Jumat, 10 Januari 2014

Takabbur, Dosa yg menyebabkan muslim masuk neraka

*) Tulisan ini merupakan ikhtisar dari kajian Ustadz Abu Haidar as-Sundawi Sabtu 9 Rabi'ul Awwal 1435H/11 Jan 2014 di Masjid Jannatul Firdaus Galaxi Bekasi Selatan. Adapun sebuah Ikhtisar tentu tidak akan selengkap yg disampaikan Ustadz pada saat kajian.

Manusia makhluq yg ajwaf (berongga)
Ketika iblis tahu manusia adalah makhluq yg ajwaf maka tahulah dia bahwa manusia adalah makhluq yg tidak tamalluk yaitu makhluq yg tidak mampu menahan dirinya:
1. Dari syahwat
2. Dari marah
3. Dari waswas

Oleh karena manusia pasti terjerumus ke dalam dosa. Lihat ciri orang taqwa di QS.3:135

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." QS.3:135

Namun Allah Ar-Rahman Yang Maha Penyayang meyiapkan hal-hal yang dapat menghapus dosa.

Hal-hal penghapus dosa:
1. Taubat
2. Segala kebaikan
3. Segala gangguan (kesedihan, kesakitan, penderitaan fisik dan psikis)
4. Doa malaikat
5. Doa orang-orang mukmin

Orang mukmin bisa masuk Surga tanpa hisab jika kebaikannya lebih besar dari dosanya. Saldo kebaikannya akan menjadi dasar tingkatannya di surga. Saldo dosa menjadi dasar lama sebentarnya di neraka.

Namun ada dosa yg diancam masuk neraka yaitu salahsatunya adalah Takabbur.

Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi". Seorang laki-laki bertanya: "Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah termasuk bersikap sombong?)" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Bersikap sombong, ialah menolak kebenaran dan merendahkan manusia" HR Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ud.

Arti "Tidak akan masuk surga" dalam hadits di atas atau dalam Al-Qur'an dan Hadits menurut Syaikh al-Utsaimin adalah:
- Kekal di neraka, ATAU
- Tidak akan langsung masuk surga (masuk dulu neraka)
Tergantung dari siapa yg dimaksud dari ayat tersebut.

Takabbur secara bahasa artinya merasa besar, asal katanya "kaburo".

Adapun secara syari'at, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam hadits beliau Shallallahu 'alaihi wa salllam :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". [HR. Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ûd

Balasan bagi orang yg takabbur yaitu dihinakan. Tubuhnya akan mengecil di akhirat. Padahal ahli neraka tubuhnya dibesarkan oleh Allah (giginya sebesar gn Uhud). Disebutkan dalam hadits akan dijadikan sebesar benih atau sebesar semut yg kecil.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِينَةَ الْخَبَالِ

"Pada hari kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan)". [Hadits Hasan. Riwayat Bukhari di dalam al-Adabul Mufrad, no. 557; Tirmidzi, no. 2492; Ahmad, 2/179; dan Nu'aim bin Hammad di dalam Zawaid Az-Zuhd, no. 151]

Secara umum bentuk takabbur/kesombongan diantaranya:
1. Menolak kebenaran
2. Merendahkan manusia
3. Memvonis orang dgn vonis yg hanya Allah yg berwenang.
Seperti disebutkan dalam hadits shahih:

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam bersabda: "Ada dua orang laki-laki dari kalangan Bani Israil yang saling bersaudara. Yang satu rajin ibadah dan lainnya berbuat dosa. Lelaki yang rajin beribadah selalu berkata kepada saudaranya, 'Hentikan perbuatan dosamu!" Suatu hari ia melihat saudaranya berbuat dosa dan ia berkata lagi, 'Hentikan perbuatan dosamu!" "Biarkan antara aku dan Tuhanku. Apakah kamu diutus untuk mengawasiku?" jawabnya. Ia berkata lagi, "Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu" atau "Dia tidak akan memasukanmu ke surga." Kemudian Allah mengutus malaikat kepada keduanya untuk mengambil ruh keduanya hingga berkumpul di sisi-Nya. Allah berkata kepada orang yang berdosa itu,"Masuklah kamu ke surga berkat rahmat-Ku."Lalu Allah bertanya kepada lelaki yang rajin beribadah,"Apakah kamu mampu menghalangi antara hamba-Ku dan rahmat-Ku?"Dia menjawab, "Tidak, wahai Tuhanku." Allah berfirman untuk yang rajin beribadah (kepada para malaikat): "Bawalah dia masuk ke dalam neraka." Abu Hurairah– semoga Allah meridhainya – berkomentar, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh ia berkata dengan satu kalimat yang membinasakan dunia dan akhiratnya."(HR Abu Dawud).

4. Ta'jub kepada dirinya

Contohnya dengan penamaan yg menyiratkan kesombongan. Seperti disebutkan dalam hadits shahih,

إِنَّ أَخْنَعَ اسْمٍ عِنْدَ اللَّهِ رَجُلٌ تَسَمَّى مَلِكَ الأَمْلاَكِ

"Sesungguhnya nama yang paling jelek di sisi Allah Ta'ala ialah nama "Malikul Amlak" (Maha Raja Diraja)". (HR. Bukhari no. 6206 dan Muslim no. 2143)

Nama yang diqiyaskan (dianalogikan) dengan  Malikul Amlak adalah Sulthon As Salaathin (Sultan dari segala sultan), Hakimul Haakim (Hakim dari para hakim), Qodhi Al Qudhot (Qodhi dari para Qodhi). Nama-nama ini adalah nama yang haram karena mengandung penyucian diri dan kedustaan.

5. Sombong dalam hal berpakaian (misal: isbal untuk laki-laki)

Semoga Allah Menjauhkan kita semua dari sifat takabbur. Aamiiin.

Tidak ada komentar: