Minggu, 11 September 2016

Belajar dari Nabi Ibrahim as: "Tunduk, Patuh, Taat Kepada Allah dengan Konsekuensi Apapun"

Khutbah 'Iedul Adha
Masjid Nurul Iman Garut
Senin, 10 Dzulhijjah 1437H / 12 September 2016

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ

وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ

Amma Ba'du

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

اللهُ اَكْبَرْ (x3×)

اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً

اللهُ اَكْبَرْ (x3×)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَه   

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Segala puji kita panjatkan kepada Allah Subhanahu  Ta'ala atas berbagai ni'mat yang diberikan kepada kita. 

Ni'mat menjadi orang Islam,  yang Allah menjamin setiap Muslim akan masuk surga walau membawa dosa setinggi langit seluas bumi.

Ni'mat ditutupi aib-aib kita, keburukan-keburukan kita sehingga kita masih dihormati oleh istri atau suami kita, anak kita, tetangga kita, teman kita, saudara kita. Bayangkan Yaa Ma'asyiral Muslimin kalau Allah Membukakan aib kita, keburukan kita, apakah masih ada rasa hormat itu untuk kita.

Ni'mat shaum Arafah tanggal 9 Dzulhijjah kemarin yg dengannya Allah Menjamin menghapus dosa kita 1 tahun yg lalu dan 1 tahun yg akan datang.

Sebagaimana hadits dari Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

"Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang"

(HR. Muslim no. 1162).

Ni'mat beribadah lainnya di 10 hari di awal bulan mulia ini, di tanggal 1 sd 10 bulan Dzulhijah ini, yang disampaikan oleh Rasulullah amal shalih pada 10 hari ini lebih dicintai daripada Jihad. Amal shalih pada 10 hari ini lebih dicintai daripada Jihad.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

Yaa Ma'syiral Muslimin inilah hari ke 10 Dzulhijjah, inilah hari ke 10 Dzulhijjah hari terakhir dari 10 hari yg dijanjikan amal shalih di dalamnya lebih baik dari Jihad.

Dan Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah, kita diberikan Ni'mat hari ini dengan mampu melaksanakan amal shalih, melaksanakan Shalat 'Iedul Adha dan akan melaksanakan Ibadah Qurban, menyembelih Hewan sebagaimana diperintahkan dalam al-Qur'an surat al-Kautsar

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2).

Dan berbagai ni'mat lainnya yang telah, sedang dan akan kita terima yang saking banyaknya tidak akan pernah bisa kita hitung ni'mat dari Allah itu.

Semoga Allah "Azza wa Jalla menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang mampu mensyukuri ni'mat-ni'mat-Nya dengan senantiasa tunduk patuh taat menjalankan perintah Allah dan sunnah-sunnah Rasul-Nya dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk ketakwaan dan rasa syukur kepada-Nya

Aamiin, Aamiin, Aamiiin Ya Allah, Ya Robbal 'Alamin. 

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Khotib berwasiat untuk senantiasa tunduk, patuh dan taat kepada Allah. Melaksanakan segala perintah-Nya sesuai kemampuan dan menjauhi Larangan-Nya tanpa kecuali, walau dengan konsekuensi kesengsaraan, kesedihan, kehilangan, dan hal-hal dunia lainnya. Inilah hakikat taqwa.

Dan Ibadah Qurban dengan penyembelihan hewan diawali dengan kisah kesempurnaan ketundukan, kepatuhan dan ketaatan ini.

Kisah kesempurnaan ketundukan, kepatuhan dan ketaatan ini kepada Perintah Allah dari Bapak para Nabi, Khalilullah - Kekasih Allah, Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dan Putranya yang sangat sabar - al Ghulamin Halim - Nabi Ismail "Alaihissalam.

Kisah bagaimana ketaatan dan ketundukkan kepada Allah mengalahkan konsekuensi kehilangan cinta kasih seorang ayah kepada anak lelaki satu-satunya yang sangat-sangat dicintainya. Kisah ketaatan dan ketundukkan seorang hamba yg mengharuskannya menyembelih putranya.

Ma'asiral Muslimin

Pada saat Nabi Ismail lahir, Nabi Ibrahim berumur 86 tahun. Ya 86 tahun. Bayangkan Ya Ma'asiral Muslimin sudah berapa puluh tahun Nabi Ibrahim menunggu-nunggu kelahiran anaknya ini. Inilah Nabi Ismail, anak yang ditunggu-tunggu.

Dan prosesnya pun seperti diabadikan dalam Al Qur'an dipenuhi dengan rintihan, hibaan beliau memohon kepada Allah:  

 رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

(QS. As Shaffat [37]: 100)

Inilah Ismail, anak yang datang sebagai jawaban doa seorang kekasih Allah. Inilah mengapa dinamakan Ismail, gabungan kata dari isma (dengar) dan ail (tuhan). Ismail =doa yg didengar oleh Allah.

Pun Nabi Ibrahim harus terpisah dari Nabi Ismail saat masih bayi. Nabi Ismail dengan ibunda Hajar diperintah Allah untuk tinggal di Mekah sedangkan Nabi Ibrahim harus tinggal di Kan'an atau Harran di sekitar Palestina sekarang. Jarak keduanya sekitar 1500km. 40 hari sd 2 bulan perjalanan pada saat itu. Tidak heran dari pertemuan ayah dan anak ini dari lahir sampai datang perintah penyembelihan bisa dihitung jari. Jarang mereka bertemu.

Inilah Ismail anak yang selalu dirindukan karena jarangnya pertemuan.

Pada saat perintah menyembelih Ismail dari Allah turun, Ismail berusia di bawah 14 tahun. Ini dibuktikan oleh ahli Tarikh/ahli sejarah mengatakan Nabi Ishaq, adik tiri Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim dari Ibunda Sarah, lahir saat usia Nabi Ibrahim 100tahun. Sedangkan tersirat dalam QS as Shaffat 99-112 bahwa perintah penyembelihan turun pada saat Nabi Ibrahim baru mempunyai satu anak.

Jadi Nabi Ismail saat itu berusia kurang dari 14 tahun. Antara 12 sd 13 tahun. Dan anak laki-laki seusia itu sedang mendekat kepada ayahnya. Dalam Ilmu psikologi diterangkan sebelum baligh, anak laki-laki akan dekat dengan ibunya, namun setelah baligh sekitar 9-12 tahun. Anak laki-laki akan dekat dengan Bapaknya. Hal ini juga disampaikan dalamAl Qur'an surat As Shaffat ayat 102:

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"

Ma'siral Muslimin Inilah Ismail anak yg sedang dekat-dekatnya dengan Ayahnya.

Dan kemudian Allah Memerintahkan lewat Mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak yang ditunggu berpuluhtahun kelahirannya, Allah Memerintahkan menyembelih anak hasil doanya kepada Allah, Alllah Memerintahkan menyembelih anak yg selalu dirindukan karena jarang bertemu, Allah Memerintahkan menyembelih anak lelaki satu-satunya yang sedang dekat-dekatnya dengan beliau.

Bayangkan perasaan Nabi Ibrahim pada saat itu Yaa Ma'asiral Muslimin. Sedihkah beliau, beratkah hatinya untuk mengatakan kepada anak dan istrinya, khawatir kah beliau dengan tanggapan tetangganya nanti, tanggapan orang-orang yg mengenal beliau sebagai pendakwah kepada kebaikan, bagaimana mungkin pendakwah kepada kebaikan menyembelih anaknya. Bagaimana senangnya hati orang-orang kafir yg menolak dakwahnya saat mendengar  beliau menyembelih anaknya. Tentunya mereka akan berkata tuh lihat terbukti Ibrahim bukan seorang Nabi, bagaimana mungkin Nabi, utusan Allah menyembelih anaknya. Atau paling ringan, tuh lihat jangan mau menyembah Tuhannya Ibrahim, masa Tuhan menyuruh menyembelih anak. Mau anak-anak kalian juga disembelih kalau mengikuti Ibrahim.

Berat Yaa Ma'asiral Muslimin, berat.

Kita saja bukan Nabi, bukan orang terkenal, orang tidak terlalu peduli pada apa yang akan kita lakukan, anak kita juga tidak sesoleh Nabi Ismail, tapi kalau kita disuruh Allah menyembelih anak kita? Berat perasaan kita. Bisa jadi kita menolak, dengan berbagai alasan yg mungkin baik menurut kita.

Tapi apakah Nabi Ibrahim menolak? Tidak.

Perintah Allah Datang, kalah semua perasaan, kekhawatiran masa depan, hal-hal duniawi lainnya, kalah, beliau tunduk patuh taat kepada Allah.

Dan apakah Allah menyia-nyiakan hambanya yang taat ini? Tidak

Lihat akhir dari cerita menawan ini:

1. Penyembelihan diganti dengan gibas (domba) yg kemudian menjadi syariat Qurban sampai akhir zaman. Dan setiap yg Kurban setelah itu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat jg pahalanya.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya

Dan karena Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang memulai ibadah Qurban dengan penyembelihan pada Yaumun Nahr 10 Dzulhijjah ini maka setiap ada orang yang berkurban sejak saat itu sampai hari kiamat kelak maka Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapatkan pahalanya.

2. Nabi Ismail dijadikan Nabi dan Rasul. Orang tua akan bangga anaknya jadi profesor, anaknya jadi Presiden, tapi tidak akan sebanding dengan kebanggaan orang tua yang anaknya menjadi Nabi dan Rasul. Jadi professor jadi presiden belum tentu sukes diakhirat tapi jadi Nabi dan Rasul? Dijamin Allah dengan surga. Juga kisah kesabaran Nabi Ismail dalam mendorong ayahnya mentaati perintah Allah walau berujung kebinasaan dirinya abadi sampai nanti akhir zaman tertera dalam Al Qur'an surat as Shaffat ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

3. Allah Memuji Nabi Ibrahim dan memjamin kesejahteraanya yg diabadikan dalam Al Qur'an surat As Shaffat 108-110

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

سَلَامٌ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

(yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".

كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.


اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'syiral Mu'minin rohimaniy wa rohimakumullah

Itulah kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang menunjukkan bahwa tunduk, patuh dan taat kepada Allah walau secara duniawi terlihat menyengsarakan, menyusahkan tapi Akan selalu berujung pada kebaikan dunia dan akhirat. Karena tiap kepatuhan, ketundukan, ketaatan akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah.

Tunduk, patuh dan taat kepada Allah akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah. Akan selalu berujung pada kebaikan dunia dan akhirat.

Aqulu qouli hadza. Astagfirullaahu liy wa la kum.

KHUTBAH II

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Tunduk, patuh dan taat kepada Allah akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah. Akan selalu berujung pada kebaikan dunia dan akhirat.

Ibu Nabi Musa tunduk patuh taat kepada Allah untuk menghanyutkan bayi Musa ke sungai Nil yang sepertinya akan membahayakan Musa dengan arus dan berbagai hewan buas di dalamnya ternyata berujung dengan kebaikan, ia dapat menyusui Nabi Musa dan membuat Nabi Musa selamat dari bayi pembunuhan Fir'aun.

Maryam binti Imran, tunduk patuh taat untuk mengandung Isa dengan konsekuensi disebut pezina, dicibir, dikucilkan dari masyarakat, tapi berujung kebaikan dengan diangkatnya Isa sebagai Nabi dan diangkat kemuliaannya dengan diabadikan dengan Al Qur'an

Rasulullah saw tunduk patuh taat menyampaikan kisah Isra Mi'raj nya pulang pergi ke Baitul Maqdis 1500km tambah ke Sidratul Muntaha Langit ke 7 dalam 1 malam, dengan konsekuensi dianggap gila, pengikutnya berkurang, dikucilkan, tapi berujung kebaikan perintah shalat hasil dari isra mi'raj dilakukan oleh setiap muslim sampai akhir zaman. Dan di setiap shalat kita bershalawat kepada Rasullah. Dan setiap detik di bumi ini berkumandang adzan ajakan shalat yg bersaksi bahwa beliau adlah Rasulullah.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ  لَا إلَهَ إلَّاللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Sekarang mari kita berkaca kepada kita sendiri, sudahkah kita tunduk patuh taat kepada Allah walau konsekuensi dunia terlihat menyengsarakan. Atau kita kalah melepaskan diri dari perintah Allah karena ketakutan, kekhawatiran dunia.

Sudahkah kita menyiap hewan kurban untuk hari ini atau besok lusa sd 13 Dzulhijjah. Ya, setan akan menakut-nakuti kita konsekuensi kesengsaraan duniawi. Uang kita, tabungan kita akan berkurang, ada barang yg mungkin tidak akan jadi kita beli, atau ada rencana lain yg batal karena ini. Sebelum memutuskan untuk melaksanakan perintah Allah ini, coba ingat lagi yg dialami oleh Nabi Ibrahim. Berat mana tabungan berkurang, tidak jadi beli yg diinginkan dengan kehilangan anak yg dicintai, anak yg dirindukan, anak yg dekat dengan kita, anak satu-satunya. Berat mana? Kenapa Nabi Ibrahim mampu melaksanakan sedang kita tidak? Tidak yakinkah kita akan janji Allah yg menjanjikan akhir berupa kebaikan? Yuk belajar lagi dari Nabi Ibrahim!

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. 

(QS. Al Baqarah [2]: 268)

Bagaimana dengan perintah Allah untuk berjilbab? Apakah takut tidak terlihat cantik, takut ditinggalkan orang yg dicintai, takut dikeluarkan dari kantor, menghalangi kita dari tunduk patuh taat kepada Allah? Yuk belajar lagi dari Nabi Ibrahim!

Bagaimana dengan undangan menghadiri pengajian? Apakah takut kehilangan episode sinetron, takut lepas final SUCA2, takut ada urusan bisnis yang terlewat, menghalangi kita dari tunduk patuh taat kepada Allah dengan menghadiri undangan pengajian ini? Yuk belajar lagi dari Nabi Ibrahim !

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Ijinkan khotib tutup dengan perkataan yang selalu khotib ingat dari Abuya Ajengan Kholil rahimahullah - Masjid Agung Garut:

"Pait peuheur ti Allah (parentah Allah) ... teureuy... !!

Amis Kareueut ti setan (larangan Allah)..

burakeun .. !! "

("Pahit, super pahit, kalau itu perintah Allah ... telan ..!!

Manis, super manis, kalau dari Setan ... muntahkan... !!")

Ma'asiral muslimin Rahimaniy wa Rahimakumullah

Mari kita berdoa kepada Allah agar kita dianugerahi tunduk partuh taat, kepada Allah walau konsekuensinya kesengsaraan dunia. Mari kita berdoa agar Allah memberikan kekuatan kepada kita agar dapatterus menerus memperbaiki diri dalam beribadah.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Ya Allah , berilah shalawat/kasih sayang kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi shalawat kasih sayang Mu kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia

Dan berkatilah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya diantara makhluk makhlukmu, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.   

ALLAHUMMA A'INNA 'ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBADATIK.

Ya Allah, tolonglah kami untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu

ALLAAHUMMA ASHLIHLANAA DIININAA ALLADZII HUWA 'ISHMATU AMRINA,

Ya Allah, perbaikilah urusan agama kami yang menjadi penjaga bagi setiap urusan kami.

WA ASHLIHLANAA DUNYANAA ALLATIY FIIHAA MA'AASYINA,

Perbaikilah dunia kami yang di situlah urusan kehidupan kami

WA ASHLIHLANA AAKHIROTINA ALLATIY FIIHAA MA'ADINAA,

Perbaikilah akhirat kami yang ke sanalah kami akan kembali

WAJ'ALIL HAYAATA ZIYAADATALLANAA FII KULLI KHOIRIN,

Jadikanlah hidup kami ini sebagai tambahan kesempatan untuk memperbanyak amal kebajikan,

 WAJ'ALIL MAUTA ROOHATALLANA MIN KULLI SYAR

dan jadikanlah kematian kami sebagai tempat peristirahatan dari setiap kejahatan."

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

"Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan wanita, kaum muslimin laki-laki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa."

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." 

اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

"Ya Allah, berilah kami keamanan di negeri kami, jadikanlah pemimpin kami dan penguasa kami orang yang baik. Jadikanlah loyalitas kami untuk orang yang takut kepada-Mu, bertakwa kepada-Mu, dan mengikuti ridha-Mu, yaa Rabbal 'alamin. Ya Allah, berikanlah taufik kepada pemimpin kami untuk menempuh jalan petunjuk-Mu, jadikanlah sikap dan perbuatan mereka sesuai ridha-Mu, dan berikanlah teman dekat yang baik untuk mereka, yaa Rabbal 'alamin."

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.

Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang zhalim dan kafir.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَّشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرًا

Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa'i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian

رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
 

Tidak ada komentar: