam maka itu adalah mencuri. Seperti disebutkan oleh para ahli fikih:
"Mencuri adalah perbuatan mengambil harta orang lain tanpa hak dan tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya, dengan cara sembunyi-sembunyi dan tidak terang-terangan."
Oleh karena itu siapapun, apakah itu pengurus, DKM, RT RW, Kelurahan, jika mengambil daging secara sembunyi-sembunyi maka itu termasuk mencuri.
Mengambil lebih banyak daging dari yang menjadi haknya itu mencuri.
Memberikan kepada orang lain secara sembunyi-sembunyi maka itu Mencuri.
Memberikan kepada orang lain yang bukan haknya atau lebih besar dari haknya itu mencuri.
Mengambil daging lebih karena merasa jadi pengurus itu Mencuri.
Mengambil daging lebih karena merasa berjasa itu Mencuri.
Dan kita tahu mencuri adalah perbuatan Maksiat dan perbuatan maksiat yang dilakukan di 10 Dzulhijjah itu dilipatgandakan Adzabnya. Berlipatganda kemurkaan Allah karena hal ini.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Bagaimana agar kita bisa bersabar dari melakukan maksiat, khususnya maksiat di tanggal 10 Dzulhijjah ini.
Allah Berfirman dalam Surat Al Kahfi ayat 68:
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا
"Bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
Ayat ini menerangkan kita bisa bersabar jika kita punya Pengetahuan yang Cukup.
Jika kita mengetahui dan meyakini bahwa Rizki kita sudah diatur oleh Allah SWT maka kita tidak akan mengambil barang hak orang lain secara batil.
Jika kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah Akan Mengganti dengan yang lebih baik jika kita menahan diri dari barang haram maka kita tidak akan mencuri.
Jika kita mengetahui dan meyakini bahwa barang haram tidak akan pernah bisa memuaskan kita maka kita tidak akan mengambil daging orang lain dengan mencuri.
Jika kita mengetahui keburukan-keburukan karena kita mencuri maka kita tidak akan mengambil daging kurban melebihi hak kita
Jika kita mengetahui keburukan daging haram yang masuk ke dalam tubuh kita maka kita tidak akan mencuri.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Ketahuilah dalam QS. Ar-Rum ayat 40 Allah SWT berfirman:
"ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ "
"Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberi rezeki kepadamu, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali)
Kita mengambil daging kurban yang bukan milik kita, kita sangka akan mendapatkan lebih, tapi jika rezeki kita hanya makan beberapa ons misalnya, maka kiloan daging yang kita ambil tidak akan menjadi rezeki kita tidak akan bis akita makan. Apakah menjadi busuk, diminta anak, lupa ada makanan lain atau banyak hal lain yang Allah takdirkan.
Ketahuilah salah satu prinsip agung dalam Islam, yaitu prinsip "Man Taraka Syai'an Lillahi 'Awwadhahuullahu Khairan Minhu" (Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari itu). Seperti yang disampaikan oleh Baginda saw:
Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta'ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti) yang lebih baik darinya." (HR. Ahmad)
Kita ingin daging kurban yang banyak tapi hak kita tidak sebanyak yang kita inginkan, sabar dan yakin ucapan baginda Nabi ini, kita sabar tidak mengambil hak orang lain Allah Pasti Ganti dengan yang lebih baik darinya.
Ketahuilah Allah Berfirman dalam QS. Al-Ma'idah ayat 100:
"قُل لَّا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ"
"Katakanlah (wahai Muhammad): 'Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu.' Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan."
Yakinlah wahai saudara-saudaraku Daging Kurban Curian yang kita ambil sama sekali tidak akan memberikan keberkahan. Tidak akan menambah kesehatan. Malah bisa memberikan penyakit. Menyebabkan hal-hal buruk pada kita dan keluarga.
Ketahuilah mencuri itu merugikan diri di dunia dan akhirat.
Dalam Hadits Mutafaqun 'Alaihi, Rasulullah bersabda:
"Allah melaknat pencuri yang mencuri sebutir telur lalu dipotong tangannya, dan mencuri seutas tali lalu dipotong tangannya." (HR. Bukhari no. 6783 dan Muslim no. 1687)
- Keburukan: Laknat Allah adalah keburukan yang sangat besar, artinya diusir dari rahmat Allah. Hadis ini menunjukkan betapa seriusnya dosa mencuri, bahkan untuk barang yang nilainya kecil sekalipun jika memenuhi syarat untuk dikenakan hukuman had. Ini adalah ancaman yang sangat berat.
Saudaraku Ketahuilah, Rasulullah bersabda:
"Tidaklah tumbuh daging dari harta yang suht (haram) kecuali neraka lebih pantas untuknya." (HR. Tirmidzi)
Maukah kita menjerumuskan anak cucu kita ke dalam api neraka. Naudzubillah summa naudzubillah.
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Sungguh tidak layak Daging Kurban Curian itu dibandingkan dengan adzab dan kerugian yang akan kita tanggung di dunia dan akhirat.
Aqulu qauli hadza, fastagfiru. Innahu huwal ghafurur rahim.
Khutbah Kedua
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
7x
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،
أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ma'asyiral Muslimiina Rahimakumullah,
Di dalam khutbah kedua ini, mari kita berdoa agar Allah menjaga kita dari berbuat maksiat khususnya hari ini tanggal 10 Dzulhijjah dimana maksiat akan diganjar dengan jauh lebih buruk dari hari-hari biasa.
Semoga Allah Menganugerahkan kepada kita keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah dan kita Sabar dalam meninggalkan larangan Semoga Allah Meninggikan Derajat kita dan keluarga kita dan memberikan kita kebaikan yang banyak.
Mari kita tengadahkan tangan kita memohon kepada Allah Subhanaahu Wa Ta'ala, Dzat yang Maha Pengasih dan Penyatang, Dzah Yang Maha Mengabulkan Doa.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung."
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا
Rabbanaa afrigh alainaa shabra
Yaa Allah Yaa Rab Anugerahkan kepada kami kesabaran
Jadikan kami orang yang Sabar dalam melaksanakan perintah, Sabar dalam meninggalkan larangan dan sabar dalam menghadapi musibah
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Rabbanaa afrigh alainaa shabra wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa alal qaumil kaafiriin.
Artinya: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Subhana Rabbika Rabbil 'Izzati 'amma yasifun wa salamun 'alal Mursalin wal hamdulillahi Rabbil 'aalamin
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ( Wassalamu 'alaikum Wr. Wb)